Rabu, 17 Juli 2013

Review : MBC Hari Delapan

Kemarin, adalah hari di mana MBC penuh dengan evaluasi. Dan banyaknya evaluasi ini membuat kami sedikit tersengat, dan sadar bahwa ternyata angkatan kami, Eltoro 2012, yang kami rasa telah kompak dan peduli satu sama lain, belum seutuhnya mengerti dan paham apa arti dari kata ‘angkatan’ dan ‘peduli’ itu.

Evaluasi pertama yang dilakukan adalah tentang arak-arakan yang telah kami lakukan beserta semua rangkaian persiapannya. Dari rangkaian kegiatan ini kami mendapat banyak sekali pengalaman berharga, sangat banyak. Contohnya adalah kami menjadi tahu budaya himpunan yang nantinya akan angkatan kami jalankan, bertambahnya kreatifita, dan tentunya yang paling hebat yang kami dapatkan adalah semakin dekat dan akrabnya angkatan kami karena selalu bekerja bersama dari pagi hingga malam untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Kami mendapat makna kehangatan keluarga dengan semakin sering dan intensnya pertemuan kami. Semangat kebersamaan dan kekeluargaan ini yang harusnya tetap selalu kami jaga untuk kedapannya. Karena, “pengalaman hebat di masa lalu bukanlah apa-apa jika tidak menjadi pembelajaran di masa depan”.

Evaluasi berikutnya adalah tentang tugas-tugas yang diberikan pada kami, terutama tugas yang sifatnya pribadi. Disinilah kami mulai terbangun, bahwa sebenarnya angkatan kami belum kompak seutuhnya, belum saling peduli seutuhnya. Dari beberapa tugas pribadi yang ada, tak satupun yang angkatan kami berhasil mengumpulkannya dengan tepat waktu dan lengkap. Masih ada yang ternyata belum mengumpulkan tugas-tugas tersebut. Kami tidak sadar akan hal itu. Kami belum mampu menanggulangi teman kami yang ternyata memiliki masalah dalam pengerjaan tugas tersebut. Kami tidak bertanya satu sama lain, kami kurang peduli. Padahal, jika saja kami lebih peduli, seluruh angkatan kami akan bisa menyelesaikan seluruh tugas dengan tepat waktu. Tapi kami belum cukup peduli. itulah kesalahan dasar yang angkatan kami lakukan. Padahal, “kepedulian adalah hal dasar yang dibutuhkan untuk membangun angkatan yang hebat dan kompak”.


Dan terakhir, kami di evaluasi masalah kerugian yang telah kami timbulkan saat melakukan persiapan untuk arakan wisuda. Kami telah melakukan hal yang sangat kekanak-kanakan hingga membuat kerugian untuk beberapa pihak, terutama untuk angkatan kami. Kami mendapat pembelajaran dari sini. Memang, pada saat kami melakukan tindakan ‘bodoh’ itu kami hanya bergerak mengikuti naluri untuk mendapat kesenangan karena pada saat itu kami merasa sangat jenuh. Tetapi, sayangnya kejenuhan kami, kami hilangkan dengan cara yang salah. “banyak hal menyenangkan di dunia ini, tapi tidak sedikit yang melanggar norma”, dan hal itulah yang kemarin tidak angkatan kami pikirkan. Kami belum seutuhnya dewasa, kami kekanak-kanakan. Dan sebagai akbitnya, angkatan kami menerima konsekuensi. Ya, tercorengnya nama baik angkatan kami. “hidup ke depan dengan menanggung tercorengnya nama baik adalah konsekuensi yang paling berat”. Untuk kedepannya, kami mendapat pembelajaran, berpikirlah sebelum bertindak, dan sebagai angkatan, harusnya kami saling mengingatkan jika keluarga kami melakukan tindakan yang salah. Sebuah pembelajaran yang sangat luar biasa pada MBC kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar