Kamis, 08 Januari 2015

Jangan Tunggu Aku di Puncak

Aku ingin berjalan di atas gunung. Bukan untuk menyendiri dan menyepi, tapi untuk menikmati perjalanan denganmu. Maka jangan tunggu aku di puncak, mendakilah bersamaku.
Aku ingin menapaki puncak gunung. Bukan untuk mengukur batas diriku, tapi untuk berjuang dan saling menguatkan denganmu. Maka jangan tunggu aku di puncak, mendakilah bersamaku.
Aku ingin menatap bintang dari atas gunung. Bukan untuk menikmati keindahan malam ini sendiri, tapi untuk berbagi cerita tentang bintang denganmu. Maka jangan tunggu aku di puncak, mendakilah bersamaku.
Aku ingin menikmati terbitnya sang mentari pagi dari puncak gunung. Bukan untuk melihat cahayanya, tapi untuk melihat cahaya diwajahmu saat tersenyum menatapnya. Maka jangan tunggu aku di puncak, mendakilah bersamaku.
Aku ingin menikmati dinginnya kabut tipis di lembah gunung. Bukan agar kedinginan ini menusuk tulangku, tapi agar obrolan bisa menghangatkan kita. Maka jangan tunggu aku dipuncak, mendakilah bersamaku.
Jangan tunggu aku dipuncak, mendakilah bersamaku. Karena aku ingin berjalan bersamamu, bercerita tentang suatu apapun selain tentang kita. Ya, aku sangat ingin kita bercerita. Entah kamu.

4 komentar: