Kamis, 10 Oktober 2013

Untuk Apa Kuliah?

untuk apa kuliah? ada yang bisa langsung menjawab dengan yakin?

di tulisan kali ini, mungkin akan sedikit mengkritisi pola pikir mahasiswa, khususnya ITB, di saat sekarang ini. ada suatu hal yang penulis pikir sudah terjadi penyimpangan pada pola pikir mahasiswa di zaman sekarang ini. apa itu? itu adalah tujuan utama untuk apa kita melanjutkan studi, melanjutkan pendidikan ke jenjang, ke tahap perkuliahan, hingga kita menyandang status mahasiswa. untuk apa kuliah? itu adalah hal filosofis, hal yang paling mendasar yang harusnya difikirkan secara baik dan benar oleh semua mahasiswa.

di masa ini, ada yang salah dalam pola pikir mahasiswa tentang tujuannya mengikuti atau malanjutkan pendidikan di tahap perkuliahan. yang paling salah, adalah mahasiswa yang tidak tahu untuk apa dia berkuliah. ya, penulis berani menyatakan hal itu salah, mengapa? bukankah suatu tindakan yang kita lakukan haruslah memiliki dasar yang kuat dan tujuan yang jelas? jika tidak ada dasar yang kuat dan tujuan yang jelas dalam melakukan suatu hal, itu sama saja kita seperti orang bodoh yang hanya ikut-ikutan saja. kuliah hanya untuk keren-kerenan saja? hanya untuk mendapatkan status mahasiswa dan sarjana saja? tidak sedangkal itu. jika kita tidak memiliki alasan dan tujuan yang jelas dalam berkuliah, yang akan terjadi pada diri kita nantinya telah banyak tercermin dari para sarjana yang ada saat ini. apa yang mereka dapatkan setelah mereka mendapatkan gelar sarjana itu? tidak ada, ya, tidak ada apa-apa yang akan didapat oleh orang-orang yang berkuliah tanpa alasan dan tujuan yang jelas. ujujng-ujungnya mereka hanya akan menjadi orang-orang yang tidak tahu akan berbuat apa setelah kulaih. kebanyakan dari orang-orang yang berkuliah tanpa alasan dan tujuan yang jelas ini akan menjadi, maaf, pengangguran. karena memang mereka tidak memiliki arah yang jelas tentang apa yang akan mereka lakukan setelah mereka melakukan kuliah, mereka itu tanpa tujuan. atau paling hebat, mungkin orang-orang ini bisa menjadi pegawai perbankan.

lalu ada juga yang berkuliah dengan suatu alasan dan tujuan dan jelas, yang pada intinya berorientasi pada kebahagiaan pribadi (di dalamnya termasuk orang-orang yang hanya ingin membahagiakan ke dua orang tua dan suami/istri serta anak mereka nantinya). ini memang lebih baik dari orang-orang yang tanpa tujuan dan alasan yang jelas. disini, setidaknya, orang-orang ini telah memiliki alasan dan tujuan yang jelas dalam melakukan dan melanjutkan pendidikan ke tahap perkuliahan. di fase inilah kebanyakan mahasiswa, khususnya ITB, berorientasi. di sinilah kebanyakan mahasiswa berada. bisa kita lihat, maaf jika saya mengambil sampel anak ITB karena itu yang sering saya temui, bahwa kebanyakan dari kita, mahasiswa, yang ingin dilakukan setelah menempuh dan menyelesaikan kuliah dan mendapat status sarjana, adalah untuk bekerja, bekerja, dan bekerja. dan rerata, kebanyakan malah, tujuan tempat bekerja itu adalah perusahaan multinasional seperti google, samsung, dll, atau bekerja di oil and gas company seperti schlumberger, total, hallyburton dll, atau perusahaan-perusahaan besar lainnya yang nantinya bisa dikatakan pasti memberi gaji yang besar, sangat besar bahkan, kepada kita yang bekerja disana. ya itulah kebanyakan tujuan dari kebanyakan mahasiswa sekarang.

tapi apa yang bisa kita lakukan adalah lebih dari hanya sekadar kebahagiaan pribadi kawan. tahukah, jika dari sekitar sepuluh ribu universitas tersebar dari sabang hingga merauke, bahkan dengan ditambah dengan yang berkuliah di luar negeri, semua itu hanya mampu menampung sekitar 10% rakyat indonesia untuk berkuliah. tidak semua orang berkesempatan mendapat status mahasiswa dan berkuliah. sadarkah kita, bahwa sebenarnya di tangan kita inilah terdapat tanggung jawab yang besar untuk bangsa ini ke depannya. kitalah, para mahasiswa, yang akan mampu dan memiliki hal lebih nantinya, setelah kita menyelesaikan perkuliahaan itu, untuk membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. perna mahasiswa itu bukan hanya sekadar bualan dan omongan kosong belaka. kita memang adalah agen perubahan. jika kita hanya sebatas memikirkan kebahagiaan pribadi, hanya sekadar membahagiakan orang tua, toh dengan tidak kuliah pun kita masih bisa melakukannya bukan. bukankah ada perkerjaan yang bisa menghasilkan banyak harta tanpa harus berkuliah terlebih dahulu? jika kita masih sedangkal itu, apa yang kita dapat setelah kuliah? kerja di perusahaan-perusahan tadi, bergaji besar, tapi jadi (maaf) kacung seumur hidup? kita bisa lebih dari itu. kita bisa memberi manfaat buat negara ini dengan ilmu apapun yang kita dapatkan di perkuliahan. kita bisa menebar manfaat untuk orang-orang sekitar kita. toh jika kita menjadi orang yang bisa memperbaiki negara ini, tidak mungkin kan keluarga kita tidak senang dan bangga terhadap kita? bisa lebih bangga malah dibanding hanya sebatas menjadi pekerja bergaji besar.

karena itulah, ayolah perbaiki niat dan tujuan kita dalam menempuh masa kuliah. niatkanlah dan tujukanlah apa yang kita dapt hari ini untuk membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. banyak hal yang bisa kita lakukan kok untuk memperbaiki bangsa ini, tebar manfaat sebear-besarnya untuk bangsa dan negara ini. jangan lagi hanya memikirkan diri sendiri. jangan lagi bersikap apatis, sebodo dengan masalah-masalah yang ada di bangsa ini, jangan lagi ada pikiran "yang penting saya sukses". kita bisa lebih dari itu loh. jadilah generasi yang kritis, tanggap, dan konstruktid terhadap isu-isu dan masalah-masalh yang ada di bangsa ini. jadilah orang-orang yang selalu berbuat kebaikan dan menebar manfaat, untuk tuhan dan bangsa ini. karena kita, yang berkesempatan mengikuti tahap kuliah, adalah orang-orang yang memiliki hal lebih untuk melakukannya. jadi, sudah tahukan, untuk apa kuliah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar