Selasa, 06 Desember 2016

Mencintaimu dalam Ketidaksempurnaan

Kau pernah berujar
Bahwa cintamu sempurna untuknya
Dan kini ku sadari
Bahwa yang telah sempurna hanya bisa berkurang
Tidak akan pernah bisa bertambah
Maka begitulah cintamu
Yang semakin hari semakin berkurang

Maka izinkalah aku mulai mencintaimu
Mencintaimu dalam ketidaksempurnaan
Cintaku mungkin memang tidak sempurna
Tapi dengan begitu ia akan selalu bertambah
Dalam ikatan suci yang terikat janji
Antara aku dan lelaki pertama di hidupmu
Antara aku dan ayahmu

Sabtu, 29 Oktober 2016

Ada Dia


Ada dia yang bahagia akan senyummu, tapi tak bisa selalu menatap indahmu

Ada dia yang selalu merindukanmu, tapi tak pernah bisa menyapamu

Ada dia yang menulis untukmu, tapi entah kapan kau tahu bahwa tulisannya tentangmu

Ada dia yang ingin bersamamu, tapi hanya bisa berharap pada waktu

Ada dia yang berusaha untukmu, tapi tak pernah tau apakah usahanya akan sampai padamu 

Ada dia yang menyisipkan harap untukmu, tapi selalu takut bukan dia yang ada di hatimu 

Ada dia yang mungkin tidak terfikir olehmu, tapi dalam doanya selalu menyebut namamu

Ada dia yang mempersiapkan diri untukmu, tapi akankah dia yang ditunggu olehmu

Jumat, 09 September 2016

Nuh, Rasul Pertama di Muka Bumi

Diriwayatkan, setelah zaman Adam alaihi assalam berlalu, setelah beliau wafat, terdapat beberapa abad lamanya iblis dan para pengikutnya belum berhasil menyesatkan anak dan cucu keturunan Adam dari menyembah Allah. Iblis dan para pengikutnya tidak berhasil membuat manusia keluar dari ajaran yang diajarkan Adam, ajaran islam, yaitu ajaran untuk menyembah dan menghamba hanya kepada Allah. Iblis tidak berhasil membuat manusia menyembah dan beribadah selain kepada Allah dalam waktu yang sangat lama, terhitung sejak iblis diturunkan bersama Adam dan Hawa ke permukaan bumi. 

Barulah setelah 10 abad lamanya, iblis dan para pengikutnya berhasil menyesatkan manusia. Baru setelah berlalu 1000 tahun lamanya, iblis dan tentaranya berhasil menghadirkan kesyirikan dalam kehidupan keturunan Adam. Iblis memakai strategi berkala dalam menyesatkan manusia dalam dosa yang tidak bisa diampuni Allah ini. Rencana iblis dimulai setelah wafatnya 5 orang shaleh pada masa itu, yang disebutkan di dalam surat Nuh mereka adalah Wadda, Suwa'a, Yaghusa, Ya'uqa, Nasra. Ketika orang-orang shaleh tersebut wafat, iblis membisikkan kepada manusia agar membuat gambar dari orang-orang tersebut agar manusia bisa mengingat nasehat-nasehat yang diberikan oleh orang-orang shaleh tersebut. Bisikan iblis ini didengar oleh generasi saat itu dan dibuatlah gambar, tanpa ada tujuan kesyirikan sedikit pun. Setelah generasi ini berlalu, iblis membisikkan kepada generasi setelahnya agar membuat patung dari ke 5 orang shaleh tersebut agar lebih gampang diingat dan dikenal oleh generasi setelahnya. Bisikan iblis ini kembali didengar oleh generasi itu dan dibuatlah patung 5 orang tadi. Barulah di generasi setelah itu, iblis membisikkan bahwa patung-patung itu dibuat oleh pendahulu mereka adalah sebagai perantara agar permohonan manusia bisa sampai kepada Allah. Maka disembahlah patung-patung tersebut karena dianggap jika ingin meminta kepada Allah, harus melalui mereka.

Akibat munculnya kesyirikan di muka bumi ini, maka Allah mengutus dan memilih satu manusia terbaik pada saat itu, salah satu manusia terbaik sepanjang masa, untuk dijadikan utusan Allah yang pertama. Allah memilih Nuh alaihi assalam sebagai rasul pertama yang diutus-Nya di muka bumi ini, untuk menyebarkan agama Allah yang benar. Karena inilah dakwah Nabi Nuh sangat berat, tidak ada orang yang bisa dijadikan contoh dalam cara berdakwah oleh beliau. Tantangan yang dihadapi Nuh sangat berat. Beliau berdakwah selama 950 tahun, siang malam tanpa berhenti sehari pun. Betapa tabahnya Nabi Nuh dalam berdakwah, kepada generasi buruk pertama yang ada di muka bumi. Maka Allah menjadikan Nuh sebagai salah satu dari 5 rasul Allah yang terbaik, yang kita kenal dengan Ulul Azmi.

Setelah hampir 10 abad berdakwah menyeru kepada manusia agar kembali menyembah Allah semata tanpa perantara, untuk meninggalkan kesyirikan, Nabi Nuh merasa tidak akan ada lagi manusia yang bisa berubah dari kufur menjadi beriman. Maka setelah 950 tahun berdakwah siang malam tanpa henti, Nuh berdoa kepada Allah agar dibinasakan saja orang yang tetap tidak mau kembali beriman kepada Allah dan menyembah hanya pada-Nya. Dan Allah mengabulkan doa rasul-Nya ini. Maka Allah memusnahkan semua manusia yang ada saat itu dengan bencana berupa banjir yang sangat besar, banjir yang bahkan menenggelamkan gunung tertinggi yang ada di muka bumi. Namun, Nabi Nuh sempat bersedih karena istri dan anaknya yang sangat dicintainya saat itu termasuk orang-orang yang tidak mau beriman dan kembali menyembah hanya pada Allah. Nabi Nuh sedih, ia gagal mengajak dan menyelamatkan anak dan istrinya dari murka Allah yang akan datang.

Sebelum Allah menenggelamkan seluruh manusia, Allah memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera. Bahtera inilah yang kemudian menyelamatkan Nuh dari azab Allah yang akan membinasakan seluruh manusia tanpa terkecuali. Maka Nabi Nuh pun membuat bahtera seperti yang diperintahkan oleh Allah padanya. Allah mengatakan dalam Alqur'an surat Alqalam, bahwa yang diselamatkan oleh Allah adalah Nuh. Allah ingin membinasakan semua manusia, kecuali Nuh. Allah tidak menyebut orang yang beriman bersama Nuh dalam surat Alqalam tersebut, karena hanya Allah ingin menyelamatkan Nuh, rasul Allah yang pertama di bumi yang memiliki tugas untuk memberantas kesyirikan dari muka bumi. Akan tetapi, orang yang beriman kepada Nuh, percaya dengan apa yang dikatakan Nuh untuk menyembah Allah dan bahwa bencana akan datang, dan kemudian mengikutinya di atas bahtera, orang-orang ini ikut terselamatkan karena mereka mengikuti Nuh. Karena mereka terikut selamat akibat naik di atas bahtera Nuh. Maka selamatlah Nuh, bersama dengan orang-orang beriman yang mengikutinya, yang terikut selamat bersamanya.

Dari cerita Nabi Nuh tersebut Imam Malik bin Anas, salah satu ulama besar yang juga merupakan salah satu dari empat imam mazhab, beliau mengatakan bahwa sunnah Rasulullah alaihis sholatu wassalam adalah seperti bahteranya Nabi Nuh. Di mana berarti bahwa Allah akan menyelamatkan Rasulullah, dan orang-orang yang ikut di atas sunnah Rasulullah terciprat keselamatan yang sebenarnya Allah berikan untuk Rasulullah. Seperti Allah menyelamatkan Nuh, dan kemudian orang-orang yang ikut di atas bahtera Nuh terciprat keselamatan yang diberikan Allah kepada Nuh. Maka orang-orang yang tidak mau mengikuti Rasulullah di atas sunnah beliau, akan bernasib sama dengan orang-orang yang tidak mau mengikuti Nuh di atas bahteranya. Mereka akan merasakan azab Allah. Wal iya zubillah.

Sabtu, 03 September 2016

Adam, Kisah Munculnya Manusia di Bumi - The Story

Syahdan, ketika Adam akan diciptakan dan akan dinobatkan sebagai pemimpin di muka bumi, iblis tidak bisa menerima hal itu. Iblis menganggap bahwa dia lebih pantas untuk menjadi pemimpin di bumi, bukan Adam. Iblis sombong, ia merasa bahwa ia telah menjadi hamba Allah yang sholeh, yang selalu beribadah kepada-Nya, ia merasa bahwa ia lebih baik karena diciptakan dari pada api. Maka kesombongan iblis ini membuatnya menolak perintah Allah, menolak kebenaran. Dan itulah hakikat kesombongan. Kesombongan bukan dari pakaian yang kita pakai, bukan dari kendaraan yang kita bawa, bukan dari rumah yang kita huni. Kesombongan adalah saat seseorang menolak kebenaran yang disampaikan padanya, seperti iblis yang menolak perintah Allah padahal dia mendengar langsung Allah berbicara padanya. Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat sombong, dari sifat menolak kebenaran.

Penolakan iblis ini membuat Allah mengusirnya dari langit, dan kelak akan dimasukkan ke neraka. Iblis tidak begitu saja terima. Ia pun berdoa, meminta pada Allah agar Allah menangguhkan, memanjangkan umurnya agar bisa hidup sampai hari kiamat nanti. Iblis ingin menyesatkan manusia, keturunan Adam, yang telah membuatnya diusir dari langit dan masuk neraka, agar manusia juga ikut masuk neraka bersamanya. Wal iya zubillah. Iblis berdoa pada Allah, dan Allah mengabulkan doa iblis tersebut. Lihatlah teman, para pembaca, kalau iblis saja yang Allah murka padanya, yang Allah marah padanya, tapi Allah masih mengabulkan doanya, mungkinkah Allah tidak mengabulkan doa kita? Tidak mungkin teman, jika Allah mau mengabulkan doa iblis yang telah Dia murkai, pasti Allah mengabulkan doa kita yang Allah masih menginginkan kita yang masih Allah berikan kesempatan bertaubat pada-Nya. Maka masihkah kita malas berdoa? Masihkah kita ragu kepada janji Allah, ragu bahwa Allah akan mengabulkan doa kita? Sungguh, Allah pasti mengabulkan doa hamba-Nya.

Singkat cerita, setelah penciptaannya dan ditempatkan di surga, Adam merasa kesepian berada di sana sendirian. Maka ia meminta kepada Allah agar diberikan teman, dan Allah memberinya pasangan. Allah memberikan Hawa pada Adam. Hawa, pasangan yang diberikan Allah untuk Adam, yang diciptakan dari tulang rusuk Adam. Untuk para lelaki, rasulullah berpesan agar kita menyadari ini. Bahwa wanita itu, pasangan kita itu, istri kita itu, tercipta dari tulang rusuk. Dan tulang rusuk adalah tulang yang bengkok dan rapuh. Maka jika ingin meluruskannya, ingin bersikap padanya, sikapilah ia dengan lemah lembut tanpa adanya kekerasan dan paksaan sedikit pun! Karena jika kita mengeraskannya, sedikit membentaknya, wanita itu pasti akan patah dan sakit. Maka perlakukanlah pasangan kita dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang.

Setelah munculnya Hawa, iblis mulai menjalankan rencananya tadi untuk menyesatkan Adam dan keturunannya. Maka dihasutlah Adam oleh iblis, agar memakan suatu buah dari pohon di surga yang Allah telah melarang Adam untuk mendekati apalagi memakan buah dari pohon tersebut. Iblis merayu Adam dengan tipu dayanya. Ia mengatakan bahwa buah itu adalah buah kekekalan,  iblis menamakannya buah khuldi. Iblis menipu Adam dengan mengatakan bahwa jika Adam memakan buah tersebut, Adam akan bisa kekal hidup di dalam surga yang sangat indah dan menyenangkan itu. Padahal sebaliknya, jika Adam makan buah itu dia malah akan dikeluarkan dari surga, bukan menjadi kekal di surga. Hati-hati dengan tipu daya iblis yang seperti ini, yang membolak-balikkan kebenaran yang ada. Seperti sekarang, orang justru malu bilang kalau dia mau nikah padahal halal, tapi bangga bilang kalau dia udah punya pacar padahal gak halal. Atau sekarang namanya bunga, yang mana bunga itu wangi, harum, indah. Padahal sebetulnya itu riba, yang busuk, keji, dan menyiksa. Tapi diubah namanya jadi bunga, karena kalau di lembar penawaran ditulis riba sekian persen, orang gak bakal mau karena riba itu buruk emang. Maka hati-hati dengan permainan iblis yang suka memutar balikkan pandangan manusia.

Kembali ke kisah Adam. Adam ternyata masuk ke dalam tipu daya iblis itu, Adam percaya bahwa jika makan buah itu dia akan kekal di surga. Adam tertipu. Ia pun memakan buah itu. Adam melakukan satu dosa, satu kesalahan. Hanya satu. Tapi kesalahannya yang satu itu sudah membuat Adam harus menerima hukuman yang amat sangat berat, benar-benar berat. Bahkan beratnya berlipat ganda. Hukuman pertama, Adam dikeluarkan dari surga, hanya karena melakukan satu kesalahan, satu dosa. Maka bagaimana dengan kita keturunannya, bisa masuk kembali ke dalam surga Allah dengan membawa beribu bahkan berjuta dosa yang telah kita lakukan selama hidup ini? Tidak ada, kita tidak pantas mendapatkan surga Allah dengan apa yang telah kita perbuat, dengan berbagai macam keingkaran kita pada Allah, dengan berbagai pembangkangan kita kepada perintah Allah, dengan berbagai dosa kita pada Allah. Kecuali Allah telah mengampuni kita, kecuali Allah telah merahmati surga. Tidak ada seorang pun yang akan masuk surga karena amalnya, tidak ada. Surga akan kita dapatkan, karena ke-Maha Penyanyangnya Allah, karena Maha Rahmatnya Allah, yang merahmati dan mengizinkan kita untuk masuk ke surga-Nya. Semoga kita termasuk orang yang mendapat rahmat Allah, dan dimasukkan Allah ke dalam surga-Nya, kampung halaman kita yang hakiki.

Kemarahan Allah, pengusiran Allah terhadap dirinya dari surga, telah membuat Adam tersadar bahwa beliau telah termakan bujukan iblis yang menyesatkan. Adam sadar bahwa ia telah melakukan dosa, melanggar perintah Allah, yang membuat Allah marah padanya dan membuatnya terusir dari surga. Maka kemudian adam sadar, bahwa kesalahan yang telah dilakukannya adalah bentuk kesalahan yang akan merugikan diri sendiri. Dan inilah hakikat dosa yang diajarkan ayah kita Adam kepada kita. Tidak ada suatu dosa pun yang dilakukan oleh seseorang, kecuali dosa itu hanya akan memberikan kerugian dan dampak buruk bagi dirinya sendiri. Tidak ada sedikit pun kerugian bagi Allah ketika kita melakukan dosa. Namun karena Maha Pengasihnya Allah, Dia memberi kita peringatan agar kita tidak menyakiti diri kita dengan melakukan perbuatan dosa. Dan karena sadar akan hal ini, bahwa dosa yang telah dilakukannya hanya akan membuat dirinya terhina, tersiksa, terzolimi, maka Adam bertaubat kepada Allah atas kesalahan yang telah dilakukannya. Adam segera berdoa, meminta ampunan Allah terhadap dirinya atas dosa yang telah dilakukannya. Dan taubatnya Adam, diterima oleh Allah.

"Mulianya manuisa, adalah karena mereka melakukan dosa, lalu bertaubat. Dan terlaknatnya iblis, adalah karena dia melakukan dosa, tapi tidak pernah mau bertaubat atas dosanya."

Inilah yang membedakan kemuliaan manusia dan terlaknatnya iblis. Dan karena itu, Adam akan dikembalikan oleh Allah ke kampung halamannya di surga, sedangkan iblis akan kekal masuk di dalam neraka. Semua karena taubat. Semoga kita termasuk manusia yang mulia karena bertaubat dan di kembalikan ke kampung kita yang sebenarnya, surga. Amin.

Namun, Adam tetap menerima dampak buruk kedua dari dosanya meskipun dia telah bertaubat. Dampak buruk itu adalah Adam diturunkan oleh Allah ke muka bumi, bersama dengan hawa, dan juga iblis. Inilah awal kisahnya, bagaimana manusia bisa hidup di muka bumi ini. Bagaimana Adam, manusia pertama bisa sampai ke permukaan bumi. Dan bumi ini adalah bentuk siksaan yang diberikan Allah kepada Adam. Maka jangan pernah mau berlama-lama tinggal di dunia, jangan mau menjadi pengikut dunia, jangan mau mencintai dunia. Karena hakikatnya, dunia ini adalah suatu tempat penyiksaan. Dunia ini hanya tempat persinggahan yang penuh fitnah, penuh cobaan. Mari kita semua bersiap untuk meninggalkannya, untuk kembali ke kampung halaman kita, ke kampung ayah kita Adam. Kita ingin pulang, pergi dari tempat penyiksaan ini.

Rabu, 31 Agustus 2016

Andai Hidayah Bisa Ku Beli

"Andai hidayah itu seperti buah yang bisa ku beli, maka akan ku beli berkeranjang-keranjang agar bisa aku bagikan kepada orang-orang yang aku cintai"
-Imam Syafi'i
 
Untukmu, orang-orang yang ku sayangi. Andai dapat ku beli, maka tidak ada yang lebih ingin aku beli kemudian ku berikan kepada kalian selain dari hidayah Allah. Seandainya bisa, ingin ku berikan  kepada kalian nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada makhluknya selama hidup di dunia. Seandainya bisa, ingin ku belikan untuk kalian kenikmatan yang tiada duanya di dunia ini. Seandainya bisa, ingin ku bagikan kepada kalian hidayah yang yang Allah berikan untuk hamba-Nya yang Ia cintai.

Untukmu, orang-orang yang ku sayangi. Aku tidak punya daya untuk itu. Maafkan aku, itu bukan kuasaku. Itu murni urusan Allah Jalla Jalaluhu. Aku tidak bisa membeli hidayah untuk ku bagikan sendiri. Bahkan, aku tidak bisa menjamin apakah diriku akan selalu mendapat hidayah dari Allah. Maka kita hanya bisa berusaha mencari hidayah yang murni hanya dari Allah. Tidak ada yang bisa memberikan hidayah selain Allah, bahkan tidak pula seorang rasul pun bisa melakukannya. Lalu apa dayaku, yang hanya manusia yang penuh dengan dosa, yang aku bahkan tidak tahu apakah amalanku ada yang diterima, apakah ada dosaku yang diampuni.

Untukmu, orang-orang yang sangat ku cintai. Maafkan aku. Aku tidak bisa membagikan hidayah pada kalian, walaupun aku sangat ingin. Ketahuilah, aku benar-benar ingin membagikan hidayah kepada kalian. Akan ku berikan nikmatnya hidayah untuk kalian. Agar kita bersama bisa merasakan kenikmatan yang paling nikmat yang diberikan Allah kepada makhluknya di dunia. Andai ku bisa, ingin ku bagikan hidayah kepada kalian. Agar aku bisa selalu bersama kalian. Agar Allah menyatukan kita dalam kehidupan dunia, hingga mempersatukan kita di kehidupan akhirat kelak, di dalam surga-Nya nantinya.

Andai hidayah bisa ku beli, maka akan ku beli berpapun harganya. Akan ku berikan satu untukmu, orang yang sangat ku sayangi, sebagai hadiah terbaik dariku yang bisa ku persembahkan untukmu. Agar aku bisa selalu bersamamu, sampai di surga nanti.

Jumat, 26 Agustus 2016

Untukmu, yang Merasa Sendiri

Untukmu, yang merasa sendiri

Ketahuilah teman, kita tidak pernah benar-benar sendiri. Selama kita hidup di dunia ini, kesendirian itu tidak pernah sekali pun ada dalam cerita kehidupan kita. Sedetik pun tidak pernah kita benar-benar sendiri. Percayalah, akan  ada yang selalu bersama dan menyertai kita.

Untukmu, yang merasa sendiri
Lihatlah lebih jauh dengan mata hatimu, terawanglah lebih dekat dengan kacamata batinmu. Lalu tanyakan pada dirimu, "benarkah saya saat ini sendiri?". Dan kamu akan menemukan jawabannya, jawaban berupa bisikan di dalam hati. Ketahuilah, bisikan hati berasal dari dua makhluk yang akan selalu menyertai kita. Jika bisikan itu mengajak kita untuk berbuat kebaikan, maka bisikan itu adalah suara dari malaikat hafazhah. Malaikat yang selalu ada bersama kita untuk mengajak kita, membisikkan kepada kita untuk selalu melakukan kebaikan. Namun jika bisikan itu mengajak kita untuk berbuat keburukan atau kejahatan, maka bisikan itu adalah suara setan dari golongan jin qorin. Jin yang selalu akan membisikkan dan mengajak kita untuk melakukan keburukan dan meninggalkan kebaikan. Maka dari mana datangnya perkataan dan perasaan bahwa kita sendiri?

Untukmu, yang merasa sendiri
Ingatlah bahwa selain malaikat hafazhan dan jin qorin, ada dua malaikat lain yang juga selalu menyertai kita kapan pun dan di mana pun kita berada. Mereka selalu meyertai kita untuk mencatat seluruh perbuatan yang kita lakukan, tanpa terkecuali, tanpa terlewatkan walau satu perbuatan yang sangat kecil. Mereka adalah malaikat raqib dan atid. Lalu bagaimana bisa kita merasa takut saat sendiri? Tiga malaikat bersama kita, yang mana mereka adalah makhluk yang sangat luar biasa kuat. Maka tidaklah pantas kita merasa takut terhadap makhluk mana pun di saat kita sendiri, karena sejatinya kita tidak benar-benar sendiri.

Untukmu, yang merasa sendiri
Jika dirimu merasakan sepi saat sendiri, lihatlah baik-baik dengan hatimu. Kita tidak pernah benar-benar sendiri. Ada Dia yang pasti selalu siap menemani kita, mengawasi kita, menjaga kita, mendengarkan kita. Maka jika merasa sendiri, ungkapkanlah keluhanmu pada-Nya, tumpahkanlah air matamu di hadapan-Nya, berkeluhkesahlah sambil bersujud untuk-Nya. Kita tidak pernah benar-benar sendiri, ada Allah yang selalu siap menemani dan bersama kita. Dan cukuplah Dia sebagai satu-satunya penolong kita, pasti cukup. Maka dari mana datangnya kita masih merasa sendiri?

Untukmu, yang merasa sendiri
Bersabarlah. Suatu saat, kelak kita akan bertemu dengan-Nya, dzat yang selalu bersedia dan tanpa lelah menemani kita bagaimapun kondisi kita. Maka janganlah bersedih, jika dirimu merasa sendiri.

Senin, 22 Agustus 2016

Adam, Kisah Munculnya Manusia di Bumi - Before Story

Belakangan ini, kembali marak beredar isu bahwa bentuk bumi itu datar, bukan berbentuk bola pejal seperti yang lebih populer dikumandangkan oleh ilmu pengetahuan modern. Kali ini saya belum ingin membahas tentang isu bumi ini. Namun yang pasti bumi itu adalah ciptaan Sang Maha Pencipta, Rabb Izzati wal Jalalah. Dan yang lebih pasti, adalah  bahwa kita, manusia, tinggal di permukaan bumi ini. Sejak kapankah manusia tingal di permukaan bumi ini? Mengapa manusia dijadikan untuk tinggal di bumi ini? Apa yang harus dilakukan manusia selama hidup di bumi ini? Mari kita lihat jawabannya melalui kisah seorang manusia mulia, yang dirinya merupakan satu-satunya manusia yang diciptakan secara langsung oleh Sang Maha Pencipta dengan tangan-Nya.

Ya, dialah Adam alaihis salam. Adam, manusia pertama yang ada dan juga manusia pertama yang hidup di permukaan bumi ini. Bagaimana ceritanya Adam tinggal di bumi? Apakah Adam diciptakan di bumi? Beginilah kisahnya.

Sebelum Adam diciptakan oleh Sang Maha Pencipta, oleh Allah, pada mulanya Allah telah menciptakan makhluk ciptaan-Nya untuk tinggal di muka bumi ini. Bukan manusia, namun hampir seperti manusia. Mereka mempunyai wujud, seperti halnya manusia mempunyai wujud. Mereka mempunyai nafsu, seperti halnya manusia mempunyai nafsu. Mereka mempunyai akal, seperti halnya manusia juga mempunyai akal. Mereka hampir sama dengan manusia, hanya saja Allah menciptakan mereka dari api namun manusia tidak. Mereka adalah bangsa jin. Pada mulanya, merekalah yang terpilih untuk tinggal dan menempati permukaan bumi. Mereka bebas memanfaatkan apa yang ada di bumi, seperti halnya kebebasan yang dimiliki manusia saat ini. Akan tetapi, sebagian dari mereka kemudian berbuat kerusakan di bumi. Mereka tidak lagi tunduk patuh kepada Allah, malah berbuat kerusakan pada bumi Allah. Karenanya, Allah mengutus para malaikat-Nya untuk memberi pelajaran kepada mereka yang tidak lagi tunduk kepada Allah. Maka malaikat pun dengan patuh tunduk langsung menjalankan perintah yang dititahkan kepada mereka tersebut.

Ketika menjalankan perintah, para malaikat ini kemudian menangkap pemimpin bangsa jin pada saat itu, dan membawanya bersama mereka untuk menghadap Allah. Dialah yang bernama iblis. Setelah dibawa oleh para malaikat, Allah membiarkan iblis untuk tinggal bersama para malaikat. Dan karena tinggal di alam yang dipenuhi oleh malaikat, ternyata iblis menjadi terikut oleh kebiasaan para malaikat yang selalu patuh dan tunduk, selalu beribadah kepada Allah. Iblis pun menjadi jin yang paling taat pada saat itu. Bahkan diriwayatkan tidak ada satu jengkal pun tempat yang tersisa di langit, kecuali iblis pernah sujud di tempat tersebut. Bayangkan betapa taatnya iblis waktu itu mas, mba. Kita aja sujud di satu rumah belum pernah di semua sudut saking jarangnya kita sujud untuk Allah. Apalagi tempatnya seluas langit yang Allahu a'lam luasnya. Betapa seringnya iblis sujud pada waktu itu saking taatnya dia kepada Allah. Begitulah kira-kira gambaran ketaatan iblis, setelah tinggal bersama para malaikat.

Suatu ketika, Allah ternyata ingin menciptakan makhluk lain yang serupa dengan golongan iblis. Mempunyai akal, nafsu, dan wujud, hanya saja Allah menciptakannya dalam bentuk yang bentuk penciptaan yang paling baik. Allah ingin menciptakan manusia dan akan dijadikan pemimpin dari semua makhluk yang sebelumnya udah ada di muka bumi. Hal ini sempat membuat para malaikat bingung dan bertanya kepada Allah, benarkan Allah akan menciptakan kembali makhluk yang hampir sama dengan makhluk sebelumnya, yaitu jin? Bukankah nanti kejadiannya akan sama dengan kasus para jin, yang mana mereka akan membuat kerusakan di muka bumi? Maka Allah dengan tegas menjawab pada malaikat, "Sesungguhnya Aku lebih tau dari kalian, Aku tahu apa yang kalian tidak tahu wahai para malaikat". Jawaban yang sangat tegas dari Allah kepada para malaikat. Maka sontak malaikat pun patuh sambil mensucikan Allah dengan berkata, "Maha Suci Engkau Ya Allah, sungguh tidak akan ada ilmu kami sedikit pun, kecuali apa yang telah engkau ajarkan kepada kami." Tuh manusia, jangan pernah merasa pintar, merasa berilmu, merasa alim, merasa cerdas. Malaikat aja yang jauh lebih baik dan lebih hebat dari kita ngakuin kalau mereka gak punya ilmu sedikit pun, kecuali Allah yang ngasih ilmu itu ke mereka. Gimana ceritanya sekarang manusia tidak mau melakukan perintah Allah cuma karena katanya gak masuk akal, cuma karena gak logis, cuma karena ilmunya gak sampai? Manusia memang bodoh ternyata, kecuali mereka yang dikaruniai ilmu oleh Allah. Semoga kita termasuk orang yang dikaruniai ilmu oleh Allah. Dan sebaik-baik ilmu pasti adalah ilmu agama.

Lanjut, ternyata kabar penciptaan manusia ini sampai di telinga iblis. Iblis dengan kabar bahwa manusia ini malah nanti bakal jadi pemimpin semua golongan makhluk di bumi, tanpa terkecuali. Berarti dia juga termasuk, fikir iblis. Ternyata iblis gak terima dengan hal itu, karena iblis mikir dia udah cukup. Dia udah jadi yang terbaik, tertaat, terpatuh sama Allah di antara makhluk manapun di muka bumi. Iblus mikir dialah yang seharusnya jadi pemimpin di bumi. Iblis gak bisa terima Adam, manusia diciptakan. 

Saat menciptakan manusia, Allah memerintahkan malaikat untuk mengambil seluruh jenis tanah yang ada di muka bumi. Dan ketika malaikat telah mengambil seluruh jenis tanah yang ada di permukaan bumi, tanpa terkecuali, Allah memilih jenis tanah terbaik untuk dijadikan bahan dasar penciptaan manusia. Allah menciptakan dari tanah itu manusia langsung dengan menggunakan ke dua tangan-Nya. Maka jadilah manusia pertama itu, Adam.

Ketika Adam telah selesai diciptakan, Allah kemudian menyuruh malaikat, para penghuni langit, untuk sujud kepada adam. Dalam perintah itu, termasuklah iblis di dalamnya karena iblis saat itu adalah termasuk penduduk langit bersama malaikat. Maka ketika Allah menyuruh malaikat yang notabene penduduk langit, maka iblis secara tidak langsung juga terikut dalam perintah tersebut. Namun iblis karena merasa dirinya lebih pantas menjadi pemimpin di banding manusia, dibanding Adam, dia tidak mau sujud pada Adam. Dan secara tidak langsung dia menolak perintah Allah, hanya karena kesombongan yang dimilikinya. 

Maka kesombongan iblis ini, penolakan iblis ini, telah membuat Allah murka pada iblis. Allah kemudian menghukum iblis dengan memasukkan iblis ke dalam neraka jahannam saat hari pembalasan itu tiba. Lihatlah, padahal sebelumnya iblis jauh lebih sholeh dari kita, jauh lebih rajin ibadah dari kita, mungkin sekarang gak ada orang yang lebih rajin dari iblis dalam hal ibadah waktu itu. Tapi cuma karena sombongnya, iblis dimurkai oleh Allah, dan iblis tidak mau bertaubat dan menarik ucapannya. Semua hanya karena kesombongan. Betapa bahayanya kesombongan itu untuk siapapun. Maka jangan pernah sekalipun terbersit perasaan sombong dalam diri kita, wal iya zubillah.

Lalu apakah iblis diam saja dengan hal itu? Apakah iblis membiarkan adam dengan gampangnya tinggal di muka bumi? Bagaimana Adam bisa sampai hidup di dunia padahal dia diciptakan bukan di muka bumi? Tunggu kelanjuta kisah Adam, munculnya manusia di bumi yang berikutnya!

Sabtu, 20 Agustus 2016

Ya, Inilah Aku Sekarang

Mungkin teman-teman ada yang bertanya, mengapa memakai celana di atas mata kaki. Tulisan ini saya buat untuk sedikit menjawab pertanyaan itu, karena saya pribadi berpendapat bahwa memakai celana memang harus di bawah mata kaki. Saya akui bahwa masalah ini mungkin adalah masalah khilafiyah. Dalam hal ini, mungkin terdapat perbedaan pendapat atau ikhtilaf di antara para ulama, yang saya sendiri belum memiliki ilmu sampai bisa menjelaskan siapa yang berpendapat apa. Tapi di tulisan kali ini saya akan mencoba menguraikan sedikit pandangan pribadi mengapa akhirnya saya memilih untuk memegang pendapat bahwa celana ataupun kain yang dijulurkan dari atas ke bawah tidaklah diperbolehkan menutupi mata kaki. Kuy yang mau tau sila dibaca.

Alasan pertama, adalah karena saya percaya dan yakin bahwa jika seseorang benar-benar mencintai dan mengagumi seseorang, maka dia pasti akan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan orang yang dicintainya. Bukankah ketika seorang anak laki-laki sangat mengagumi sosok ayahnya, maka dia akan berusaha mencontoh apa yang diperbuat oleh ayahnya? Bukankah ketika seseorang mengidolakan dan mengagumi tim sepak bola maka ia akan berpakaian seperti tim sepak bola tersebut? Bukankah ketika ada orang yang sangat mencintai dan mengagumi sosok anime maka dia akan rela menggunakan atribut yang sama dengan yang digunakan oleh tokoh pada anime tersebut? Ya, menurut saya pribadi, hal paling mendasar dari mengangkat celana di atas mata kaki adalah sebagai bukti nyata kecintaan dan kekaguman serta mengidolakan manusia paling mulia, paling sempurna dunia dan akhiratnya, rasulullah alaihish sholatu wassalam.

Alasan berikutnya, tentu saja karena memang terdapat 4 hadits rasulullah yang berkaitan dengan celana dan mata kaki ini. Hadits pertama, adalah bahwa rasulullah meyuruh salah seorang shahabatnya yang sholat dengan kondisi celananya menutupi mata kaki untuk mengulangi sholatnya, bahkan rasulullah dalam riwayat itu menyuruh shahabat beliau tersebut untuk mengulang wudhunya. Bukankah ini menunjukkan tidak bolehnya seorang lelaki sholat dalam keadaan mata kakinya tertutup?

Hadits yang ke dua, adalah hadits yang mengatakan bahwa kain yang panjangnya di bawah mata kaki tempatnya di neraka. Pada hadits ini, tidak ada kata-kata kesombongan. Namun, di hadits yang ke tiga yang mengatakan bahwa siapa yang celananya menutupi mata kaki dengan penuh kesombongan, tidak akan mencium bau surga. Ada yang berpendapat bahwa hadits yang ke tiga inilah yang menjadi landasan bahwa yang tidak boleh adalah memanjangkan celana dengan penuh kesombongan. Sedangkan jika kita tidak sombong, maka tidak apa-apa. Allahu a'lam, namun apa yang saya pribadi pahami berdasarkan penjelasan beberapa asatidz, adalah bahwa hadits yang ke dua telah dengan tegas menyatakan bahwa seluruh pakaian yang teruntai menutupi mata kaki, maka tempatnya adalah di neraka. Baik dengan sombong atau tidak. Bukankah dengan tidak mau menuruti perintah rasul yang merupakan pasti perintah Allah, maka kita telah sombong? Bukankah iblis tidak mau mentaati perintah Allah adalah karena kesombongannya? Bukankah dasar utama hukum islam adalah sami'na, wa atho'na. Baik ya Allah, kami telah dengar, maka kami akan patuh. Lalu mengapa ketika dikatakan bahwa yang menutupi mata kaki tempatnya di neraka saya masih tidak bisa taat? Hanya karena malu? Hanya karena tidak modis? Hanya karena tidak enak dilihat? Apa kita punya alasan selain itu sehingga tidak mau menaikkan celana sedikit? Saya yakin pasti itu alasan utamanya. Bukankah itu bentuk kesombongan, tidak mau menuruti aturan Allah hanya karena merasa malu? Saya tidak pernah tau apa alasan lain orang yang tidak mau mengangkat celananya, selain karena alasan malu. 

Hadits yang terakhir, adalah bahwa rasulullah mengatakan bahwa di akhirat nanti tidak akan mendapat pertolongan Allah, bahkan tidak akan dipandang oleh Allah, 3 golongan. Golongan itu adalah musbil, mannan, dan orang yang bersumpah palsu untuk melariskan dagangan. Dalam hadits ini, terdapat kata-kata musbil. Musbil adalah orang yang melakukan isbal, yaitu orang yang celananya menutupi mata kaki. Dalam hadits ini semakin jelas, seluruh orang yang melakukan isbal akan terkena ancaman di hadits ini, baik sombong ataupun tidak. Inilah yang paling menguatkan saya untuk memakai celana yang sedikit di atas mata kaki. Tidakkah kita takut, di saat datang waktu dimana tidak ada satu pun yang dapat menolong selain Allah, di saat hanya ada pertolongan Allah, di saat Allah benar-benar marah, dan di saat itu pula kita tidak mendapat pertolongan Allah. Maka siapa lagi yang akan kita jadikan penolong? Tidak ada, pasti tidak ada! Maka tidak takutkah kita akan hal itu? Hanya karena mata kaki yang tertutup karena malu jika diangkat sedikit dan kita menjadi tidak mendapat pertolongan Allah, bahkan tidak dipandang oleh Allah? Wal iya dzubillah.

Itulah pandangan pribadi saya dan yang membuat saya menjadi yakin untuk meniru manusia paling sempurna dan paling mulia yang pernah ada di muka bumi ini, untuk mengangkat sedikit celana agar tidak menutupi mata kaki. Ada yang berkata, nabi diutus untuk menyempurnakan akhlak, bukan potongan celana. Subhanallah, potongan celana itu termasuk akhlak saudaraku. Islam adalah agama paling sempurna, bahkan akhlak di dalam toilet pun disempurnakan oleh nabi. Apalagi masalah celana. Bukankah nabi mensyariatkan masalah potongan hijab bagi kaum hawa juga disempurnakan oleh rasul? Lalu kenapa kita protes saat rasul mengatur masalah celana bagi kaum adam? 

Saya paling heran ada yang dengan gampangnya berkata, mengatakan bahwa di neraka nanti saat seseorang bertemu dengan hitler, lalu hitler bertanya berapa orang yang telah dibunuh orang tersebut. Orang itu menjawab bahwa ia tidak membunuh satu orang pun, tapi ia masuk neraka karena celananya di bawah mata kaki. Lalu hitler pun menertawakannya dengan terbahak-bahak karena alasan itu. Subhanallah, pertama saudaraku, tidak ada di neraka orang yang tertawa. Sama sekali tidak ada. Dan yang ke dua, ketahuilah bahwa neraka juga punya tingkatan. Tidak mungkin orang yang masuk neraka karena berbuat berbagai maksiat bahkan ia musyrik, akan sama levelnya dengan orang yang masuk neraka karena mungkin sedikit dosanya. Kemudian, ketahuilah teman, seseorang tidak akan masuk surga ataupun neraka karena apa yang telah dilakukannya. Seseorang masuk surga adalah karena Allah ridho padanya, dan seseorang masuk neraka adalah karena Allah tidak ridho padanya untuk memasuki surga.  Tapi, bagaimana bisa Allah akan ridho kepada kita jika kita tidak mau mengikuti syariat-Nya, hanya karena merasa malu dilihat manusia? Surga hanya bisa diraih dengan ridho Allah, dan sungguh ridho Allah hanya bisa diraih jika kita selalu berusaha menjalankan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya.

Terakhir, yang berkata bahwa yang penting tidak sombong, dari pada yang tidak isbal tapi sombong. Maka untuk hal ini, orang yang isbal tapi tidak sombong akan terkena ancaman karena isbalnya. Dan yang tidak isbal tapi sombong, maka dia akan terkena ancaman karena sombongnya. Dua hal itu  adalah dua pembahasan yang berbeda. Itulah beberapa alasan mengapa saya sekarang memilih untuk tidak isbal, atau tidak menutupi mata kaki. Tapi kembali lagi, mungkin ini memang masalah khilafiyah yang ada perbedaan pendapat ulama di dalamnya. Maka silahkan pegang pendapat yang menurut kita benar. Tujuan saya ini hanya ingin menyampaikan pandangan. Allahu a'lam.

Dan untuk menutup tulisan ini, saya ingin berkata, ya inilah aku sekarang. Inilah aku yang berusaha mencontoh semua yang dilakukan oleh manusia terbaik yang pernah hidup di bumi, sejak Nabi Adam sampai hari kiamat. Tidak ada manusia yang lebih  baik darinya. Saya hanya ingin menjadi sepertinya, agar bisa berkumpul dengannya nanti di kampung halaman kita. Allahumma sholli wa sallim ala Muhammad.

Rabu, 17 Agustus 2016

Apa Dayanya

Jikalau engkau mencari yang akan selalu mencintaimu sepenuhnya
Apalah dayanya yang pasti akan membagi cintanya untukmu dengan ke dua orang tuanya

Jikalau engkau mencari yang telah ada rumah mewahnya
Apalah dayanya yang ingin membangun istana bersamamu di sampingnya

Jikalau engkau mencari yang sering menyapamu dengan senyumnya
Apalah dayanya yang yang tiap hari menyapamu lewat doanya

Jikalau engkau mencari yang punya istana di salah satu belahan dunia
Apalah dayanya yang lebih memilih punya istana di surga

Jikalau engkau mencari yang akan sering mengajakmu keliling dunia
Apalah dayanya yang akan sering mengajakmu keliling ka'bah

Jikalau engkau mencari yang luas ilmu dunianya
Apalah dayanya yang luas ilmu agamnya

Jikalau engkau mencari yang memberimu banyak harta
Apalah dayanya yang akan memberimu banyak waktu dan perhatiannya

Jikalau engkau mencari yang mengikuti gaya artis ternama
Apalah dayanya yang selalu mengikuti gaya Rasulnya

Jikalau engkau mencari yang akan memberikanmu seluruh penghasilannya
Apalah dayanya yang pasti menyisihkan penghasilannya untuk diberikan pada orang tuanya

Jikalau engkau mencari yang membangunkanmu untuk memberikan hadiah kejutan
Apalah dayanya yang selalu membangunkanmu untuk shalat malam

Jikalau engkau mencari yang sudah mapan
Apalah dayanya yang masih dalam cobaan

Jikalau engkau mencari yang bisa bergaul dengan semua orang dan teman
Apalah dayanya yang selalu berusaha menjaga pandangan

Jikalau engkau mencari yang bisa memberimu apapun yang kau minta
Apalah dayanya yang ingin mengajakmu menginfakkannya

Jikalau engkau mencari yang menikahimu dengan alasan utama cinta
Apalah dayanya yang menikahimu dengan alasan utama ingin mengajakmu ke surga

Senin, 15 Agustus 2016

Mari Menyesal

Entah kenapa, akhir-akhit ini ingat di Insan Cendekia dulu banyak hal yang sia-sia yang saya lakukan. Seperti bisa dibilang hampir selalu tidur saat kajian kitab hadits, tidak belajar bahasa arab dengan benar, tidak memperbanyak hafalan Alquran, dan malam sekarang yang paling teringat adalah betapa berdosanya dulu kalau Ustad Ikhwan udah baca surat Alfajr waktu sholat subuh. Itu dulu nahan ngantuknya ampun deh kalau beliau udah baca Alfajr waktu subuh. Bukan karena beliaunya, tapi karena suratnya yang memang saat itu terasa panjang entah kenapa. Entah kenapa rasanya waktu itu kalau imamnya beliau tapi baca surat lain masih enak sholatnya. Tapi kalau udah surat Alfajr, subhanallah itu terasa lama luar biasa.

Mungkin, karena dulu emang saya pribadi di IC selalu lebih mementingkan dunia di banding akhirat. Sekarang juga masih kayanya, semoga segera berubah sepenuhnya. Dulu lebih penting belajar sampai jam 1 malam dan tidur waktu kajian kitab paginya. Walaupun ngantuk-ngantuk subuhnya, apalagi kalau udah surat Alfajr itu.  Maafkan muridmu ini Ustad Ikhwan, yang dulu sering sedikit sebal kalau anda baca Alfajr cuma karena ngantuk.

Sekarang, saya baru merasakan betapa dalamnya makna yang terkandung di dalam surat itu. Betapa mengerikannya ketika kehidupan setelah kehidupan di dunia ini berakhir. Sangat mengerikan. Tergambar jelas kengeriannya di surat Alfajr. Harusnya, dulu saya menangis ketika Ustad membaca surat itu. Seharusnya saya tersentil saat Ustad baca surat itu. Betapa nanti jika saya terus bereaksi seperti saat itu, tentulah saya akan termasuk golongan pertama orang-orang yang disebutkan di dalam surat itu. Wal iya zubillah. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang akhirat yang ke dua yang disebutkan di surat itu.

Mengerikan. Menakutkan. Sangat. Itulah gambaran awal yang akan terjadi di hari kebangkitan nanti. Di mana manusia akan dibangkitkan dalam keadaan telanjang, tapi tidak ada yang peduli dengan siapapun yang ada di dekatnya. Semua manusia telanjang, tapi tidak ada yang peduli. Betapa mengerikannya keadaan saat itu. Adakah kondisi yang membuat kita tidak tertarik melihat tubuh telanjang lawan jenis, selain kondisi di mana saat itu kita sedang ketakutan karena suatu bencana yang akan menimpa kita? Misal, di dunia ini. Ketika terjadi tsunami, akankah ada orang yang sempat-sempatnya melihat orang telanjang di saat dirinya sudah hampir celaka terkena tsunami itu? Tentu tidak. Tidak ada orang yang memikirkan nafsunya ketika keselamatannya sudah terancam. Adakah orang yang melanjutkan maksiat ketika terjadi gempa bumi? Tentu tidak. Semua orang akan menyelamatkan dirinya dan tidak memikirkan nafsunya. Lihatlah betapa menakutkannya akhirat. Semua manusia telanjang. Tanpa terkecuali. Namun tidak ada sedikitpun rasa ingin melihat ke orang lain, melirik pun tidak. Betapa paniknya saat-saat itu. Betapa takutnya seluruh manusia pada waktu itu.

Kengerian itu sedikit dijelaskan Allah subhanahu wa ta'ala di dalam surat Alfajr. Cerita itu Allah mulai dengan hari kiamat. Sesungguhnya apabila bumi telah digoncangkan, dengan goncangan yang segoncang-goncangnya, sedahsyat-dahsyatnya, yang terjadi berturut-turut tanpa henti. Lihatlah bagaimana cara Allah menggambarkannya. Goncangan yang terus menerus. Sekarang gempa gak sampai satu menit aja udah hancur itu kota, udah berhamburan keluar semua orang yang ada di dalam gedung. Gimana kalau guncangannya gak berhenti-berhenti. 

Lalu Allah melanjutkan dengan kejadian yang terjadi jauh setelahnya, tidak menceritakan kengerian-kengerian di antara dua kejadian ini. Mungkin saya akan membuat tulisan lain untuk berbagi ilmu tentang rentetan peristiwa di hari akhir nanti. Mudah-mudahan kalau Allah izinkan. Tapi di surat Alfajr ini Allah langsung ke kejadian yang mungkin sangat mengerikan dan bisa dibayangkan. Allah berfirman, setelah bumi itu berguncang dan hancur, maka datanglah Rabbmu, bersama seluruh malaikat tanpa terkecuali. Semua malaikat dari penghuni langit pertama sampai langit ke tujuh akan datang bersama Allah, secara baris-berbaris. Bukankah baris-berbaris adalah formasi yang dilakukan ketika perang? Bukankah mengerikan melihat pasukan bersenjata jika mereka tersusun rapi baris-berbaris siap menghadapi musuh? Bagaimana jika yang datang adalah Allah, dengan keadaan yang benar-benar murka. Ya Allah selamatkanlah kami di hari itu, berilah kami ridho dan ampunan-Mu, amin. 

Dan tidak hanya sampai di situ. Allah datang bersama para malaikat bukan membawa senjata seperti yang ada di dunia ini. Tapi kemarahan Allah, membuat Allah membawa serta neraka jahannam bersama-Nya. Maka saat itu, memuncaklah ketakutan seluruh manusia. Melihat api yang sangat panas itu, yang membara. Yang digambarkan berwarna hitam saking panasnya. Barulah saat itu manusia teringat semua yang telah dilakukannya selama di dunia. Semua kesia-siaan yang dilakukannya. Tidak ada manusia yang tidak menyesal saat itu. Bahkan orang sholeh pun menyesal, mengapa saat di dunia tidak melakukan ibadah lebih banyak. Apalagi orang yang berdosa. Tapi Allah menegeskan, bahwa saat itu ingat kesalahan di masa lalu itu tidak lagi ada gunanya. Tidak lagi ada gunanya sama sekali.

Jadi, lebih baik kita ingat kesalahan itu sekarang. Sangat jauh lebih baik. Dari pada baru ingat di saat Allah telah benar-benar murka, saat tidak ada lagi pintu taubat dari kesalahan kita. Allah sudah marah saat itu. Allah marah. Saat itu Allah benar-benar marah. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang dimurkai Allah saat hari itu datang, Allahumma amin.

Kamis, 11 Agustus 2016

Nikah?

Kayanya bahasan tentang nikah sedang naik daun sekarang, saya jadi tertarik ikut menyemarakkan bahasan itu. Semoga daun yang dinaikinya masih cukup luas buat nampung tulisan ini.

Nikah, berasal dari Bahasa Arab nakaha-yankihu. Yang artinya, bisa pembaca temukan sendirilah ya artinya di kamus bahasa arab. Atau di gugel juga bertebaran pastinya. Bukan itu yang mau diangkat di tulisan ini. Tapi ada beberapa hal lain yang ingin saya opinikan tentang nikah di tulisan ini. Apa itu? Kuy dilanjut bacanya.

Pertama, sekarang terdapat perbedaan pendapat di kalangan kaula muda tentang kapan sebaiknya seseorang menikah. Sebagian ada yang berpendapat kalau menikah itu jangan diburu-buru, sebagian lain berpendapat bahwa sebaiknya nikah disegerakan, dan ada juga yang berpendapat nikah yaudahlah kapannya biarkan takdir yang menentukan kita tunggu saja. Di sini saya ingin menanggapi satu persatu, menurut opini pribadi.

Menanggapi pendapat nikah jangan buru-buru, masih banyak yang bisa dilakukan seseorang sebelum nikah, baik lelaki maupun perempuan. Baik, tentunya ini sudah banyak yang mengatakan bahwa siapa bilang dengan menikah seseorang akan menjadi tidak bisa melakukan hal-hal yang bisa dilakukannya ketika dia belum menikah. Tentu saja dia, atau kita, tetap bisa melakukannya. Kecuali dalam hal kedekatan dengan lawan jenis, dan itu pasti. Justru itu adalah manfaat utama menikah, menjaga pandangan dan pergaulan. Tapi, dalam hal selain itu tidak akan ada masalah. Yang mau lanjut belajar, bisa. Yang mau kerja, bisa. Yang mau buka usaha, bisa. Yang mau gendong anak, apalagi. Tapi mungkin buat yang perempuan, ada memang yang suaminya tidak mengizinkan dia buat ngelakuin sesuatu. Contoh, ada orang yang tidak ingin istrinya bekerja. Jika kasusnya seperti ini, memang bagi perempuan yang ingin berkarir akan menjadi suatu penghalang baginya. Namun solusinya gampang sekali. Kalau ada laki-laki yang ngelamar, kasih syarat kalau mau nikah dengan saya izinkan saya kerja. Kalau dia gak mau yowes, sok cari perempuan lain yang mau nikah dan dilarang kerja. Gampang toh, tinggal tolak lamarannya beres. 

Tapi ya kembali lagi, menyegerakan menikah menurut opini saya adalah yang terbaik. Kenapa? Karena jelas menyegerakan menikah adalah sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dan beliau berkata barang siapa yang tidak mau mengikuti sunnahku maka dia bukan ummatku. Dan pasti setiap syariat ada hikmahnya. Jelas, menikah akan menundukkan pandangan, kecuali mungkin buat yang memang terbiasa matanya kemana-mana. Saya pribadi masih tidak habis fikir, bagaimana seorang yang berusia muda entah itu laki-laki atau perempuan, bisa bertahan dalam kesendirian tanpa memikirkan seorang pun. Menurut opini saya pribadi, tidak mungkin seseorang bisa tidak memikirkan lawan jenis, apalagi di usia muda. Kalaupun bisa, sepertinya membutuhkan usaha yang sangat keras. Terlebih lagi di zaman sekarang ini. Orang berduaan ada di mana-mana. Kayanya gak mungkin orang normal gak ada rasa iri walaupun sedikit melihat orang yang sedang berduaan. Mungkin ada yang bilang, makanya sibukkan diri dengan hal-hal positif. Bukankah menikah memiliki jauh lebih banyak hal-hal positif di dalamnya? Bahkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengatakan bahwa salah satu dari pekerjaan yang tidak akan pernah sia-sia di mata Allah Azza wa Jalla, adalah obrolan antara seseorang dengan pasangan yang halal. Tuh. Ngobrol gak jelas itu pekerjaan yang sia-sia. Apa lagi ngobrolnya sampai begadang, makin sia-sia itu pekerjaannya. Ngabisin waktu, gak ada manfaat, gak dapat pahala, malah dosa mungkin. Tapi kalau ngobrol gak jelasnya sama suami/istri, Allah senang dengan hal itu. Adakah yang lebih baik dari pada membuat Allah senang? Padahal cuma ngobrol, gak jelas lagi yang diomongin. Apalagi kalau kita kerja demi istri, berdandan demi suami. Betapa banyaknya pahal yang bisa diperoleh dari pernikahan. Bahkan surga bisa diperoleh dengan pernikahan buat yang perempuan.

Untuk hal-hal seperti ngejar karir, kuliah yang tinggi, opini saya pribadi sih menikah lebih bermanfaat dari itu. Karena nikah gak pernah menghalangi kita untuk hal-hal itu, tapi hal-hal itu yang menghalangi kita untuk nikah. Berarti lebih baik yang mana? Ngejar karir dan kuliah hukum asalnya adalah mubah, tapi nikah sunnah. Berarti lebih baik yang mana? Apalagi kalau karir dan kuliahnya sambil pacaran.

Untuk yang mengatakan nikah harus disegerakan. Mungkin pendapat ini banyak benarnya, menurut saya. Tapi jangan sampai menyegerakan menikah hanya karena ingin menghalalkan hubungan biologis. Walaupun sebenarnya hal ini benar, itulah manfaat utama menikah, menghalalkan hubungan biologis agar tidak terjadi zina. Apalagi untuk anak muda yang memang hasrat biologisnya tinggi, katanya. Tapi jangan sampai menikah namun sama sekali belum punya sumber pendapatan. Terutama bagi para laki-laki. Karena setelah akad, seluruh tanggung jawab istri ada di tangan suami. Tidak ada lagi tanggung jawab sang istri yang berada di tangan ayahnya. Jadi kalau menikah waktu istri masih kuliah, ya memang yang bayar uang kulaih dan semua tetek bengeknya adalah dengan uang suami. Lah kalau gak ada penghasilan piye mas, jangan sok-sok minta nikah karena biar gak pacaran deh. Omong kosong itu. Tapi sebaliknya, kalau memang udah ada penghasilan yowes sok kalau memang ada yang mau. Walaupun cuma 1 juta perbulan atau walaupun penghasilan gak tetap jumlahnya. Gak ada syarat nikah berpenghasilan tetap atau berpenghasilan besar. Rezki itu Allah yang jamin. Di tulisan sebelum ini saya udah mengutip kalimat seorang ustad dan ahli ekonomi islam, yang intinya kalau ada yang bilang kalau saya nikah nanti istri mau dikasih makan apa, berarti dia mengingkari sifat rububiyah Allah yang Maha Pemberi Rezki. Manusia hanya harus berusaha. Setelah berusaha udah itu urusan Allah. Jadi mau penghasilan kecil atau besar, tetap atau nggak, yaudah itu urusan Allah kalau kita udah usaha. Tapi ya susahnya paling nyari pasangan yang mau nerima keadaan penghasilan itu, hehe. Nah kalau ada yang mau, mbok ya jangan takut toh mas e. Dulu 9 bulan ri perut ibu gak pernah mikir toh mau makan gimana ya caranya. Karena urusan makan itu udah dijamin Allah untuk semua makhluk-Nya, tanpa terkecuali. Allah gak pernah ingkar janji, percayalah. 

Jadi intinya menurut saya, laki-laki yang kiranya udah ada penghasilan, nikahlah. Banyak dosa dari mata kita ini. Buat yang perempuan, jangan terlalu gak mau nikah. Untuk ngurus anak gak perlu gelar megister. Bahkan sarjana pun gak perlu. Itu ada kan berita anak seorang (maaf) pemulung dapat gelar cum laude. Dan betapa banyaknya anak orang tidak sekolah jadi hafizh quran, bahkan jadi seorang ulama. Gak ada hubungannya gelar dunia dengan kualitas anak. Percayalah, kualitas seorang anak ditentukan oleh ilmu agama dan akhlak yang dimiliki orang tuanya. Bukan ilmu dunianya.

Dan terakhir, jangan menunggu jodoh, baik laki-laki atau perempuan. Jodoh itu rezki, gak mungkin ujug-ujug datang. Harus usaha. Jangan bilang tunggu takdir. Lah kalau didiamkan gak dicari ya takdirnya jadi begitu, jadi gak dapat-dapat. Jadi jodoh gak pasti datang sendiri ya, hati-hati loh jangan mau nunggu diam aja.

Allahu a'lam.

Senin, 08 Agustus 2016

Kutipan #14

Sering didengar orang berkomentar, "Jika rokok diharamkan, lalu bagaimana nasib jutaan rakyat Indonesia yang hidup bergantung dari rokok, seperti para petani tembakau, para pedagang, dan para buruh di pabrik rokok yang jumlahnya sangat banyak, apakah yang mengharamkan rokok bisa memberi mereka makan?"

Andai komentar ini berasal dari non-muslim mungkin permasalahan tidak terlalu besar karena mereka memang tidak mau mengerti bahwa rezki datang dari Allah. Namun yang paling mengenaskan, sebagian umat Islam ikut mendendangkan komentar tersebut. padahal pernyataan ini mengandung kesyirikan yang merusak tauhid Rububiyah, yaitu meyakini bahwa rezki mereka bergantung kepada rokok bukan kepada Allah. - Dr. Erwandi Tarmizi, MA

Jumat, 05 Agustus 2016

Keteladanan Seorang Umar

Ceritanya, penulis sering terkagum dengan sosok seorang sahabat rasul. Seorang sahabat yang memiliki sangat banyak keutamaan. Seorang sahabat dengan nama Umar. Siapa lagi sahabat bernama Umar yang memiliki sangat banyak keutamaan, kalau bukan Umar ibn Khattab. Umar ibn Khattab, salah seorang Khulafa Arrasyidin yang memiliki beberapa kelebihan yang mungkin tidak dimiliki sahabat rasul yang lainnya. Bukan berarti sahabat yang lain tidak membuat kita terkagum. Dan tentunya banyak keutamaan sahabat lain yang mungkin tidak dimiliki oleh Umar. Namun apa yang dimiliki Umar, mungkin saat ini yang paling harus dicontoh oleh diri ini.

Tentunya sangat banyak keutamaan yang dimiliki oleh Umar, yang jika dibahas satu persatu secara detail tidak akan selesai. Karena pengetahuan yang dimiliki masih sangat sedikit sekali. Tapi tentunya yang paling menggambarkan sosok seorang Umar ibn Khattab apalagi kalau bukan keperkasaan dan keberaniannya. Bicara soal keperkasaan, disebutkan dalam riwayat bahwa Umar adalah salah satu orang paling tangguh di zaman Rasulullah. Termasuklah diantara orang-orang tangguh di awal-awal islam tersebut adalah Rasulullah, Hamzah, dan Umar ibn Hisyam atau yang lebih dikenal dengan nama Abu Jahl. Saking tangguhnya orang-orang ini, jika umumnya orang quraisy saay berburu mereka berburu kelinci atau hewan kecil lainnya, maka tidak dengan Umar dan Hamzah. Kalau mereka pergi berburu, maka ketika pulang yang tergantung di pundak mereka adalah harimau. Siapa yang gak takut kalau orang-orang ini ngajak berantem ya, harimau aja kalah gimana manusia.

Dan terkhusus Umar, adalah satu-satunya orang yang dengan gampangnya mengumumkan keislamannya, tanpa rasa takut sedikit pun. Bahkan Umar bertanya kepada seorang sahabat, siapa orang yang paling keras menentang islam. Umar tanyakan itu supaya ia bisa mendatangi orang tersebut untuk mengumumkan keislamannya. Saat orang lain sembunyi masuk islam, Umar malah nyari yang paling benci dengan islam buat dikasih tau kalau dia udah masuk islam. Kurang berani apa Umar. Zaman sekarang sih, jangankan ada ancaman bunuh. Minta izin buat sholat di waktu sedang kuliah atau rapat atau forum aja kadang gimana gitu ya. Gimana gak kagum sama seorang Umar ibn Khattab.

Keberanian Umar ini bahkan sampai ditakuti oleh setan. Rasulullah yang bilang, kalau seandainya Umar lewat di suatu tempat, maka setan bakal milih buat nyari jalan yang lain yang gak dilewatin Umar. Ini zaman sekarang gimana caranya ya biar bisa kaya Umar. Umar lewat jalan, gak ngapa-ngapain loh cuma lewat, setan takut. Pergi milih lewat jalan lain, kerana percuma kalau lewat jalan yang ada Umarnya gak bakal ada orang yang bisa digoda. Lebih dahsyat ketegasan Umar dari pada godaan setan buat orang. Ini kalau pemimpin setegas Umar gimana gak aman tentram sejahtera ya rakyatnya. 

Masih harus banyak berlatih pastinya buat bisa setidaknya mengambil secuil keberanian Umar. Gimana Umar dengan tegas dan beraninya nyuruh nebang pohon tempat terjadinya bai'at arridwan, karena waktu itu udah ada orang yang datang ke situ, takutnya nanti malah terjadi kesyirikan ke pohon itu. Padahal waktu itu orang datang emang cuma buat ngeliat aja pohon yang diabadikan di dalam alqur'an. Tapi Umar tegas, suruh potong ya potong. Lah sekarang, ngingetin temen buat berenti ngelakuin kesalahan aja segan, susah, gak enak. Jauh emang beda iman Umar dengan kita, atau mungkin saya sih pastinya. Bukan kaya langit bumi lagi, udah kaya langit dan sumur. Jauh dari atas ke dalam. Sumurnya sumur pertamina lagi. Dalam banget tuh.

Ya, semoga Allah mudahkan kita untuk selalu mengikuti dan mencontoh semua yang dicontohkan oleh umat terdahulu, rasul dan semua sahabatnya. Semoga sedikit demi sedikit keberanian Umar bisa kita contoh. Biar paling tidak jaraknya gak sejauh langit dengan dasar sumur pertaminalah. Terakhir, yang saya pribadi kagum dengan Umar adalah masalah nama anaknya. Entah kenapa kalau punya anak nanti pengen dikasih nama kaya Umar ngasih nama anaknya. Hafshah. Entah kenapa ngerasa nama itu nama yang sangat bagus, selain Aisyah yang ternyata beberapa teman juga pengen ngasih nama anaknya Aisyah. Tapi kayanya Hafshah belum ada yang kefikiran, atau paling tidak belum ada kenalan yang namanya ini. Semoga (calon) ibunya nanti setuju-setuju aja ya.

Minggu, 31 Juli 2016

Catatan Kecil Seorang Hamba

Empat tahun telah berlalu sejak saya ditolak untuk bisa berkuliah di Jepang. Padahal, sudah berbagai jalur saya coba agar bisa menggapai cita-cita saat itu, melanjutkan studi di negeri sakura. Berbagai macam jenis tes diikuti. Mulai dari program yang diadakan oleh pihak Indonesia seperti ILA, sampai berbagai macam program yang diadakan oleh pihak Jepang  seperti Monbusho dan kawan-kawannya yang bahkan saya sudah lupa apa nama jalurnya. Yang saya ingat dengan pasti, tidak kurang dari tiga atau empat jalur telah saya usahakan semaksimal mungkin agar bisa melanjutkan studi, atau kuliah di Jepang.

Uniknya, tidak ada satupun dari seleksi yang saya ikuti tersebut berhasil saya lewati. Tidak ada satu jalur pun yang berhasil saya lalui untuk bisa kuliah di  Jepang. Ada saja kendalanya. Padahal kalau saya fikir waktu itu, saya bukannya tidak mampu untu bisa lolos paling tidak di salah satu jalur itu. Sejujurnya saat itu ketika melihat banyaknya nama-nama yang lolos untuk jalur-jalur tersebut, saya fikir seharusnya nama saya juga termasuk ke dalam daftar orang yang lolos itu. Bahkan masih tergambar jelas bagaimana rasanya melihat pengumuman kelulusan di dalam mesjid sehabis sholat, dan di sana tidak ada nama saya padahal banyak sekali nama kalian tertera di sana. Belasan kalian kalau tidak salah berhasil lolos untuk kuliah di Jepang melalui jalur itu. Tapi kenapa tidak ada nama saya? Segagal itukah saya?

Namun tidak sampai di situ saja. Perjuangan untuk kuliah di Jepang tetap saya lanjutkan melalui berbagai jalur lainnya. Bahkan sampai saat saya sudah mulai berkuliah di ITB, tetap saya masih memperjuangkan jalur terakhir yang ada saat itu. Dan saya lolos sampai ke tahap akhir! Namun setelah dilihat sekali lagi, tahap seleksi akhir itu harus dilakukan di luar Pulau Jawa, dan harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal. Hebatnya, saya satu-satunya di antara teman-teman yang diharuskan seleksi akhir di sana. Sakit? Pastinya! 

Akhirnya, saat itu, saya berfikir bahwa sepertinya saya memang tidak ditakdirkan untuk kuliah di Jepang. Kemudian saya pun mencari alasannya, karena sejujurnya saya sangat kecewa, saat itu. Setelah dicari, saat itu saya menyimpulkan dari hasil pembicaraan dengan orang tua, bahwa saya tidak ditakdirkan kuliah di Jepang karena mereka khawatir terhadap saya bila terlalu jauh dari mereka. Mereka takut jika saya akan terbawa arus bila berada di negeri yang di sana tidak diperbolehkan syiar agama. Baiklah, saat itu saya terima. Mungkin memang itu yang terbaik untuk saya, toh orang tua selalu ingin yang terbaik untuk anaknya.

Tapi ternyata tidak. Saat ini, saya baru menyadarinya. Bahwa yang membuat saya tidak lulus untuk kuliah di Jepang lebih dari sekedar kekhawatiran orang tua. Hari ini, saya tersadar, bahwa ada yang ternyata jauh lebih menyayangi siapapun yang ada di dunia ini lebih dari orang tua orang tersebut. Dan dialah yang telah tidak membiarkan saya untuk kuliah di Jepang. Dialah Allah. Hari ini saya sadar, akankah jika saya di Jepang, saya akan mendapatkan salah satu nikmat terbesar yang diberikannya kepada hambanya? Akankah jika saya kuliah di Jepang, saya mendapat nikmat hidayah untuk bisa menyesali semua perbuatan dosa yang telah banyak menumpuk di dalam buku catatan amal saya? Bukankah jika saya kuliah di sana, maka fitnah dunia akan semakin besar? Bukankah jika saya di sana, akan semakin sulit bagi saya untuk bisa menjaga iman? 

Maka nikmat tuhan yang mana yang bisa ku dustakan. Hanya Allah, satu-satunya yang selalu menginginkan yang terbaik untuk semua orang, tanpa terkecuali. Bahkan kini saya sadar, bagaimana orang tua saya ingin saya lulus tepat waktu, namun Allah berkeinginan lain. Bukankah orang tua saya menginginkan yang terbaik untuk anaknya? Itu pasti. Tapi bukankah Allah juga menginginkan yang terbaik untuk hambanya, dan dia jauh lebih tau mana yang terbaik untuk hambanya? Sungguh itu jauh lebih pasti. Saya berfikir, akankah saya bisa menulis seperti ini jika saya lulus tepat waktu empat tahun? Akankan saya bisa menyesali semua maksiat dan dosa yang sudah bertumpuk jika saya lulus empat tahun?

Maka benarlah, hanya Allah yang mutlak tahu yang terbaik untuk semua hambanya. Hanya Allah yang paling menyayangi hambanya, paling mencintai hambanya. Dan jika dia memberi nikmat kepada teman-teman saya melalui gelar sarjana di tahun ke empat, maka saya sangat bersyukur dia memberi nikmat kepada saya berupa teguran darinya di tahun ke empat. Tidak ada satupun di dunia ini yang pantas membuat saya tidak bersyukur padanya. Dia selalu punya rencana yang terbaik untuk hambanya. Percayalah.

NB: Teruntuk ke dua orang tua, ayah dan bunda, maafkan anakmu belum bisa membuat kalian bangga dengan toga dan wisuda. Akan saya usahakan secepatnya, tentu dengan izin-Nya. Doakan saja.

Tentang Dia dan Dirimu

Terlalu banyak fikiran yang mengganggunya tentangmu

Berjuta tanya tersimpan di hatinya selepas kepergianmu

Ingin hatinya menanyakan langsung padamu

Namun ia merasa bukan itu cara yang terbaik untukmu

Adakah di hatimu sedikit tersimpan namanya

Mungkinkah dirimu mau menerima kenyataan tentang dirinya

Bisakah orang tuamu mengizinkanmu untuk hidup bersamanya

Kuatkah hatimu menahan beratnya perjuangan dengan menjadi jantung hatinya



Ia bukan siapa-siapa

Bahkan di hatimu, ia sama sekali bukan apa-apa

Hanya fikirannya yang tak henti bertanya-tanya

Sampaikah padamu semua doa-doa

Kini  ia sadar, beribu pria mendambakan dirimu

Beratus lelaki dalam doanya menyebut namamu

Berpuluh kaum adam berusaha untuk halalkanmu

Sedangkan hanya dia satu yang tak kuasa melihat matamu



Adakah kesempatan hidup bersamamu untuknya

Malam ini ia temukan jawaban tidaknya

Mala mini ia paksakan ikhlasnya

Mala mini ia serahkan semua pada-Nya


"jangan tanyakan pertanyaan yang akan membuat kalian susah, jangan tanyakan pertanyaan yang kalian tidak ingin tahu jawabannya,"

Kamis, 28 Juli 2016

Ke Bandung Lagi!

Ke Bandung lagi, lagi-lagi ke Bandung. Tapi saat ini tujuan ke bandung sedikit berbeda dengan teman-teman seangkatan. Saat mereka kini bertujuan ke Bandung untuk mengambil toga, untuk wisuda, apadaya Sang Pemilik belum mengizinkan hambanya ini untuk mengikuti jalan yang sama dengan teman-teman yang lain. Sepertinya Dia memiliki rencana lain yang lebih indah daripada lulus tepat waktu untukku, itu pasti. Jadi ya buat teman-teman yang mungkin bernasib hampir sama dengan saya, kita syukuri saja apa yang diberikan-Nya. Rencana-Nya jauh lebih mulia untuk kita, bahkan dibandingkan dengan rencana kita sendiri, itu pasti. Dan untuk teman-teman yang sudah dikaruniai kelulusan oleh-Nya, barakallahu fiikum. Semoga ilmu yang juga dikaruniakan-Nya kepada kalian bisa dimanfaatkan untuk lebih mendekatkan diri pada-Nya.

Ke Bandung kali ini, tujuan saya sedikit berbeda dari biasanya. Kalau biasanya ke Bandung dengan tujuan kuliah, kali ini sedikit berbeda. Karena satu dan lain hal, niat ke Bandung kali ini saya ubah sedikit. Apa tujuan ke Bandung kali ini kalau bukan untuk kuliah? Sebetulnya ada beberapa tujuan. Sebetulnya mungkin terlihat sama saja dengan apa yang saya lakukan biasanya. Tapi mungkin kali ini sedikit diubah. Biasanya tujuan ke Bandung untuk kuliah, supaya bisa lulus, supaya dapat ijazah, supaya bisa dapat pekerjaan yang layak, supaya bisa membahagiakan orang tua, supaya bisa diridhoi orang tua, supaya bisa diridhoi Allah. Tapi saya menyadari, ada yang salah ditujuan saya yang biasanya ini. Kenapa Allah diletakkan terakhir. Betapa ternyata selama ini saya telah salah. Adakah selama ini ilmu yang saya dapat bernilai ibadah di sisi Allah, jika Dia saya letakkan di tujuan paling akhir? Seakan-akan saha menganggap, belajar lah sebanyak-banyaknya, berprestasilah setinggi-tingginya, berjuanglah sekuat-kuatnya, namun jangan lupa ibadah. Bukankah seharusnya dibalik, beribadahlah semaksimalnya, sedekahlah sebanyak-banyaknya, ke mesjidlah sesering-seringnya, bacalah alquran sebanyak-banyaknya, puasalah sesering-seringnya, bersilaturrahimlah sesering-seringnya dengan keluarga, tuntutlah ilmu agama setingi-tingginya, namun jangan lupa kuliah. 

Maka ke Bandung, saat ini saya niatkan hanya untuk beribadah kepada-Nya bagaimanapun caranya, tapi jangan lupa wisuda. Semoga Allah memudahkan kita untuk meraih ridho-Nya, dan semoga Allah meridhoi kita semua untuk bisa segera wisuda, amin.

Minggu, 24 Juli 2016

Kisah Satu Dinar

Syahdan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memiliki seorang shahabat laki-laki yang dalam sautu hadits dikisahkan, bahwa pada suatu hari rasulullah meminta tolong kepada pembantu beliau tersebut untuk membeli seekor kambing. Rasulullah pun memberikan uang sebesar satu dinar kepada pembantunya tersebut. Lalu pergilah pembantu beliau untuk membeli kambing. Ternyata, shahabat beliau ini adalah orang yang cerdik. Ia pun pergi mencari kambing untuk dibeli di pinggiran Kota Madinah. Ketika mencari, ia menemui seorang peternak kambing dan membeli kambing dari peternak tersebut dengan harga setengah dinar perekornya sehingga dapatlah ia dua ekor kambing dengan uang satu dinar tadi. Setelah itu shahabat ini pergi ke pasar, dengan tujuan menjual satu dari dua ekor kambing yang ia beli tadi. Ia pun berhasil menjual satu ekor kambing itu dengan harga satu dinar di pasar.

Singkat cerita, setelah beberapa waktu shahabat beliau pun kembali menghadap beliau dengan membawa satu ekor kambing dengannya, sesuai dengan apa yang diminta oleh Rasulullah kepadanya. Ketika shahabat tersebut memberikan seekor kambing itu beserta uang sebesar satu dinar kepada Rasulullah, beliau pun penasaran. Maka beliau menanyakan kepada shahabatnya itu bagaimana ia bisa mendapatkan satu ekor kambing, sementara uang satu dinar yang beliau berikan sebelumnya sama sekali tidak berkurang. Shahabat ini pun menjawab dengan menceritakan sebagaimana yang dilakukannya tadi, yaitu membeli dua ekor kambing dengan harga masing-masing setengah dinar, lalu menjual salah satunya dengan harga satu dinar.

Dari kisah rasulullah dengan salah seorang shahabat beliau tersebut, terdapat dua pembelajaran yang sangat berharga yang bisa kita dapatkan. Pertama, bahwa dalam Rasulullah tidak melarang kita untuk berdagang  dengan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Karena shahabat beliau menjual kambing yang ia beli seharga setengah dinar, dengan harga satu dinar. Hal ini berarti shahabat beliau tersebut mengambil keuntungan 100% dari modal awal, dan Rasulullah sama sekali tidak melarang hal tersebut.

Pembelajaran ke dua, bahwa betapa hebatnya ajaran islam, ajaran yang dibawa oleh rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Bagaimana islam pasti selalu mengajarkan kebaikan, bahkan yang terbaik. Hal ini terbukti dari di dalam islam disyariatkannya menggunakan dinar atau dirham sebagai alat tukar, bukan yang lain. Dan betapa hebatnya syariat tersebut, karena dengan dinar atau dirham tidak akan pernah ada yang namanya inflasi. Buktinya, harga seekor kambing pada zaman Rasulullah masih hidup berkisar antara setengah dinar sampai satu dinar. Dan subhanallah, sampai saat ini pun harga seekor kambing masih berkisar diantara harga tersebut, antara setengah sampai satu dinar.  Saat ini, satu dinar adalah sekitar 2.1 juta rupiah. Silakan dicari, berapa harga kambing saat ini. Kita akan menemukan harga seekor kambing saat ini adalah berkisar antara 1 sampai dua juta rupiah. Atau dengan kata lain, harga kambing saat ini masih berkisar antara setengah sampai satu dinar. Lihatlah bagaimana dinar tidak pernah mengalami inflasi selama lebih dari seribu empat ratus tahun. Seribu empat ratus tahun lebih, dan apa yang disyariatkan oleh islam, yang disyariatkan oleh Rasulullah, tidak pernah mengalami keburukan sama sekali.

Allahu a’lam.