Tampilkan postingan dengan label ITB. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ITB. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 Juni 2015

Cerita Liburan : Kerja Praktek #1



Semester enam sudah berakhir. Ya meskipun ada mata kuliah yang harus diselesaikan di semester selanjutnya, tapi paling tidak semester enam secara umum sudah selesai. Dan sekarang aku sedang melaksanakan proses kaderisasi dari kampus untuk menjadi orang yang bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat di kelas ke dunia nyata, ke dunia praktek. Selama kurang lebih empat puluh hari, terhitung dari tanggal tiga Juni, aku mengikuti sesuatu yang dinamakan Kerja Praktek (KP). Orang-orang juga biasa menyebutnya Praktek Kerja Lapangan (PKL). Sedangkan di perusahaan tempatku KP, mereka menyebutnya sebagai On Job Traning (OJT). Ya, apapun sebutannya, tetap akulah yang menjalaninya (?).

Sampai hari ini, terhitung sudah sekitar sepuluh hari aku mengikuti beberapa rangkaian KP di sebuah perusahaan peleburan alumunium, pabrik penghasil alumunium murnni dari alumina. Pabrik yang berada di Kuala Tanjung Sumatra Utara ini bernama PT Idonesia Asahan Alumunium (Inalum) ini pada awalnya merupakan perusahaan milik asing, yaitu Jepang. Namun, di masa Menteri BUMN Dahlah Iskan, perusahaan ini diakuisisi seluruh sahamnya oleh Indonesia. Jadilah kini perusahaan ini sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Selama sepuluh hari terakhir mengikuti KP di sini, banyak materi yang telah aku terima dari rangkaian acara yang telah disusun oleh pihak perusahaan. Mulai dari pengenalan perusahaan yang meliputi sejarah, latar belakang, proses produksi, struktur organisasi, sistem safety yang digunakan, fasilitas-fasilitas perusahaan, hingga rencana pengembangan perusahaan ke depannya. Selain diberi pengetahuan mengenai perusahaan, selama sepuluh hari pertama kami di sini kami juga diberikan materi-meteri umum lainnya, seperti motivasi, psikologi, potensi diri, dan materi tentang enterpreneurship

Kami juga diajak berkeliling pabrik untuk melihat bagaimana proses-proses yang ada untuk menghasilkan alumunium murni dari alumina. Kami diajak ke pabrik pembuatan batang karbon yang akan digunakan sebagai anoda untuk proses peluruhan alumina menjadi alumunium yang merupakan proses elektrolisis Hall-Heroult. Kami juga diajak ke pabrik ‘tungku’, di mana terjadinya proses elektrolisis pemurnian alumina menjadi alumunium cair. Suhu ruangan di pabrik ini mencapai 40 – 42 derajat celcius, dan suhu satu tungku yang berada di dalamnya untuk proses elektrolisis mencapai 900 derajat celcius. Dan di dalam satu pabrik terdapat sekitar 600 tungku aktif. Dan Inalum memiliki tiga gedung yang aktif beroperasi. Kami juga dibawa ke pabrik pencetakan alumunium cair menjadi batang alumunium, atau di sini biasa disebut ingot. Terakhir kami diajak mengunjungi pelabuhan yang menjadi tempat di mana dibongkarnya alumina yang diimport dari Australia, dan juga tempat distribusi ingot yang akan dijual ke berbagai tempat.

Selain hal-hal berupa pengetahuan tersebut, kami para peserta OJT juga berhak mendapatkan beberapa fasilitas dari perusahaan. Fasilitas-fasilitas yang kami dapatkan adalah berupa makan tiga kali sehari yang ditanggung perusahaan, bantuan biaya trasnportasi, tempat tinggal, tas punggung, topi, jaket, dan fasilitas olah raga yang selalu bisa kami gunakan setiap harinya. Kami juga mendapat beberapa fasilitas umum perusahaan seperti peralatan safety dan bus perusahaan yang digunakan untuk transportasi pergi dan pulang kerja, karena memang pabrik yang berjarak sekitar 17 km dari kompleks tempat kami tinggal.

Ya, kurang lebih begitulah cerita sepuluh hari pertama menjalani OJT di Inalum. Semoga masih sangat banyak hal dan pembelajaran baru yang bisa diperoleh dari rangkaian kaderisasi kampus ini.

Minggu, 08 Maret 2015

Tahniah 9 Tahun Untukmu, UKMR ITB

Sembilan tahun, bukan lagi usia yang kecil. Kini kau sudah mulai tumbuh besar. Jika dirimu seorang manusia, maka kini kau sudah bisa berlari kencang, mengejar apapun yang kau mau, apapun yang kau inginkan. Maka terimakasih telah membuat kami tumbuh besar bersamamu. Terimakasih telah mengajarkan kami bagaimana caranya berlari berasama untuk menggapai apa yang kita inginkan.

Sembilan tahun, kini kau telah mulai menjadi sosok yang lebih dewasa. Kini kau kau lebih bisa memaknai kehidupan, bagaimana berteman, bersahabat, berbudaya, bahkan berorganisasi. Maka terimakasih telah membuat kami ikut menjadi dewasa bersamamu. Terimakasih untuk segala pembelajaran yang kau berikan, tentang budaya melayu, tentang menjalankan organisasi, dan tentang arti persaudaran yang dibungkus kekeluargaan.

Sembilan tahun, hanya terimakasih yang bisa terucap untukmu. Terimakasih telah menerimaku sebagai bagian perjalanan panjangmu. Terimakasih telah mengajarkan berbagai hal. Terimakasih atas kehangatan yang kau berikan pada kami. Dan terimakasih telah memberikan teman, sahabat, keluarga kepada kami. Teruslah hangat, teruslah menjadi tempat kami kembali, dan teruslah menjadi UKMR yang dirindukan.

Perjalananmu masih sangat panjang. Doa kami menyertaimu, teruslah maju. Jadilah yang terdepan di kampus ganesha, di bidang apapun yang bisa membuatmu menjadi terdepan. Mungkin kami tak selalu bisa berlari bersamamu. Tapi akan ada selalu orang-orang hebat yang akan terus menyertai perjalananmu. Akan selalu muncul orang-orang yang dengan bahagia berlari bersamamu, aku yakin itu. Dan untuk kami, apa yang telah kau catatkan di kehidupan tak kan hilang ditelan waktu. Semua cerita dan kisah kita akan selalu ada, dan indah untuk dikenang.

Majulah unitku, jayalah unitku! Sekali layar terkembang, pantang surut kita ke belakang!

Minggu, 22 Februari 2015

TIM UHUY!!

Orang-orang random dan sedikit tak jelas. Kita ada 13, angka kutukan. Dan benar saja, kutukan itu nyata, 13 orang dengan 13 pemikiran yang sama sekali berbeda. Selalu berdebat tentang apapun. Tak jarang, sering malah, kita berselisih paham. Naik darah waktu kita bersama? Jangan ditanya, hampir pasti! Pokoknya kalau kita bersama, nyalakan tanda bahaya. Bahkan untuk sekadar menentukan foto pun lamanya bukan main, nunggu diuair dulu baru pergi. Duh!

Aku, kalian, kita, memang gila memang beda. Tanpa harus berpura-pura memang begitulah kenyataannya. Tapi kalian hebat. Kalian bisa beradaptasi dipimpin sama orang yang paling jelas, aku. Kalian selalu bisa menutupi kekurangan yang aku punya untuk amanah ini. Kalian orang-orang hebat. Aku bangga punya tim yang beranggotakan kalian.
Setengah tahun kita luar biasa! Air mata, canda tawa, suka duka, waktu luar biasa yang kita lalui satu semester kemaren. Perjalanan kita masih ada satu semester lagi. Tapi kalau dengan kalian, sepertinya semuanya akan baik-baik saja dan menyenangkan. Tanggung jawab kita masih ada, bep! Tetap semangat untuk kita. Semoga keceriaan tadi malam membawa semangat baru untuk ke depannya.

Maaf dan terima kasih untuk kalian karena aku udah ngasih tanggung jawab kalian, entah dulu kalian nerimanya suka atau tidak. Karena kalau ngomong amanah, bukan lagi soal suka atau tidak suka, bukan lagi soal oenting atau tidak penting, tapi itu udah jadi konsekuensi menjadi seorang yang mengemban amanah itu. Semangat, bepe uhuy!!
Kami, ca-UKMR yang sekarang jadi BP, uhuy!

Kamis, 22 Januari 2015

Kereta Tenaga Listrik

Kereta ku ternyata tak berjalan perlahan-lahan. Kereta ku langsung berjalan kencang, sangat cepat, mengabaikan semua yang harapan penumpangnya untuk menikmati perjalanan. Mengabaikan semua ketidaksiapan penumpangnya, tak peduli, kereta ku langsung melaju. Kereta ku, kereta tenaga listrik.

Ya, disini aku berbicara jurusan (lagi), teknik tenaga listrik. Jurusan yang langsung memberikan tugas pendahuluan (TP) praktikum kedapa mahasiswanya di hari pertama kuliah, di awal smester baru. Hei, bukankah untuk sekadar lari pagi pun kita butuh pemanasan. Tapi, kembali lagi, hidup memang (h)arus kuat. Tak peduli apapun, TP berjumlah 80 soal hang harus ditulis tangan di lembar folio itu tetap diberikan hari senin kemarin, diawal perkuliahan, dan dikumpulkan keesokan paginya tepat jam 7. Hidup (h)arus kuat, bukan. Tidur di malam pertama kuliah hanya mitos.

Lalu praktikumnya? Tentunya langsung berjalan di minggu pertama kuliah. Bersantai di minggu pertama kuliah di jurusan ini juga mitos, teman. Tapi, sekali lagi, hidup (h)arus kuat! Sekencang dan secepat apapun kereta kita berjalan, kita yang harus membiasakan diri, beradaptasi, untuk bisa bertahan didalamnya. Jika tidak, mungkin pingsan, atau stres bahkan. Yah, sepertinya perjalanan ini akan cukup melelahkan. Tapi pasti akan menyenangkan jika perjalanan ini ada teman berbagi cerita, seperti dia.

Terakhir, akhirnya surat itu ku tanda tangani juga. Surat pernyataan siap mati, surat yang cuma ada di kereta tenaga listrik. This is it!


Selasa, 06 Mei 2014

Nostalg-IC

Mari ber-“nostalgic” (nostalgia IC).

Ada satu hal yang yang ingat dari almamater saya itu malam ini. Tentang ‘kumpul’.
Kumpul, meski sebetulnya kata ini mengandung banyak tujuan, mulai dari kumpul untuk hanya sekadar bertemu canda, sampai kumpul serius untuk hal semisal rapat membahas suatu hal tentang organisasi, namun ditulisan ini saya ingin lebih menitikberatkan tentang kumpul yang ber’bau’ serius. Kenapa? Karena permasalah kumpul untuk sekadar temu kangen, temu canda, atau pun temu sapa, adalah suatu masalah yang lebih pelik. Karena itu adalah masalah rindu. Ah, mudah-mudahan lain kali saya mampu menulis tentang rindu.

Kembali lagi ke topic, yaitu nostalgic dalam hal kumpul (sekali lagi, kumpul disini dalam artian kumpul serius). Ada perbedaan mencolok yang saya rasakan antara kumpul di kampus dan kumpus di IC. Saya merasa, ngumpul di kampus ini sangat jauh bertolak belakang dengan kumpul yang sering saya alami di IC. Kalau di kampus gajah ini, kumpul adalah seperti suatu hal yang sedikit berat untuk dilakukan. Sedikit susah untuk mengajak orang untuk kumpul di kampus gajah ini. Banyak yang lebih memilih untuk melakukan kegiatan lain ketimbang ikut kumpul. Untuk yang ikut kumpul, akan lebih memilih agar kumpul itu segera selesai dan bisa kembali ke aktivitas masing-masing. Adalah suatu kebahagiaan jika kumpul tersebut bisa selesai dalam waktu yang relative singkat. Akan lebih baik jika kumpul menjadi jarang. Jika tidak kepentingan mendesak, kumpul akan ditiadakan. Jarang diadakannya kumpul akan lebih membuat bahagia.  Pun saya merasa hal yang sama. Saya merasa senang jika suatu kumpul cepat selesai, cepat ‘beres’.  Saya akan sangat senang jika kumpul dibatalkan karena suatu hal. Saya akan sedikit merasa malas jika kumpul lebih sering diadakan.

Dan itulah perbedaan yang saya rasakan dibanding dengan kumpul di IC, madrasah saya sebelum menempuh pendidikan di kampus gajah ini. Ketika di IC, kumpul adalah suatu hal yang sangat ditunggu. Kumpul adalah hal yang bisa menghilangkan kejenuhan. Kumpul adalah hal yang tidak dinginkan cepat berakhir, bahkan terkadang sampai menunggu diusir guru asrama, baru kumpul akan bubar. Kumpul adalah suatu hal yang menyenangkan, membahagiakan. Kumpul adalah hal yang sangat disesalkan bila tiba-tiba dibatalkan. Itulah kumpul yang terjadi di Insan Cendekia. Bahkan, ketika berpapasan di jalan, jika di minggu itu belum ada jadwal kumpul, dengan sendirinya akan terucap ajakan,”kumpul yuk!”. Ya, kumpul menjadi hal yang sangat ingin dilakukan. Mengapa?


Entahlah. Saya tak tahu pasti apa jawabannya. Mengapa kumpul di IC bisa begitu berbeda dengan kumpul di kampus, entahlah. Mungkin, karena saat ini kita adalah mahasiswa, yang berprinsip, berideologi. Mungkin. Yang jelas, saat di Insan Cendekia dulu, waktu kumpul yang lama, hanya sepertiga waktu awal saja yang diisi dengan pembicaraan serius seperti membahas progress kerja dan kawan-kawannya. Sisanya, kumpul akan berubah menjadi sarana bercanda, sarana ejek-ejekan, sarana bermain kartu, sarana traktiran dan makan-makan, sarana gosip, saran tertawa bersama, sarana bahagia bersama. Itulah kenyataan yang terjadi, di Insan Cendikia, dulu. Nostalgic.

PS : ucapan terimakasih terhaturkan untuk kalian, divisi PPBN OS IC 2010/2011, yang pernah mengajarkan bagaimana cara kumpul yang nyaman.

(thanks for that time, team)

Rabu, 16 April 2014

Institut Teknologi yang Kurang Berteknologi

Institut Teknologi Bandung. Adalah suatu perguruan tinggi, yang telah berdiri sejak tahun 1920. Dari namanya, kita bisa langsung tahu, bahwa perguruan tinggi ini berada di salah satu kota besar Indonesia. Ya, perguruan tinggi ini berada di ibu kota Jawa Barat. Kota yang acap kali disebut-sebut sebagai kota mode. Kota yang terkenal dengan sebutan ‘Paris Van Java’-nya, Kota Bandung. Di bagian ini, di kata terakhir dari nama perguruan tinggi tersebut, masih sangat sesuai dengan kenyataannya.

Namun, jika kita melihat ke kata sebelumnya, kata ke dua dari nama perguruan tinggi tersebut, kita akan menemukan kata ‘teknologi’. Sebuah kata, yang jika dilihat di Kamus Besar Bahasa Indoenesia akan memiliki arti ‘ilmu pengetahuan terapan’. Inilah yang kemudian menjadi kata kedua dari nama perguruan tinggi tersebut.

Dari sana, seharusnya yang banyak dikembangkan dan dibahas oleh orang-orang yang berada di dalamnya adalah permasalahan teknologi itu, bukan? Seharusnya demikian, menurut penulis. Perguruan tinggi tersebut, idealnya, harus menjadi suatu tempat yang merupakan pusat pengembangan teknologi. Idealnya, banyak teknologi-teknologi baru yang berkembang dan dihasilkan dari perguruan tinggi tersebut. Idealnya, banyak pembahasan-pembahasan dan kajian-kajian ilmiah yang membahas dan mengkaji tentang teknologi. Idealnya, mahasiswa yang menjadi pembelajar di sana sibuk dengan hal-hal yang berbau pengembangan teknologi. Itulah kondisi ideal yang harusnya, menurut penulis, terjadi di perguruan tinggi itu.

Lalu, bagaimana kondisi nyata yang terjadi pada saat ini di perguruan tinggi tersebut? Kenyataan yang terjadi saat ini adalah, masih jauh dari kondisi ideal yang telah disebutkan tadi. Tidak terlalu mengecewakan, memang, penulis akui. Masih ada orang-orang di perguruan tinggi tersebut yang menorehkan prestasi gemilang di bidang teknologi. Masih ada mahasiswa dari perguruan tinggi tersebut yang mampu membuat suatu teknologi baru yang memang belum ada sebelumnya. Ya, masih ada mahasiswa yang berhasil menciptakan suatu temuan baru di bidang teknologi, semisal berbagai jenis robot pintar, yang bahkan mampu menjadi pemenang di suatu ajang perlombaan berskala internasional. Masih ada mahasiswa yang berhasil menciptakan suatu software canggih yang bisa memudahkan pengguna komputer, sesuai dengan kebutuhannya. Masih ada.

Tapi, apakah cukup dengan frasa ‘masih ada’? Frasa ini tentu sangat menggambarkan bahwa hanya sedikit dari belasan ribu mahasiswa di perguruan tinggi ini yang seperti itu. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, ada apa dengan mahasiswa yang lain? Jika ditanya pendapat pribadi penulis, maka jawaban penulis adalah mahasiswa yang lain masih terlalu sibuk dalam hal pembentukan karakter. Kebanyakan mahasiswa di perguruan tinggi tersebut masih terlalu sibuk berurusan dengan pemenuhan profil kadernya. Mulai dari tahun pertama sampai tahun ke empat, selalu ada yang namanya profil kader yang harus dipenuhi. Alangkah bagusnya jika profil kader tersebut disisipi hal yang berbau teknologi. Misal, untuk jurusan farmasi, pada tigkat dua mahasiswanya harus mampu membuat suatu obat alternatif untuk suatu penyakit ringan, yang kemudian bisa dibagikan ke masyarakat. Untuk tingkat-tingkat selanjutnya penyakitnya lebih berat, misalnya. Atau untuk jurusan penerbangan, mahasiswa tingkat dua harus bisa membuat suatu pesawat tanpa awak yang bisa di kontrol dalam radius tertentu. Untuk tingkat yang lebih tinggi radius harus semakin luas, atau semakin tidak terdeteksi, misalnya. Atau apalah hal berbau teknologi lain yang bisa dikembangkan. Yang jelas, pemenuhan profil kader tidak hanya dalam membentuk karakter.

Ada hal lain yang membuat teknologi tidak terlalu berkembang di perguruan tinggi ini. Itu adalah kurangnya budaya apresiasi. Lihat saja, mungkin ada mahasiswa yang berhasil menciptakan suatu teknologi terbaru. Mungkin ada yang menuntut pemenuhan profil kader dengan cara yang penulis sebut di paragraf sebelumnya. Tapi kemudian orang-orang itu tidak terlalu diapresiasi. Mereka tidak pernah setenar orang-orang, yang katanya, berkarakter, semisal koordinator lapangan suatu acara, atau ketua kaderisasi, atau orang-orang lain yang bergerak dalam hal membentuk karakter. Kebanyakan mahasiswa beranggapan bahwa menjadi orang-orang berkarakter itu jauh lebih keren dari orang yang berhasil menemukan suatu teknologi baru. Inilah salah satu alasan, menurut penulis, mengapa kemudian teknologi tidak terlalu terperhatikan di perguruan tinggi tersebut.

Tak ada salahnya memang, membentuk karakter. Bahkan itu harus. Percuma jika seorang penemu terknologi terbaru, tercanggih, namun temuannya digunakan untuk kejahatan, bukan untuk kemashlahatan manusia. Tapi porsi pembentukan karakter harusnya tidak melebihi porsi untuk berkarya, terutama di bidang teknologi, di perguruan tinggi yang menyandang kata ‘teknologi’ itu. Harusnya lebih besar apresiasi dan dukungan yang diberikan untuk pengembanga dan pembahasan teknologi atau semacamnya. Lebih banyak forum yang bisa membahas tentang keilmuan tiap-tiap jurusannya. Lihatlah, bagaimana suatu perguruan tinggi di negeri paman sam telah berhasil menerbangkan satelit ke luar angkasa. Bagaimana dengan perguruan tinggi di negeri  ini? Entahlah.

Mungkin yang ingin penulis tekankan disini, adalah bagaimana harusnya kita lebih mengapresiasi dan mendukung orang-orang yang ingin berkarya di bidang teknologi. Jangan pernah beranggapan bahwa menjadi ketua suatu himpunan mahasiswa akan jauh lebih hebat dan lebih keren dari pada orang yang hanya sibuk di lab mengurusi percobaannya. Apresiasi itulah yang kemudian bisa membuat teknologi di perguruan tinggi tersebut tidak hanya sebatas nama, tapi juga menjadi ciri khas yang bisa dibanggakan.

Terakhir, bagaimana dengan kata pertama, kata ‘institut’? bukankah institut menunjukkan bahwa perguruan tinggi tersebut adalah perguruan tinggi khusus, yang dalam konteksnya diikuti oleh kata ‘teknologi, maka bukankah harusnya di perguruan tinggi tersebut hanya ada jurusan teknik? Kenyataannya? Ah, sudah pernah ada artikel terdahulu yang membahas masalah ini. Silakan dicek di sini.

Kamis, 27 Maret 2014

Yuk, Jajan Makanan Khas Indonesia, di Wisata Kuliner Melayu 2014 :)

Ya-Ha!!!

cuma itu yang bisa terucap dari mulut ku ketika wisata kuliner melayu 2014 hanya tinggal tak lebih dari 10 hari lagi. ya! minggu depan, tepatnya tanggal 5 april 2014, akan ada sebuah acara menarik, yang pasti acara ini akan sangat memanjakan para pecinta wisata kuliner. dan hebatnya, wisata kuliner ini, sesuai namanya, adalah wisata kuliner yang menyediakan makanan khas indonesia! makanan yang akan disajikan pada acara yang hanya diadakan sekali setahun ini, adalah sajian khas melayu riau. ah, belum pernah mencicipi sajian khas kampung halaman ku ini? bah! rugi! citarasa yang disajikannya sangat bisa menggoyang lidah penikmatnya. cita rasa a la sumatra, yang penuh bumbu, akan bisa memanjakan lidah penikmatnya. sajiannya akan mampu membuat lidah ingin meminta tetap makan, walau perut sudah tak mampu menampung lagi! tak percaya? bolehlah aku perlihatkan beberapa sajian yang akan disediakan pada acara wisata kuliner melayu minggu depan. tapi maaf sebelumnya, jangan berharap aku akan mampu menjelaskan secara rinci tentang makanan yang akan aku tunjukkan ini. aku tak terlalu mengerti. jadi mungkin hanya akan sedikit info yang akan aku berikan, bukan sebuah penjelasan lengkap dan rinci tentang makanannya. dan, inilah dia!

  • Roti Jala

roti jala. kenapa makanan ini yang aku tunjukkan pertama kali? pastilah karena memang inilah makanan sajian di wisata kuliner melayu 2014 yang menurut ku paling maknyus! roti jala, sebuah makanan yang terbuat dari suatu tepung, maaf aku tak tahu tepung apa, yang dipadukan dengan bahan masak lain, dan dibuat berbentuk menyerupai jala untuk menangkap ikan (yang berwarna kuning pada gambar). roti ini disajikan dengan kari, bisa kari ayam atau pun kari sapi. terbayang, empuknya roti, yang kemudian dipadukan dengan citarasa kari khas sumatra yang kaya bumbu, pekat santan, dan sedikit pedas, membuat penikmatnya akan merasakan betapa nikmatnya cita rasa makanan khas indonesia! pokoknya, roti jala ini paling recomended buat dicoba!
  • ketan durian
ah, buat pecinta durian seperti ku, ini adalah sajian yang sangat tidak boleh terlewatkan! sajian ini adalah berupa buah durian, atau daging bijinya yang akan dimakan lebih tepatnya, yang diambil langsung dari buahnya yang baru di kupas di temat penyajian, yang kemudian dipadukan dengan beras ketan yang legit dan empuk serta sedikit gurih! hmm, menuliskannya saja sudah membuat air liur di mulut ku menjadi lebih banyak. ketan durian ini juga disajikan dengan sedikit taburan kelapa parut pada ketannya, untuk menambah cita rasa khas sumatranya. kelembutan durian yang manis sedikit lengket dimulut dipadukan dengan kelembutan ketan yang gurih ditambah dengan citarasa kelapa parut membuat sajian satu ini menjadi jajanan yang paling banyak diminati di riau sana. jika sedang berkunjung ke kota pekanbaru, pasti kalian akan menemukan banyak sekali pedagang ketan durian ini. tentu saja, cita rasanya yang mani dan gurih membuat banyak orang yang ingin menikmatinya!
  • mie lendir
kali ini adalah sajian yang tak boleh dilewatkan oleh para pecinta jenis mie. mie yang berasal dari batam ini sangat bisa memanjakan lidah penikmatnya. lihatlah gambarnya, membuat kita menelan ludah, bukan? ditambah, ini adalah makanan khas pulau batam! wah, pasti cita rasa khas melayu kepulauan akan sangat terasa di sini. paduan mi, beberapa jenis sayuran segar, dan kuah khas melayu kepulauan, membuat cita rasa mie lendir lain dari mie yang lain!
  • bolu kemojo
untuk yang satu ini, adalah sebuah sajian berjenis camilan. bagi yang pernah berkunjung ke riau, bolu kemojo ini adalah makanan yang paling sering dijadikan sebagai buah tangan untuk keluarga di tempat asalnya. kenapa bolu kemojo? karena bolu khas melayu riau ini sangat berbeda dari jenis bolu-bolu lainnya. bedanya, jika pada kebanyakan bolu teksturnya lebih rapuh karena adanya soda kue, tidak begitu dengan bolu yang satu ini. tekstur yang dimilikinya lebih padat, lebih 'berisi'. ketika kita menggigitnya, sensasi gigitan yang diberikannya tak sama dengan sensasi gigitan yang diberikan oleh bolu lainnnya. bolu kemojo lebih kenyal, namun tetap berbentuk bolu. penasaran? rasakanlah sendiri sensasi menggigit bolu kemojo ini! apa lagi ditambah dengan rasa dan aromanya yang khas, manis, tapi tak terlalu manis. ah, sudahlah. aku tak terlalu bisa menggambarkannya. langsung saja coba!
  • laksamana mengamuk
nah, kalau yang satu ini, adalah sajian berupa minuman unik. pastinya, tatap khas melayu. namanya saja sudah unik, bukan. minuman yang satu ini berisi potongan buah mangga segar dan manis, yang disajikan dengan larutan air spesial, racikan khas orang melayu riau. konon, minuman ini dinamakan laksamana mengamuk, karena dulu pernah ada laksamana (raja) yang tengah berjalan-jalan di kebun mangganya. ditengah perjalanannya menikmati aroma kebun mangga, ia mendapat kabar bahwa istrinya selingkuh dengan pria lain! sontak ia pun marah, mengamuk! ia mengamuk, dan mengayun-ayunkan pedang yang dimilikinya disepanjang perjalanan keluar dari kebun mangga, untuk mencari istrinya dan selingkuhannya. demikianlah, ternyata ayunan pedang sang laksamana membuat buah-buah mangga yang ada di kebun terpotong-potong. alih-alih di buang, para pekerja kebun itu berkreatifitas menciptakan minuman yang nantinya akan di tambahkan potongan buah mangga akibat amukan sang laksamana. dan jadilah, laksamana mengamuk! begitulah konon kisah dibalik nama laksamana mengamuk. terlepas dari benar atau tidaknya cerita itu, citarasa dan kesegaran yang diberikan oleh minuman ini sangat bisa membuat kerongkongan kehilangan rasa dahaganya!

nah, itulah dia beberapa makanan khas melayu yang akan disajikan di festival wisata kuliner melayu, pekan depan. sebenarnya, masih banyak sajian khas melayu lain yang akan disajikan di wisata kuliner itu. ada jenis makanan lain seperti nasi dagang, kole kacang, rujak malaka, laksa, dan tepung gomak. dan ada juga berbagai jenis minuman lain, seperti air mata pengantin, air mata kucing, dan air tahu. tapi, keterbatasan penulis membuat hanya beberapa saja yang bisa dijelaskan ditulisan ini. 

ah, aku tak sabar mencicipi semua sajian khas melayu itu. yuk ah, berjajan ria di wisata kuliner melayu 2014! 

terima kasih pada sumber gambar:
    -roti jala
    -ketan durian
    -mie lendir
    -bolu kemojo

Pemilihan yang Tertunda

yak, akhirnya pemira (pemilihan raya) di kampus saya memasuki tahap pemungutan suara juga! setelah sekian lama menunggu, bahkan menurut beberapa orang teman yang saya ajak ngobrol secara langsung, menunggunya terlalu lama bahkan, tahap pemilihan itu datang juga. terhitung sejak kemarin (rabu, 26 maret 2014) jam sembilan pagi, seluruh mahasiswa yang masuk kategori pemilih, boleh menentukan pilihannya untuk memilih orang nomor satu di kabinet keluarga mahasiswa ITB nantinya. setelah banyak tetek-bengeknya, akhirnya panitia menetapkan bahwa inilah saatnya memilih.

ya, tahap pemilihan ini memang akhirnya datang setelah sekian banyak tetek-bengek yang seakan bermunculan di pemira ini. awalnya adalah munculnya tuntutan oleh seorang mantan calon presiden, yang gagal mencalonkan diri karena terlambat mengumpulkan berkas pencalonan. si mantan calon ini melakukan protes dan tuntutan karena menganggap bahwa dua calon lain yang lolos seleksi berkas sebenarnya juga terlambat mengumpulkan, tapi tetap lolos. ah, politik.

akibat tuntutan si mantan calon ini, menyebabkan terjadinya masa anti-klimaks dari penyelenggaraan pemira tahun ini. ya, kongres KM-ITB memutuskan untuk sementara menunda waktu pemungutan suara. akhirnya ditundalah masa pemungutan. kemudian masa penundaan pun semakin di perpanjang, karena yang bersangkutan menganggap belum semua orang yang akan memilih sudah tahu siapa yang akan ia pilih, dan kenapa ia memilih orang itu. hal ini menyebabkan masa penundaan pemungutan suara terjadi selama hampir satu bulan! bah!

pasti ada akibat dari pennundaan ini. apa lagi kalau bukan euforia pemira yang sudah tidak terasa. atau kalau boleh saya bilang, sudah tidak ada lagi. orang-orang di kampus yang akan memilih nantinya, sudah tidak ada lagi yang membicarakan masalah pemira, masalah calon, atau masalah apapun seputar pemilihan nantinya. terlihat semua menjadi sedikit jenuh, terlalu lama! bahkan tak sedikit yang kemudian menganggap bahwa pemilihan ini sama sekali tak memberi pengaruh apapun bagi mereka. semua kendor. semangat turun. bahkan timses yang biasa berkoar melalui media sosial pun mungkin telah jenuh, hingga tak lagi memberi kampanye dan info tentang calon sesering di masa-masa awal kemarin.

ah, tampaknya, ini bukanlah pesta pemilihan.mungkin, tak sedikit orang yang memilih, hanya agar tak dianggap buta politik, hanya agar tak dianggap apatis, agar tak dianggap study oriented. entahlah. apapun, pasti ada hikmah pembelajaran dibalik semua ini. dan teruntuk calon terpilih nantinya, buatlah seluruh mahasiswa di kampus ini merasa bahwa kalian memang pantas dipilih. tunjukkanlah, bahwa kalian terpilih, pasti akan memberi pengaruh bagi seluruh elemen kampus ini. tunjukkanlah, bahwa jika kalian terpilih, tak hanya kalian yang senang karena mendapat apa yang kalian perjuangkan. tapi juga membuat semua orang, semua mahasiswa, dosen, pegawai, atau siapapun di kampus ini ikut bahagia. salam ganesha!

Senin, 17 Maret 2014

Seputar Pemira

pemira.

yak, setelah sebulan masa rehat dari nulis, akhirnya sekarang bisa nulis lagi. jadi ceritanya kenapa sebulan ke belakang saya gak bisa menghasilkan tulisan (ceritanya lagi ngeles) adalah karena tiap malam waktu saya tersita untuk menyimak timeline twitter saya yang bisa dibilang tiba-tiba meledak, penuh dengan twit hampir di tiap detiknya. padahal, terhitung sejak sebulan yang lalu itu saya hanya menambah akun yang saya follow sebanyak sembilan akun saja. tapi, karena satu alasan, delapan dari sembilan akun yang baru saya follow sangat getol 'ngetweet' di setiap harinya, terutama di waktu malam. dan alasan itu adalah kata yang saya sebut pertama di tulisan ini. ya, karena pemira.

buat pembaca yang mungkin belum terlalu familiar dengan kata pemira ini, mungkin bisa simak sedikit tulisan saya  tentang pengantar pemira yang saya publikasikan dua minggu yang lalu disini. pemira memang selalu menjadi momen yang asik dan menarik untuk disimak. dan untuk menyimak momen pemira di tahun ini, saya dengan sengaja kepo, dengan menjadi followers dari delapan akun yang bisa dibilang menjadi inti dari pemira tahun ini. ke depalan akun tersebut adalah:

@pemiraitb ; @gosippemira
dua akun ini adalah akun yang memberi informasi seputar pemira tahun 2014. bedanya, yang pertama saya tuliskan adalah akun resmi dari panitia pelaksana pemira itb 2014. jadi yang mengelola akun tersebut, yang memberi info melalui akun tersebut, adalah langsung dari panitia yang menjalankan seluruh rentetan acara pemira di tahun ini. dan bisa dibilang, info dari akun ini adalah info yang pasti benar adanya. dan karena info dari akun ini adalah pasti benar, tentunya akun ini hanya memberi info resmi seputar pemira, jadwal rangkaian kegiatan pemira, pelanggaran yang dilakukan oleh calon presiden KM ITB, atau livetweet tentang kegiatan pemira yang sedang berlangsung seperti hearing, uji panelis, dan lainnya. sedangkan akun yang satunya, seperti bisa kita lihat dari nama akunnya, akun ini lebih berisi tentang gosip dan isu yang terhembus di masa pemira ini. akun ini lebih banyak memberikan info 'undercover' yang sudah pasti tidak diinfokan oleh akun resmi pemira itb. seperti kritikan terhadap calon, sindiran dan senggolan terhadap calon, atau info-info yang belum tentu kebenarannya namun berhembus di masa pemira ini. menarik melihat info dari akun ini. walau berbau gosip, tapi terkadang ada benarnya juga. akun ini juga pernah memberi kritikan terhadap panitia pelaksana pemira. yang sampai-sampai akun ini 'dihajar' balik oleh banyak panitia pemira, yang tidak terima dengan gosip yang disebarkannya. kembali lagi, bagi kami yang hanya ambil bagian dalam memilih dan menyimak rangkaian acara pemira ini, 'gesekan' yang terjadi tentunya adalah bumbu tambahan dalam asiknya menikmati pergolakan pemira ini. kalau tahun lalu 'gesekan' itu terjadi antara calon, tahun ini gesekan yang terjadi malah antara panitia dan panitia tanpa nama. sangat menarik. tak jarang akun tanpa nama menyindir penyelengaraan pemira tahun ini yan terlihat sepi dan banyak masalahnya. dan tak jarang pula, para panitia ataupun kerabat karib panitia, melalui akun pribadinya balik menyerang akun tanpa nama tadi. seperti inilah kiranya gambaran politik kampus. mewakili gamabaran politik indonesiakah?

@Rochenry ; @WahanaBisa
inilah dua akun calon nomor urut satu, dengan yang pertama disebut adalah akun pribad si calon dan yang kedua adalah akun kampanye si calon. hampir tiap malam ke dua akun ini menjelaskan apa yang akan dibawa si calon jika terpilih menjadi presiden KM ITB nantinya. buat yang penasaran, sedikit tentang yang dibawa oleh calon ini adalah konsep berbagi kebahagiaan. dimana titik berat semua proker yang akan dobawa si calon nantinya adalah bertujuan untuk berbagi kebahagiaan ke sesama, khususnya internal kampus ITB. tak heran memang, berbagi kebahagiaan menjadi konsep utama pergerakan yang ingin dibawa si calon nomor satu, karena memang ring satu dari calon nomo urut satu ini adalah 'orang depan', yang agamis.

@jeffrygiranza ; @seruanjeffry
inilah dua akun calon nomor urut dua, dengan komposisi penulisan sama seperti calon nomor urut satu diatas. akun ini terbilang lebih sering 'ngetweet' ketimbang calon lain dalam waktu dua minggu terakhir, atau setelah terjadinya konflik dalam pemira tahun ini. (konfliknya apa, mungkin ditulisan selanjutnya akan diceritakan). si calon nomor urut dua ini hampir tiap malam juga mempromosikan apa yang akan dibawanya jika terpilih menjadi presiden KM ITB nantinya. buat yang kepo, inti dari apa yang dibawanya adalah tentang nasionalisme. tak heran memang, ring satu dari calon nomor urut dua ini adalah para danlap (komandan lapangan) OSKM ITB (buat yang kepo juga OSKM itu apa, bisa baca disini), yang pernah sebulan lebih mengikuti yang namanya sekolah danlap, dimana sekolah danlap ini menuntut mereka untuk terjun dan turun langsung ke masyarakat, contohnya dengan tinggal bersama masyarakat yang hidup di pasar selama da minggu lebih. maka jadilah konsep nasionalis yang menitik beratkan pada pergerakan ke luar kampus sebagai pokok pergerakan yang ingin dibawa si calon nomor urut dua ini.

@purnamaditya ; @kampus_islami
dan inilah akun dari calon nomor urut tiga, dengan komposisi masih sama seperti dua calon sebelumnya. meski tidak segencar dan sesering dua calon lainnya dalam mempromosikan si calon melalui twitter, tapi publikasi dari si calon ini cukup wah. contohnya adalah dengan membawa ustad felix siauw dalam berkampanye melalui twitter, meski hanya beberapa kali. selain itu, yang coba dibawa oleh si calon juga terbilan unik dan sangat menarik. adalah konsep khilafah islam, yang kemudian sedikit dimodifikasi menjadi konsep kampus islami. intinya, si calon pengen ngerubah sistem dasar di kabinet KM ITB menjadi berlandaskan kekhilafahan islam. konsep yang berani dan sangat menggebrak. sayangnya, sekitar dua minggu yang lalu, si calon harus dinyatakan didiskualifikasi akibat kurang disiplinnya tim sukses dan promotornya. mereka datang sedikit terlambat keitka agenda yang sudah dijadwalkan oleh panitia pemira. jadilah si calon tidak bisa lagi melanjutkan perjuangannya membawa gerakan kampus islami.

yak, itulah kedekapan akun yang membuat malam saya selama sebulan kebelakang lebih banyak dihabiskan dengan menyimak timeline twitter. sayangnya, sekarang pemira terbilang memasuki tahap anti klimaks. akibat masalah yang muncul, hingga masa kampanye yang terus diperpanjang, membuat kedelapan akun tadi mulai suspend, tidak lagi aktif di twitter. hanya sesekali salah satu dari delapan akun itu muncul. yah, mungkin sudah mulai memasuki tahap jenuh, siapa yang tahu?

Rabu, 19 Februari 2014

Inilah Tahunnya, Tahun Politik

2014, tahun politik negara ku, negara kita tercinta, negara kesatuan republik indonesia. tahun ini akan ada suatu pesta besar-besaran di negeri ini. pesta yang berskala nasional, bahkan mungkin hingga internasional. pesta yang pasti membutuhkan dana melimpah untuk menyelenggarakannya. pesta yang kadang harus dilakukan beberapa kali, tak cukup sekali. pesta yang akan melibatkan seluruh masyarakat negeri ini. ya, ditahun ini akan ada suatu pesta demokrasi, pesta rakyat!

tepat, pemilu, baik pemilihan lagislatif, ataupun pemilihan orang nomor satu di negeri ini, pemilihan RI 1, pemilihan presiden, akan diadakan di tahun 2014 ini. tahun yang tentunya akan banyak menyimpan intrik politik didalam catatan sejarahnya. bahkan kini, di bulan ke dua ditahun ini, telah banyak calon, baik legislatif maupun presiden yang telah unjuk gigi dimna-mana, di berbagai media, di berbagai tempat. padahal pemilunya saja baru diadakan bulan april, itupun baru pemilihan legislatif, belum presiden. tapi mereka sudah unjuk gigi sejak dini. pencitraan. seperti yang saya ungkapkan ditulisan yang satu ini, tak bisa seutuhnya disalahkan memang, jika mereka sudah memulai pencitraan sejak dini. toh, memang rakyak negeri ini adalah rakyat yang suka pencitraan, bukan? boleh lihat contohnya ditulisan saya yang satu ini.

tapi, ya sudahlah. bukan masalah itu yang ingin saya bahas ditulisan saya ini, meskipun masih berhubungan. masih tentang pemilihan pemimpin. tapi ditulisan ini skalanya lebih kecil, hanya berskala universitas. atau isntitut lebih tepatnya, mungkin. ya, tulisan ini adalah tentang pemira, pemilihan raya, untuk mendapatkan kursi nomor satu di kebinet KM-ITB.

(gambar disadur dari sini)
di semester genap seperti sekarang ini, sudah menjadi tradisi di kampus ini untuk menyelenggarakan pemilihan orang nomor satu di kabinet tersebut. saya sendiri memang baru pernah mengikutinya sekali, dan ini adalah untuk kedua kalinya saya mengikutinya. ada hal menarik di pemira ini. hal yang pasti selalu terjadi jika pemira ini berlangsung. ya, apalagi kalau bukan perang politik. uniknya adalah, di kampus ini perang politik 'pasti' selalu terjadi antara 'depan' melawan 'belakang'. menurut saya ini unik sekali. dua golongan, yang menurut saya pribadi, tak akan pernah bersatu. selalu bersaing jika masa pemira ini datang. yang paling menarik adalah di tahun 2013 kemarin. dimana golongan depan yang sudah beberapa tahun sebelumnya selalu memenangkan pertandingan politik kampus ini, tiba-tiba saja tahun kemarin mereka kalah dari golongan belakang. menariknya adalah, kabar ini sontak menyebar hingga ke mana-mana. dari cerita yang saya dapat dari seorang teman dari universitas lain, bahkan hingga diadakan semacam musyawarah oleh 'golongan depan'-nya kampus lain, guna mempersiapkan kemenangan di tahun berikutnya, tepatnya 2014 ini. menarik bukan, bagaimana politik yang sebenarnya berskala intra kampus, tapi bisa menyebar hingga menyeberang provinsi, bahkan hingga mengkaji kegagalan di kampus ini. luar biasa!

hasilnya? saya tak tahu pasti. yang saya tahu, tahun ini golongan depan hampir mengirim dua orang calon untuk maju memperebutkan kursi pertama di kabinet. walaupun pada akhirnya yang berhasil lolos verifikasi hanya satu calon. tapi itu berarti suara pendukung golongan depan tak akan terpecah, bukan? menarik untuk disaksikan kelanjutannya.

hal menarik berikutnya adalah, golongan belakang tahun ini tidak secara langsung unjuk gigi bahwa mereka mendukung salah satu calon yang lolos verifikasi. mungkin belum, entahlah. kita tunggu saja pergerakan dari golongan belakang ini. bagaimana mereka mencoba kembali memberi backingan untuk seorang calon guna mendapatkan kursi pertama di kabinet.

dan hal yang paling menarik dari pemira tahun ini adalah, salah satu dari tiga calon yang lolos verifikasi membawa konsep yang belum pernah ada yang berani membawa konsep tersebut sebelumnya. konsep itu adalah konsep khilafah, wow! dengan tagline kampus islami, calon ini, bersama timnya tentunya, mencoba membawa konsep kepemimpinan islam untuk diaplikasikan pada kabinet keluarga mahasiswa ITB. hal yang sangat menarik untuk ditunggu kelanjutannya di pemira ini.

dan masih banyak lagi pastinya hal menarik yang akan terjadi selama masa pemira ini, karena memang keberjalanan pemira ini masih seumur jagung. walaupun sudah cukup banyak hal menarik lain yang terjadi diawal-awal ini, seperti kemarin dimana seharusnya ada agenda pawai keliling kampus, ke himpunan-himpunan mahasiswa di kampus, namun agenda tersebut hanya menjadi wacana, karena faktor timses dari dua orang calon tidak memenuhi kuorum. baru awalan, masih panjang perjalanannya hingga terpilih orang nomor satu di kabinet KM-ITB. sangat menarik untuk disimak intrik politik yang pasti akan terjadi didalamnya. sangat menarik untuk dinanti, siapa yang pada akhirnya akan duduk di singgasana nomor satu kabinet KM-ITB. golongan mana yang nantinya akan menguasai kabinet Keluarga Mahasiswa Insititut Teknologi Bandung di tahun politik ini.

Selasa, 04 Februari 2014

(hashtag) Pencitraan

pencitraan. agaknya kata yang satu ini makin sering bergema di mana-mana. ya, pencitraan. dikit-dikit pencitraan, dikit-dikit pencitraan. entah bagaimana, sekarang banyak orang yang menganggap orang lain pencitraan. dan tidak jarang juga orang yang memang sengaja melakukan pencitraan untuk dirinya sendiri. nah, karena sekarang lagi marak mencuat kata pencitraan itu, ditulisan yang satu ini kita gunjingin dikit lah ya tentang si pencitraan ini.

apa sih pencitraan itu? pencitraan, kalau dari bahasanya sih ya pasti pencitraan itu ya memberi citra. pastinya dalam hal ini memberi citra yang baik di mata orang lain. tapi disinilah yang kemudian jadi masalah, citra baik. tidak sedikit kini orang yang pada dasarnya ia tulus berbuat baik, tapi dianggap pencitraan. orang menggalang dana terus disumbangin di suatu tempat, dibilang pencitraan. padahal kan bisa saja dia memang berniat baik. bahkan kadangg orang ngajak ibadah, ngajak shalat, dibilang pencitraan. apalagi di dunia politik. ya walau kalau dia baru banyak berbuat baik, blusukan, atau apalah hal lain yang baik yang dilakuinnya baru ketika sudah dekat waktu pemilihan umum memang kemungkinan terbesarnya memang pencitraan sih. tapi wajar kok kalau para calon wakil rakyat, calon orang nomor satu di indonesia, atau para penguasa lain di negara indonesia ini pencitraan. wong rakyatnya aja suka pencitraan, iya toh?

kalau kata suatu buku besar politik itu, dalam suatu sistem demokrasi, rakyat pasti mendapatkan pemimpin seperti apa rakyat itu sendiri. jadi jangan protes kalau pak presiden bikin lagu, terus dibilang pencitraan. itu menunjukkan rakyat yang udah milih dia jadi presiden. kalau yang terpilih suka pencitraan, yang milih juga suka pencitraan. rakyat indonesia suka pencitraan. buktikan sendiri kalau tidak percaya.

salah satu bukti nyata yang sudah saya temukan adalah di kampus tempat ana kuliah. di kampus ana itu pencitraannya begitu luar biasa. contohnya? jaket himpunan! kalau pembaca pernah ke kampus saya, atau mungkin pembaca juga civitas kampus itu, pasti kalian pernah melihat jaket berwarna yang digunakan oleh mahasiswanya. jaket himpunan, untuk apa coba? ya untuk pencitraan lah! buat apa lagi coba. sampai ada omongan yang bilang,'kegantengan dan kecantikan mahasiswa di kampus ini akan meningkat seratus persen kalau makai jahim (jaket himpunan)' ya itu memang, hampir semua mahasiswa yang makai jahim itu biar keliatan dia dari himpunan mana. pencitraan kan? ya emang gitu lah adanya. belum lagi kadang ada tradisi "foto jahim". wah itu kurang pencitraan apa coba. dalihnya sekalian kumpul. emang kumpul harus ada foto jahim dulu gitu? kumpul mah kumpul aja kali, gak penting berjahim atau enggak. pencitraan. di kampus yang katanya, katanya sih, adalah kaya miniatur dari negeri ini aja pencitraannya kuat. berarti negeri ini wajar dong kalau nanti dapat pemimpin yang pencitraan? emang kita suka yang pencitraan toh.

belum lagi kalau di kampus ana itu ada yang namanya OSKM (buat yang kurang tau, bisa baca sedikit tentang OSKM di sini). beuh, itu super duper lah pencitraannya. gak usah dibahas lah ya. silakan saksikan sendiri betapa pencitraannya acara itu. bahkan ana termasuk yang melakukan pencitraan di acara itu. tapi ya, kembali lagi kita bangsa pencitraan, kan?

(gambar disadur dari sini)
yah, mudah-mudah walaupun kita bangsa yang suka pencitraan, tapi pencitraannya emang untuk tujuan yang baik. toh menurut psikologi pencitraan bukanlah suatu hal yang buruk. mudah-mudahan yang pencitraan bukan pencitraan sesaat cuma untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu. apalagi bentar lagi pemilu, baik pilpres atau pun legislatif. mudah-mudahan mereka-mereka yang akan memimpin percaturan negeri ini gak cuma sekadar pencitraan belaka, terus gak menebar manfaat waktu udah mendapat apa yang diinginkan. mudah-mudahan kalaupun mereka pencitraan, pencitraannya memang pencitraan berkelanjutan, sampai indonesia maju. jayalah bangsaku, majulah negeriku, merdeka! #pencitraan

Selasa, 14 Januari 2014

Keliling Riau

kalau bang eesh beberapa hari yang lalu membuat tulisan tentang keliling indonesia, sesuai judul dia atas, di tulisan ini ana bakal berbagi tentang hal yang sama dengan bang eesh tadi, tentang jalan-jalan. tapi di sini jalan-jalannya gak se-wah bang eesh, ana cuma  sempat jalan-jalan keliling satu provinsi, Riau. pun itu bukan jalan-jalan dalam artian yang terbayangkan pertama kali ketika mendengar kata itu.

ana jalan-jalan sama sama Unit Kebudayaan Melayu Riau (UKMR) ITB, suatu unit kegiatan mahasiswa di kampus ana. tapi kami jalan-jalannya bukan cuma untuk bersenang-senang, tapi juga untuk bersedih-sedih. sedih karena dapat makan gratis, yang biaya sekali makannya tak kurang dari 50 ribu, cuma untuk dapat dua hari. kami jalan-jalan keliling riau untuk mengajak anat-anak di riau ini masuk ke kampus kami. kami dalam acara ITB on Journey to Riau.

jadi di acara ini ana bisa mengisi liburan kali ini dengan lebih produktif. saking produktifnya, ana juga mulai terbiasa manggil diri sendiri dengan sebutan 'ana', karena salah satu teman ana di ITB JTR itu ada yang selalu memanggil dirinya dengan sebutan 'ana'. selain itu, selama dua minggu ke belakang ana udah jalan-jalan ke puluhan seklolah di berbagai daerah di riau untuk menjalankan rangkaian acara roadshow ITB JTR. di roadshow ini dijelaskan secara umum tentang semua jurusan dan fakultas di kampus ana. diharapkan makin banyak anak sma riau ini yang meneruskan pendidikannya di kampus ana di bandung itu.  di bagian roadshow inilah ana keliling riau, tour antar kota di riau. tour dengan bis cevron yang nyaman pisan, lapang pisan, bisa selonjoran kaki, bisa rebahan, wah sama sekali gak bikin badan pegal-pegal lah. terus juga di kota duri dan dumai, meskipun aslinya udara di lingkungannya bisa membuat keringat menetes hanya dalam hitungan detik, tapi kita di fasilitasi lagi ama cevron dengan rumah mewah, yang memiliki fasilitas ac di tiap kamar, dan 2 ac di ruang tengah. jadi kita malah kedinginan di kota yang panas itu. terima kasih cevron.

kegiatan kita yang lain adalah bedah kampus, dimana kita langsung mendatangkan pembicara dari pihakrektorat kampus. di bedah kampus kemaren, semua siswa boleh datang, siapa aja, gratis! bahkan boleh bawa keluarga, bawa sekampung juga boleh. tujuannya supaya sampai keluarganya pun bisa bertanya sama pihak rektorat itu apa aja yang pengen di tanya tentang kampus. apa aja.

selain itu, kita juga ngadain try nout nasional untuk anak sma di riau, dan kita juga berbagi kebahagiaan dengan anak yatim di salah satu panti di pekanbaru. ternyata bermain bersama anak-anak itu sangat menyenangkan. behagia bagi mereka itu sangat sederhana. bersukurlah kita yang masih memiliki orang tua. sayangilah dan lindungilah mereka sebagaimana mereka menyayangi dan melindungi kami ketika kami kecil, ya allah,amin.

ya, mungkin segitu aja sih tentang keliling riau nya. mudah-mudahan liburan berikutnya bisa lebih seru lagi jalan-jalannya, amin.

Rabu, 27 November 2013

Kapitalis Masuk Kampus

2 hari yang lalu indonesia memperingati, meskipun hanya segelintir orang yang ingat, hari guru nasional. guru, mereka yang disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, di beberapa dekade belakangan ini telah sangat sedikit sekali orang yang benar-benar ingin menjadi seperti mereka. sangat sedikit orang yang benar-benar memiliki cita-cita menjadi guru. sepertinya keinginan menjadi pahlawan tanpa tanda jasa itu kini telah kalah saing dengan menjadi pahlawan yang berjasa, yang mampu menolong seorang yang ditimpa penyakit bahkan menyelamatkan mereka dari kematian. merekalah dokter.

ya, profesi menjadi guru dewasa ini telah kalah pamor dibandingkan dengan profesi menjadi dokter. tak tanggung-tanggung, banyaknya peminat profesi yang satu ini bisa dilihat dari banyaknya fakultas kedokteran yang ada di negara ini. bak jamur yang tumbuh di musim penghujan, hampir di setiap universitas yang ada di negara ini bisa dikatakan pasti memiliki fakultas kedokteran. bahkan bukan tidak mungkin tidak lama lagi institut teknologi seperti ITB dan ITS juga membuka fakultas yang peminatnya pasti membludak tiap tahun itu. siapa yang bisa menolak? toh, bahkan di institut teknologi bandung yang notabene berlabelkan kata "TEKNOLOGI", tetap memiliki sekolah bisnis. bukankah itu menunjukkan suatu ciri kapitalis, yang ingin menjadikan hal tersebut sebagai pasar yang memiliki nilai jual lebih di sebuah institut teknologi? mencari keuntungan lebih, itulah adanya.

(gambar disadur dari sini)
hal ini jugalah yang kini terjadi pada fakultas kedokteran, yang harusnya menjadi pencetak orang-orang berhati mulia untuk selalu menolong sesama dengan keahlian yang dimilikinya. sepertinya hal itu kini telah sedikit bergeser. tampaknya kapitalis benar-benar telah masuk kampus. lihatlah bagaimana mahalnya biaya pendidikan kedokteran. meski begitu, bukankah peminat fakultas tersebut tetap membludak? hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh para kapitalis untuk meraup keuntungan, dengan mendirikan fakultas kedokteran di unversitas-universitas yang ada.

lalu, bagaimana dengan orang-orang yang ingin bergabung ke fakultas tersebut? apakah benar, orang-orang yang rela menggelontorkan sejumlah besar biaya demi memasuki fakultas itu, atau bahkan mereka yang menerima suntikan dana dari manapun itu, hingga tidak harus membayar mahal atau bahkan tidak perlu membayar, benarkah mereka semua mengambil pilihan melanjutkan pendidikan di fakultas itu untuk bisa menolong sesama? ataukah hanya karena fakultas tersebut menjanjikan keluarannya pasti memiliki pekerjaan, bahkan dengan gaji besar, apalagi dengan mengambil spesialis? yang mana?

yang manapun alasannya, semoga allah selalu memberi petunjuk pada kita untuk selalu menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama, tidak hanya bagi keluarga, apalagi hanya bagi diri sendiri. semoga allah tidak memberi pemikiran kapitalis kepada mereka yang harusnya menolong sesama tanpa pandang harta. semoga allah memberi petunjuk pada para dokter yang tengah melakukan aksi mogok hari ini, apakah yang mereka lakukan itu adalah tindakan yang terbaik. semoga allah tidak memanggil mereka yang membutuhkan uluran keahlian para dokter hanya karena para dokter mengabaikan mereka hari ini.

Kamis, 10 Oktober 2013

Untuk Apa Kuliah?

untuk apa kuliah? ada yang bisa langsung menjawab dengan yakin?

di tulisan kali ini, mungkin akan sedikit mengkritisi pola pikir mahasiswa, khususnya ITB, di saat sekarang ini. ada suatu hal yang penulis pikir sudah terjadi penyimpangan pada pola pikir mahasiswa di zaman sekarang ini. apa itu? itu adalah tujuan utama untuk apa kita melanjutkan studi, melanjutkan pendidikan ke jenjang, ke tahap perkuliahan, hingga kita menyandang status mahasiswa. untuk apa kuliah? itu adalah hal filosofis, hal yang paling mendasar yang harusnya difikirkan secara baik dan benar oleh semua mahasiswa.

di masa ini, ada yang salah dalam pola pikir mahasiswa tentang tujuannya mengikuti atau malanjutkan pendidikan di tahap perkuliahan. yang paling salah, adalah mahasiswa yang tidak tahu untuk apa dia berkuliah. ya, penulis berani menyatakan hal itu salah, mengapa? bukankah suatu tindakan yang kita lakukan haruslah memiliki dasar yang kuat dan tujuan yang jelas? jika tidak ada dasar yang kuat dan tujuan yang jelas dalam melakukan suatu hal, itu sama saja kita seperti orang bodoh yang hanya ikut-ikutan saja. kuliah hanya untuk keren-kerenan saja? hanya untuk mendapatkan status mahasiswa dan sarjana saja? tidak sedangkal itu. jika kita tidak memiliki alasan dan tujuan yang jelas dalam berkuliah, yang akan terjadi pada diri kita nantinya telah banyak tercermin dari para sarjana yang ada saat ini. apa yang mereka dapatkan setelah mereka mendapatkan gelar sarjana itu? tidak ada, ya, tidak ada apa-apa yang akan didapat oleh orang-orang yang berkuliah tanpa alasan dan tujuan yang jelas. ujujng-ujungnya mereka hanya akan menjadi orang-orang yang tidak tahu akan berbuat apa setelah kulaih. kebanyakan dari orang-orang yang berkuliah tanpa alasan dan tujuan yang jelas ini akan menjadi, maaf, pengangguran. karena memang mereka tidak memiliki arah yang jelas tentang apa yang akan mereka lakukan setelah mereka melakukan kuliah, mereka itu tanpa tujuan. atau paling hebat, mungkin orang-orang ini bisa menjadi pegawai perbankan.

lalu ada juga yang berkuliah dengan suatu alasan dan tujuan dan jelas, yang pada intinya berorientasi pada kebahagiaan pribadi (di dalamnya termasuk orang-orang yang hanya ingin membahagiakan ke dua orang tua dan suami/istri serta anak mereka nantinya). ini memang lebih baik dari orang-orang yang tanpa tujuan dan alasan yang jelas. disini, setidaknya, orang-orang ini telah memiliki alasan dan tujuan yang jelas dalam melakukan dan melanjutkan pendidikan ke tahap perkuliahan. di fase inilah kebanyakan mahasiswa, khususnya ITB, berorientasi. di sinilah kebanyakan mahasiswa berada. bisa kita lihat, maaf jika saya mengambil sampel anak ITB karena itu yang sering saya temui, bahwa kebanyakan dari kita, mahasiswa, yang ingin dilakukan setelah menempuh dan menyelesaikan kuliah dan mendapat status sarjana, adalah untuk bekerja, bekerja, dan bekerja. dan rerata, kebanyakan malah, tujuan tempat bekerja itu adalah perusahaan multinasional seperti google, samsung, dll, atau bekerja di oil and gas company seperti schlumberger, total, hallyburton dll, atau perusahaan-perusahaan besar lainnya yang nantinya bisa dikatakan pasti memberi gaji yang besar, sangat besar bahkan, kepada kita yang bekerja disana. ya itulah kebanyakan tujuan dari kebanyakan mahasiswa sekarang.

tapi apa yang bisa kita lakukan adalah lebih dari hanya sekadar kebahagiaan pribadi kawan. tahukah, jika dari sekitar sepuluh ribu universitas tersebar dari sabang hingga merauke, bahkan dengan ditambah dengan yang berkuliah di luar negeri, semua itu hanya mampu menampung sekitar 10% rakyat indonesia untuk berkuliah. tidak semua orang berkesempatan mendapat status mahasiswa dan berkuliah. sadarkah kita, bahwa sebenarnya di tangan kita inilah terdapat tanggung jawab yang besar untuk bangsa ini ke depannya. kitalah, para mahasiswa, yang akan mampu dan memiliki hal lebih nantinya, setelah kita menyelesaikan perkuliahaan itu, untuk membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. perna mahasiswa itu bukan hanya sekadar bualan dan omongan kosong belaka. kita memang adalah agen perubahan. jika kita hanya sebatas memikirkan kebahagiaan pribadi, hanya sekadar membahagiakan orang tua, toh dengan tidak kuliah pun kita masih bisa melakukannya bukan. bukankah ada perkerjaan yang bisa menghasilkan banyak harta tanpa harus berkuliah terlebih dahulu? jika kita masih sedangkal itu, apa yang kita dapat setelah kuliah? kerja di perusahaan-perusahan tadi, bergaji besar, tapi jadi (maaf) kacung seumur hidup? kita bisa lebih dari itu. kita bisa memberi manfaat buat negara ini dengan ilmu apapun yang kita dapatkan di perkuliahan. kita bisa menebar manfaat untuk orang-orang sekitar kita. toh jika kita menjadi orang yang bisa memperbaiki negara ini, tidak mungkin kan keluarga kita tidak senang dan bangga terhadap kita? bisa lebih bangga malah dibanding hanya sebatas menjadi pekerja bergaji besar.

karena itulah, ayolah perbaiki niat dan tujuan kita dalam menempuh masa kuliah. niatkanlah dan tujukanlah apa yang kita dapt hari ini untuk membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. banyak hal yang bisa kita lakukan kok untuk memperbaiki bangsa ini, tebar manfaat sebear-besarnya untuk bangsa dan negara ini. jangan lagi hanya memikirkan diri sendiri. jangan lagi bersikap apatis, sebodo dengan masalah-masalah yang ada di bangsa ini, jangan lagi ada pikiran "yang penting saya sukses". kita bisa lebih dari itu loh. jadilah generasi yang kritis, tanggap, dan konstruktid terhadap isu-isu dan masalah-masalh yang ada di bangsa ini. jadilah orang-orang yang selalu berbuat kebaikan dan menebar manfaat, untuk tuhan dan bangsa ini. karena kita, yang berkesempatan mengikuti tahap kuliah, adalah orang-orang yang memiliki hal lebih untuk melakukannya. jadi, sudah tahukan, untuk apa kuliah?

Rabu, 11 September 2013

Problematika Mahasiswa Tingkat Dua; Laporan Praktikum

'manusia boleh berniat, tapi tidak bisa memastikan apa yang akan benar-benar terjadi'

mungkin kalimat itu yang gue alamin malam ini. niatnya sih tadi buka laptop buat blogwalking bentar doang. tapi kenyataannya, nagih dan terus  berlanjut ampe nulis ini malah. tapi gapapalah, mahasiswa tingkat dua kan pagi gabut, jadi tunda tidur bentar demi menghasilkan sesuatu gak masalah lah, tetap produktif (mungkin) hitungannya, waktunya gak terbuang percuma dan sia-sia.

ngomongin mahasiswa tingkat dua nih, emang sih kita (apa cuma jurusan gue) masuknya siang mulu, paling pagi jam 11, itupun cuma hari kamis. jadi pagi bisa nyantai, selo, ongkang-ongkang kaki, tidur lagi, gabutlah pokoknya. tapi ada satu masalah yang ternyata sangat menyita waktu kita, para mahasiswa tingkat dua. apa itu? PRAKTIKUM!

ya, praktikum. mahasiswa tingkat dua juga ketemu sama yang namanya praktikum (ya iyalah). tapi masalahnya, beda sama mahasiswa tingkat pertama yang laporannya harus langsung dikumpulin waktu praktikum, kalau praktikum mahasiswa tingkat dua laporannya kumpulinnya dua hari setelah praktikum! enak gak tuh?! enak paledut! ya emang sih ngerjain laporannya dikasih waktu dua hari, tapi tetep aja waktu itu kurang! gimana engga, laporannya bisa sampe 15 halaman gitu, gue aja bingung gimana cara nyeleseinnya. tapi alhamdulillah yang pertama kemaren selese juga sih, tapi ampe harus begadang semaleman buat nyeleseinnya. dahsyat parahlah laporannya. mana tiap minggu pasti ada praktikum lagi, heuh banget lah.

tapi gue bersyukur sih, seminggu cuma sekali praktikum, gimana anak-anak jurusan yang seminggu bisa ampe tiga atau empat kali praktikum ya, tiap hari praktikum, jangan-jangan kerjaan mereka praktikum doang kali ya. kapan bikin laporannya dah itu, ckckck. derita udah masuk jurusan gini nih, dahsyat parah! mana pelajarannya abstrak semua lagi hahaha. yaudahlah mau gimana lagi tapinya, nikmatin ajalah, mahasiswa tingkat dua, berarti kan insyaallah dua tahun lagi wisuda, aammiin

Selasa, 03 September 2013

Ketika OSKM Berakhir

OSKM ITB, suatu ajang tahunan, yang sebenernya ditujukan untuk menambut mahasiswa baru (maba). Orientas Studi Keluarga Mahasiswa ITB, harusnya sih acara ini diadain buat maba. tapi, kayanya yang bakalan lebih inget dan terkenang acara ini adalah anak-anak tahun ke dua yang jadi panitia di acara ini. bisa dibilang, anak-anak tahun ke dua yang diacara ini bakal dapat banyak hal-hal yang bermanfaat. ga cuma sekadar gimana ngurusin acara atau ngurusin maba. lebih dari itu, anak-anak tahun ke dua yang ikut acara ini bakal ketemu banyak teman baru

ya, teman baru. inilah hal paling berharga yang bakal didapat kalo ikutan acara OSKM ini. acara yang demi nyambut maba, anak-anak tahun ke dua yang jadi panitia harus di diklat (diospek) selama satu bulan untuk diklat terpusat. nah kalo yang pengen terjun langsung ke lapangan ketemu maba harus nambah lagi diklat satu bulan lebih lagi. nah di rangkaian diklat inilah semua panitia akan 'dipaksa' berkenalan dengan semua panitia lain. apalagi didiklat divisi lapangan. bayangkan, dalam waktu sebulan panitia akan dipaksa berkenalan dengan 200 orang lebih yang baru aja ketemu. sebuah kaderisasi yang hebat kalo menurut gue. yang di tekenin adalah kekeluargaannya, bukan pembodohannya. pokoknya di diklat itu bakal secara tidak langsung 'dipaksa' buat kenal semua orang baru itu. dan hebatnya, semua itu ga sia-sia. karna punya banyak teman itu hebat, luar biasa, menyenangkan. banyak bangetlah keuntungan yang bakal di dapat kalo punya banyak teman. contoh nih ya, lagi jalan pulang, kalo banyak teman bakal ada aja yang ngajakin pulang bareng (bukan modus), entah itu pulang jalan bareng, naik motor, atau bahkan naik mobil. ya lumayankan. terus di kampus ga bakal ngerasa sepi deh. tiap jalan ada aja yang pengen kita tegur atau yang negur kita. jalan dikit dipanggil, jalan lima langkah lagi, dipanggil lagi berasa orang terkenal deh. nah itulah yang sekarang gue rasain ketika OSKM berakhir. alhamdulillah temen gue makin banyak, keluarga gue makin banyak. manteplah. apa lagi keluarga arga pancaka (apa itu? tunggu tulisan berikutnya) orang-orang yang berkarakter sama, entah kenapa bisa kumpul disini. dan di arga pancaka, kekeluargaannya bener-bener hebat, luar biasa! mungkin lain kali diceritain khusus tentang si arga pancaka ini.

dan ketika OSKM berakhir juga, gue kenal dengan orang-orang hebat di kampus. bersukur banget bisa mengenal dan dikenal mereka. orang-orang yang pikirannya luas, hebat. orang-orang yang memiliki idealisme kuat. orang-orang yang mau berkontribusi lebih untuk tuhan bangsa dan almamater. mudah-mudahan, gue bisa jadi kayak mereka, bisa berkontribusi lebih untuk tuhan, bangsa, dan almamater, salam ganesha!

Senin, 26 Agustus 2013

Serba Serbi Teknik Tenaga Listrik

teknik tenaga listrik, atau bahasa kerennya, electrical power engineering. ya, itulah jurusan yang aku pilih dan (alhamdulillah) dapatkan saat penjurusan  di bulan Juni silam. jurusan ini adalah salah satu jurusan yang ada di Sekolah Teknik Elektro Informatika (STEI) ITB, kampus yang menjadi tempatku menimba ilmu saat ini. di sini, tulisan kali ini, akan aku sedikit bagi, serba-sebi yang ada di jurusan yang aku pilih ini. ada berbagai hal menarik dan unik yang ada di jurusan elektro arus kuat ini (mungkin yang sering denger bacotanku udah pernah tau tentang ini).

pertama, hal yang paling menarik (mungkin hanya untuk beberapa orang) dari jurusan ini adalah di jurusan ini ga ada yang namanya ketemu programming sama sekali, sama sekali. ga ada yang namanya coding-codingan. ga ketemu bahasa komputerlah intinya. jadi buat anak-anak STEI yang sempat ngerasa salah jurusan karena ketemu pelajara nauzubillah tentang pemrograman itu, bisa sedikit bersukur karena ada jurusan ini di STEI. bisalah dijadiin pelarian dari coding dan bahasa komputer yang ga jelas itu. nah jadi ini sih alasan utama rerata anak-anak milih jurusan ini. anak-anak anti coding.

terus, di jurusan ini juga (katanya) asik. pertama, karena di tahun ke dua (semester tiga dan empat), kuliahnya selalu masuk siang, selalu jam 1 bro! gila nyantai parah ga tuh. jadi cocok banget sih buat anak-anak yang suka olahraga pagi-pagi (baca: tidur), tanpa perlu takut telat masuk kuliah. wah sabi banget lah pokoknya. terus ada hal menarik lagi nih (serem sih). ternyata di tahun ke tiga nanti, bakal ada masuk lab rekayasa petir. jadi di lab ini nanti bakal ada mesin yang fungsinya bikin petir. jadi kalo masuk lab itu, siap-siap aja telinga dengar suara 'cetar-cetar', suara petir menyambar yang menggelegar. jadi kalo yang takut petir ga disaranin sih masuk lab ini. terus di mana hal menariknya? selo! hal menarik dari lab ini, jadi tuh sebelum kita ikutan praktikum di lab ini, kita harus nandatanganin surat keterangan siap mati (menarik ga tuh!), yang kita tandanganin di atas materai 6000. sabi kan? jadi kalo masuk jurusan ini, tahun ke tiga perbanyak aja tadarus, sholat malam, zikir malam perpanjanglah, berkumpullah dengan orang sholeh, perbanyaklah berpuasa (kaya lagu aja). pokoknya banyakin amallah, biat kalo pun (nauzubillah) kenapa napa, ya udah ada bekal lah.

lanjut, hal menarik lain dari jurusan ini itu (?) katanya anak-anaknya yang masuk jurusan ini bakal jadi kompak. pertama, kekompakan itu bisa dilihat waktu ngeliat nilai hasil ujian. jadi katanya kalo ngeliat nilai itu bakal  bareng-bareng satu jurusan (ya iya anaknya cuma 60 satu jurusan). terus waktu nilainya diliat, itu kalo nilai kita jelek dan harus ngulang ga usah khawatir, karna kompak pasti ntar yang ngulang bisa sampe 80%. kompak kan? jadi ntar di ruangan ujian ngulang juga ketemunya mereka-mereka lagi, saking kompaknya. tapi jangan salah, tetap kompak tanpa nyontek ya.

terakhir, kompaknya itu paling keliatan waktu hari praktikum di lap rekayasa petir. kenapa? pertama, sebelum ,asuk ruangan rekayasa petir itu, semua anak satu angkatan pasti doa bareng (ya iyalah minta keselamatan supaya ga mati kali ya). abis doa, sama-sama, bareng-bareng neriakin jargon jurusan,'HIDUP ITU ARUS KUAT!' (sesuai lah ama jurusannya, elektro arus kuat). nah udah tuh, abis neriakin jargon (insyaallah) semangat dan berani masuk lab itu (diberani-beraniin sih). terus di dalam lab, waktu praktikum bikin petir, anak-anak semuanya pasti pegangan tangan tuh, gandenga. wedeh, kurang kompak apa coba, praktikum aja gandengan, erat banget kan kekeluargaannya (sebenernya alasannya karena kalo kita amit-amit kesambar petir yang dibikin, yang kesambar ga kita sendiri, tapi temen kita juga kena alirannya karena gandengan, jadi kenapa napa bareng deh seangkatan, hahaha).