Minggu, 18 Januari 2015

Malam Itu

Akhirnya malam itu tiba juga, malam yang ku nantikan sejak awal, sejak awal aku merasakan adanya keajaiban pada dirimu. Malam yang menjawab akhir kita, dan inilah akhir yang kita ciptakan. Sebuah akhir untuk memulai awal yang baru. Sebuah awal dimana aku dan kita bertemu.

Malam itu, seperti yang biasa kau lakukan di tengah perbincangan kita, tiba-tiba kau terdiam. Sementara ku sibuk menerka apa yang ada di fikiranmu, saat itulah, akhirnya semesta memilih malam itu untuk menjadi lembaran baru cerita kita. Memang, malam itu terlalu singkat untuk sebuah lembaran kisah yang panjang. Banyak cerita yang ingin ku sampaikan di awal lembaran kita, tapi malam itu enggan bertahan. Malam itu perlahan-lahan pergi, digantikan oleh terang.

Malam jangan berlalu, jangan datang dulu terang. Karena malam itu telah lama ku tunggu, ku ingin berdua denganmu. Aku ingin bercerita lebih lama denganmu malam itu. Karena berbicara denganmu selalu bisa membuat semua lebih bersahaja. Biarkan pagi datang, saat aku telah memanggil terang. Tapi malam itu perlahan-lahan tetap akan bergerak pergi, seiring dengan datangnya terang. Ah, pencuri kau, terang.

Dan terang membangunkanku, tersenyum, apakah malam itu mimpi? Entahlah :)

2 komentar: