(gambar disadur dari sini) |
namun, di tulisan kali ini bukan itu yang ingin ku bahas. hari ini, tepatnya tadi siang, teman-temanku di hebohkan oleh berita sekaligus undangan pernikahan salah satu teman kami di STEI ITB 2012. dia akan menjalankan sunah, menyempurnakan kehidupannya, menikah.
lalu, aku pun tersadar, bahwa kini angkatanku memang sudah 'berumur'. beberapa di antar kami saling bertanya satu sama lain,'kapan nyusul?' pertanyaan yang menurutku memang sudah mulai terbersit di fikiran angkatan kami, yang telah menginjak usia berkepala 2. ada hal unik yang aku temui dalam hal ini. pertama, jika ia adalah seorang wanita, maka ia adalah orang yang dipilih, seperti perkataan temanki,'kalo kita yang cewek sih, nunggu dilamar aja'. ya, itulah hakikatnya seorang wanita, dipilih. kalaupun mereka dilamar di usia awal 20an ini, jika mendapat restu dari orang tua, mereka tinggal memilih untuk menerima atau tidak pinangan itu, tanpa perlu memikirkan hal lain. ya, itulah kaum hawa.
lantas bagaimana dengan kaum lelaki? teman-temanku yang lelaki lebih memilih untuk menjawab,'masih lama ah, entar aja mikirinnya, sekarang nyari calon aja dulu' ya itu lah jawaban mereka. itu pasti. karena jika wanita dipilih, maka pastilah lelaki harus memilih. namun, tidak seperti wanita yang jika dipinang tinggal memilih untuk menjawab 'ya' atau 'tidak', lelaki harus berfikir lebih matang untuk 'memilih' dan melanjutkan ke tahap 'serius' itu. lelaki harus memikirkan bagaimana bertanggungjawab atas pilihan yang diambilnya. bagaimana ia bisa memberi nafkah untuk yang dipilihnya. karena mengutip perkataan seorang teman,'sayang manusia gak bisa dikasih makan cinta'. ya, banyak yang harus dipertimbangkan oleh para lelaki untuk melanjutkan hubungan ke tahap serius. jadi, jangan salahkan para lelaki jika memilih untuk menikah lebih lambat. mengutip perkataan teman (lagi),'tunggu sajalah kami, para lelaki, telah mantap untuk memilih kalian'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar