Kemarin, adalah hari di mana MBC penuh dengan evaluasi. Dan
banyaknya evaluasi ini membuat kami sedikit tersengat, dan sadar bahwa ternyata
angkatan kami, Eltoro 2012, yang kami rasa telah kompak dan peduli satu sama
lain, belum seutuhnya mengerti dan paham apa arti dari kata ‘angkatan’ dan
‘peduli’ itu.
Evaluasi pertama yang dilakukan adalah tentang arak-arakan
yang telah kami lakukan beserta semua rangkaian persiapannya. Dari rangkaian
kegiatan ini kami mendapat banyak sekali pengalaman berharga, sangat banyak.
Contohnya adalah kami menjadi tahu budaya himpunan yang nantinya akan angkatan
kami jalankan, bertambahnya kreatifita, dan tentunya yang paling hebat yang
kami dapatkan adalah semakin dekat dan akrabnya angkatan kami karena selalu
bekerja bersama dari pagi hingga malam untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
Kami mendapat makna kehangatan keluarga dengan semakin sering dan intensnya
pertemuan kami. Semangat kebersamaan dan kekeluargaan ini yang harusnya tetap
selalu kami jaga untuk kedapannya. Karena, “pengalaman
hebat di masa lalu bukanlah apa-apa jika tidak menjadi pembelajaran di masa
depan”.
Evaluasi berikutnya adalah tentang tugas-tugas yang
diberikan pada kami, terutama tugas yang sifatnya pribadi. Disinilah kami mulai
terbangun, bahwa sebenarnya angkatan kami belum kompak seutuhnya, belum saling
peduli seutuhnya. Dari beberapa tugas pribadi yang ada, tak satupun yang
angkatan kami berhasil mengumpulkannya dengan tepat waktu dan lengkap. Masih
ada yang ternyata belum mengumpulkan tugas-tugas tersebut. Kami tidak sadar
akan hal itu. Kami belum mampu menanggulangi teman kami yang ternyata memiliki
masalah dalam pengerjaan tugas tersebut. Kami tidak bertanya satu sama lain,
kami kurang peduli. Padahal, jika saja kami lebih peduli, seluruh angkatan kami
akan bisa menyelesaikan seluruh tugas dengan tepat waktu. Tapi kami belum cukup
peduli. itulah kesalahan dasar yang angkatan kami lakukan. Padahal, “kepedulian adalah hal dasar yang
dibutuhkan untuk membangun angkatan yang hebat dan kompak”.
Dan terakhir, kami di evaluasi masalah kerugian yang telah
kami timbulkan saat melakukan persiapan untuk arakan wisuda. Kami telah
melakukan hal yang sangat kekanak-kanakan hingga membuat kerugian untuk
beberapa pihak, terutama untuk angkatan kami. Kami mendapat pembelajaran dari
sini. Memang, pada saat kami melakukan tindakan ‘bodoh’ itu kami hanya bergerak
mengikuti naluri untuk mendapat kesenangan karena pada saat itu kami merasa
sangat jenuh. Tetapi, sayangnya kejenuhan kami, kami hilangkan dengan cara yang
salah. “banyak hal menyenangkan di dunia
ini, tapi tidak sedikit yang melanggar norma”, dan hal itulah yang kemarin
tidak angkatan kami pikirkan. Kami belum seutuhnya dewasa, kami
kekanak-kanakan. Dan sebagai akbitnya, angkatan kami menerima konsekuensi. Ya,
tercorengnya nama baik angkatan kami. “hidup
ke depan dengan menanggung tercorengnya nama baik adalah konsekuensi yang
paling berat”. Untuk kedepannya, kami mendapat pembelajaran, berpikirlah
sebelum bertindak, dan sebagai angkatan, harusnya kami saling mengingatkan jika
keluarga kami melakukan tindakan yang salah. Sebuah pembelajaran yang sangat
luar biasa pada MBC kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar