Kamis, 22 Januari 2015

Kereta Tenaga Listrik

Kereta ku ternyata tak berjalan perlahan-lahan. Kereta ku langsung berjalan kencang, sangat cepat, mengabaikan semua yang harapan penumpangnya untuk menikmati perjalanan. Mengabaikan semua ketidaksiapan penumpangnya, tak peduli, kereta ku langsung melaju. Kereta ku, kereta tenaga listrik.

Ya, disini aku berbicara jurusan (lagi), teknik tenaga listrik. Jurusan yang langsung memberikan tugas pendahuluan (TP) praktikum kedapa mahasiswanya di hari pertama kuliah, di awal smester baru. Hei, bukankah untuk sekadar lari pagi pun kita butuh pemanasan. Tapi, kembali lagi, hidup memang (h)arus kuat. Tak peduli apapun, TP berjumlah 80 soal hang harus ditulis tangan di lembar folio itu tetap diberikan hari senin kemarin, diawal perkuliahan, dan dikumpulkan keesokan paginya tepat jam 7. Hidup (h)arus kuat, bukan. Tidur di malam pertama kuliah hanya mitos.

Lalu praktikumnya? Tentunya langsung berjalan di minggu pertama kuliah. Bersantai di minggu pertama kuliah di jurusan ini juga mitos, teman. Tapi, sekali lagi, hidup (h)arus kuat! Sekencang dan secepat apapun kereta kita berjalan, kita yang harus membiasakan diri, beradaptasi, untuk bisa bertahan didalamnya. Jika tidak, mungkin pingsan, atau stres bahkan. Yah, sepertinya perjalanan ini akan cukup melelahkan. Tapi pasti akan menyenangkan jika perjalanan ini ada teman berbagi cerita, seperti dia.

Terakhir, akhirnya surat itu ku tanda tangani juga. Surat pernyataan siap mati, surat yang cuma ada di kereta tenaga listrik. This is it!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar