Sabtu, 13 Juni 2015

Cerita Liburan : Kerja Praktek #1



Semester enam sudah berakhir. Ya meskipun ada mata kuliah yang harus diselesaikan di semester selanjutnya, tapi paling tidak semester enam secara umum sudah selesai. Dan sekarang aku sedang melaksanakan proses kaderisasi dari kampus untuk menjadi orang yang bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat di kelas ke dunia nyata, ke dunia praktek. Selama kurang lebih empat puluh hari, terhitung dari tanggal tiga Juni, aku mengikuti sesuatu yang dinamakan Kerja Praktek (KP). Orang-orang juga biasa menyebutnya Praktek Kerja Lapangan (PKL). Sedangkan di perusahaan tempatku KP, mereka menyebutnya sebagai On Job Traning (OJT). Ya, apapun sebutannya, tetap akulah yang menjalaninya (?).

Sampai hari ini, terhitung sudah sekitar sepuluh hari aku mengikuti beberapa rangkaian KP di sebuah perusahaan peleburan alumunium, pabrik penghasil alumunium murnni dari alumina. Pabrik yang berada di Kuala Tanjung Sumatra Utara ini bernama PT Idonesia Asahan Alumunium (Inalum) ini pada awalnya merupakan perusahaan milik asing, yaitu Jepang. Namun, di masa Menteri BUMN Dahlah Iskan, perusahaan ini diakuisisi seluruh sahamnya oleh Indonesia. Jadilah kini perusahaan ini sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Selama sepuluh hari terakhir mengikuti KP di sini, banyak materi yang telah aku terima dari rangkaian acara yang telah disusun oleh pihak perusahaan. Mulai dari pengenalan perusahaan yang meliputi sejarah, latar belakang, proses produksi, struktur organisasi, sistem safety yang digunakan, fasilitas-fasilitas perusahaan, hingga rencana pengembangan perusahaan ke depannya. Selain diberi pengetahuan mengenai perusahaan, selama sepuluh hari pertama kami di sini kami juga diberikan materi-meteri umum lainnya, seperti motivasi, psikologi, potensi diri, dan materi tentang enterpreneurship

Kami juga diajak berkeliling pabrik untuk melihat bagaimana proses-proses yang ada untuk menghasilkan alumunium murni dari alumina. Kami diajak ke pabrik pembuatan batang karbon yang akan digunakan sebagai anoda untuk proses peluruhan alumina menjadi alumunium yang merupakan proses elektrolisis Hall-Heroult. Kami juga diajak ke pabrik ‘tungku’, di mana terjadinya proses elektrolisis pemurnian alumina menjadi alumunium cair. Suhu ruangan di pabrik ini mencapai 40 – 42 derajat celcius, dan suhu satu tungku yang berada di dalamnya untuk proses elektrolisis mencapai 900 derajat celcius. Dan di dalam satu pabrik terdapat sekitar 600 tungku aktif. Dan Inalum memiliki tiga gedung yang aktif beroperasi. Kami juga dibawa ke pabrik pencetakan alumunium cair menjadi batang alumunium, atau di sini biasa disebut ingot. Terakhir kami diajak mengunjungi pelabuhan yang menjadi tempat di mana dibongkarnya alumina yang diimport dari Australia, dan juga tempat distribusi ingot yang akan dijual ke berbagai tempat.

Selain hal-hal berupa pengetahuan tersebut, kami para peserta OJT juga berhak mendapatkan beberapa fasilitas dari perusahaan. Fasilitas-fasilitas yang kami dapatkan adalah berupa makan tiga kali sehari yang ditanggung perusahaan, bantuan biaya trasnportasi, tempat tinggal, tas punggung, topi, jaket, dan fasilitas olah raga yang selalu bisa kami gunakan setiap harinya. Kami juga mendapat beberapa fasilitas umum perusahaan seperti peralatan safety dan bus perusahaan yang digunakan untuk transportasi pergi dan pulang kerja, karena memang pabrik yang berjarak sekitar 17 km dari kompleks tempat kami tinggal.

Ya, kurang lebih begitulah cerita sepuluh hari pertama menjalani OJT di Inalum. Semoga masih sangat banyak hal dan pembelajaran baru yang bisa diperoleh dari rangkaian kaderisasi kampus ini.

2 komentar: