Senin, 03 Februari 2014

Akhir Pekan Indah di Situ Patenggang

baru saja terjadi sebuah akhir minggu yang lumayan panjang, karena hari jumat kemarin, tepatnya tanggal 31 januari 2014, ada hari libur nasional. tau sama tau, di indonesia ini kalau hari jumatnya libur, hari sabtunya akan dengan sendirinya menjadi hari libur juga. untuk mengoptimalkan liburan yang lumayan panjang ini (kalau dimasa kuliah gini libur tiga hari itu panjanglah ya dianggapnya), saya mengisi liburan di tiga hari itu dengan tiga kegiatan berbeda. di tulisan ini, saya akan mengajak anda untuk melihat bagaimana saya mengisi hari pertama dari akhir minggu yang panjang kemarin. dihari jumat kemarin, hari pertama dari akhir minggu yang panjang kemarin, saya bersama sahabat, atau bahkan keluarga mungkin, dari gicen bandung ceria (GBC) (kalau mau lebih kenal silakan buka ini) melakukan (kalau bahasa IC-nya) tadabbur alam. atau bahasa yang lebihb umumnya, kami bertamasya ke salah satu tempat menarik di daerah jawa barat, tepatnya ciwidey. di tulisan ini saya akan mengajak anda bertamasya ke tempat itu. saya akan mengajak anda menuju situ patenggang.
(inilah dia, situ patenggang)
perjalanan menuju situ patenggang ini kami rencanakan dimulai pada jam 7 pagi. karena itu kami sepakat untuk berkumpul di pool damri yang terletak di jalan dipati ukur, bandung. tapi ya kenyataannya hari libur pasti menjadi hari yang sangat cocok dan menyenangkan untuk bangun sedikit lebih siang, hingga membuat rencana awal kami sedikit terlambat. kami bercengkrama sejenak di pool bis itu sambil menunggu jumlah kami menjadi lengkap untuk berangkat. tapi ya, namanya juga keluarga, terlambat bukan hal yang harus terlalu dipusingkan. momen menunggu kedatangan semua teman, tetap bisa disulap menjadi momen keceriaan yang menarik. kami tetap tertawa bersama, bercanda. ya, itulah keluarga bukan? suatu kekurangan kecil bukanlah hal yang akan membuat keceriaan di dalamnya hilang. bahkan mereka yang terlambat, alih-alih dihujat, malah dijadikan bahan candaan. selalu banyak keceriaan di dalam keluarga. cocoklah nama keluarga kami GIcen Bandung Ceria. karena kami memang selalu ceria, tampaknya.
(sepotong keceriaan di pool bis yang terabadikan)
akhirnya, setelah tiga puluh menit, kami semua lengkap. entah kenapa pagi itu damri dago-terminal lewi panjang selalu ada tiap lima menit sekali. itu membuat kami tidak harus menunggu lagi untuk berangkat setelah kami semua berkumpul. dimulailah perjalanan kami menuju situ patenggang. perjalanan awal menuju situ patenggang adalah menuju terminal lewi panjang. karena kami semua berdomisili di sekitar dago, maka damri trayek dago-terminal lewi panjang adalah alternatif terbaik dan termurah. cukup dengan 3000 rupiah kami akan sampai di terminal lewi panjang. hal yang menarik dari damri bandung adalah adanya musisi jalanan yang akan menemani perjalanan kita dengan bernyanyi menggunakan suara mereka yang lumayan syahdu untuk didengar.
(salah satu musisi jalanan bersuara syahdu)
singkat cerita kami sampai di terminal lewi panjang. perjalanan menuju terminal ini tidak memakan waktu lama, karena saat itu jalanan di bandung tidak ramai hinggan damri yang kami tumpangi bisa lewat dengan lancar di semua jalan yang dilaluinya. turun dari damri, kami langsung ditawari oleh abang-abang angkot untuk menyewa angkotnya. ada hal yang sedikit aneh ditawaran abang-abang ini. ketika kami menyebutkan bahwa tujuan kami adalah situ patenggang, ia menawarkan untuk menyewakan angkotnya dengan tarif 30.000 perorangnya. kami pikir itu masih terlalu mahal, karena kalau kami tidak menyewa, ongkos yang harus kami bayar adalah sekitar 20.000 (tarif elf menuju terminal ciwidey sekitar 8.000 - 10.000 dan angkot dari terminal ciwidey menuju situ patenggang sekitar 10.000). tawaran itu awalanya kami tolak. kemudian datanglah keanehan yang ditawarkan abang-abang agkot itu. ia menawakan untuk menyewa angkotnya pulang pergi, lewi panjang-situ patenggang-lewi panjang, dengan harga 35.000 per orangnya. salah satu teman kami, sebut saja iis, nyeletuk,'yaudah kalau gitu kita nyewa untuk pulangnya aja, kan cuma 5.000 tuh, perginya, yang 30.000 gak usah disewa'. betul juga sih. tapi akhirnya abang-abangnya memberi tawaran terakhir, 30.000 untuk perjalanan pulang pergi. setelah dipikir-pikir itu lumayan murah, dan kami tidak harus menaiki elf yang pastinya akan penuh sesak. kami menerima tawaran itu dan menyewa angkot abang itu dengan biaya 30.000. perjalanan menuju situ patenggan pun dimulai.
(kondisi diangkot, yang tengah sadar kamera tapi sok candid)
ternyata perjalanan menuju situ patenggang adalah perjalanan yang lumayan panjang dan mengaduk perut. jalanan yang berliku, berbelok-belok, ditambah posisi duduk kami yang menyamping membuat kami mulai merasa mual. jadi buat anda yang ingin mengunungin situ patenggang sangat disarankan untuk mempersiapkan kantong kresek untuk jaga-jaga. tapi jangan meminum *ntimo, karena itu akan membuat anda tertidur. anda akan rugi jika diperjalanan anda tertidur, karena pemandangan luar biasa indah disajikan oleh sang maha indah disepanjang perjalanan menuju situ patenggang. terutama hamparan luas kebun teh yang tertata dengan sangat rapih. hal ini jugalah yang membuat kami memutuskan untuk berhenti sejenak menikmati pemandangan yang disajikan oleh alam jawa barat itu. ah, memandangi hijaunya dedaunan yang diiringi hembusan hawa sejuk dataran tinggi memang hal yang dapat menenangkan fikiran. segar, oksigen yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan ditambah hawa sejuk dataran tinggi yang seakan membelai lembut permukaan kulit, memang sangat memanjaka seluruh panca indra, terutama mata dan hidung. ah, alangkah baiknya sang maha memiliki itu semua yang rela memberi semua itu secara cuma-cuma pada kita makhluknya. alhamdulillah.
(hamparan kebun teh disepanjang perjalanan)
(yang paling ujung sok candid lagi)
puas memandangi kebun teh sambil menghirup kesegaran dan kesejukan udara dataran tinggi, kami melanjutkan perjalanan. ternyata tujuan kami sudah dekat dari pemberhentian kami tadi. tak sampai satu jam kami akhirnya memasuki gerbang bawah situ patenggang. fyi, untuk menuju situ patenggang ini ada dua gerbang, yaitu gerbang atas dan bawah. cukup dengan membayar 5.000/orang kita telah bisa menimati keindahan danau (situ) patenggang itu. akhirnya tibalah kami di tempat tujuan, situ patenggang.
kemabali lagi, keindahan danau yang dikelilingi oleh hutan hijau yang lebat memang menjadi daya tarik utama dari kebanyakan danau di negeri ini. 
ah, alangkah indahnya negeri ini tuhan, ijinkan kami untuk selalu menjaganya.
sayangnya, kami tak bisa berlama-lama di sini karena suatu dan lain hal yang haru kami lakukan di hari yang sama. sebenarnya ada hal yang unik juga di situ patenggang ini. apalagi kalau bukan pulau cinta. ya, pulau di tengah situ patenggang ini, yang untuk menuju kesana harus menyewa perahu atau kapal bebek )yang untuk berdua), dan juga pulau yang memiliki bentuk menyerupai hati (atau mungkin jantung jika dilihat secara ilmiah) ini memiliki daya tarik tersendiri, khususnya buat mereka yang sedang dilanda asmara bernama cinta.karena di pulau cinta ini, tedapat suatu batu yang konon, jika anda menuliskan nama anda dan nama pasangan anda di atas batu tersebut, maka cinta kalian akan abadi. katanya. percaya atau tidak, ya harus tidak dong. bisa apa batu. kecuali kalau anda membawa pasangan anda kesini, lalu kemudian anda berenang menyeberangi situ patenggang ini untuk mencapai pulau cinta demi menuliskan nama anda dan pasangan anda di batu cinta, mungkin bisa sih pasangan anda jadi terharu. terharu doang loh, yang lain gak jamin. ya, kalau gitu mungkin bisa sih, sila dicoba sendiri lah.

tapi kembali lagi, kami tidak menginjakkan kaki sedikitpun di pulau cinta, selain karna waktu, faktor biaya perahu juga membuat kami enggan untuk ke sana. atau faktor kejombloan semua yang ada disana juga bisa sih. akhirnya kami memuaskan diri dengan bercanda, makan, bermain di tepian situ saja. tapi itu juga sudah sangat menyenangkan. percayalah, karena sebenarnya jika bersama keluarga, bukan tempat atau waktulah yang utama, tapi momen bersama yang menghadirkan bahagia. 
(foto favorit anak-anak, cocok buat poster film laskar pelangi katanya)
(three musketeers lagi ngobrol wacana) 
(situ patenggang berkabut broh)
(piknik di pinggir danau)
(yang mau berenang ke pulau cinta, sok wee itu jaraknya)
(atau gak mau renang, ini perahu yang disewain)
(makan tetap yang utama, tapi eesh moto siapa ya, ehm)
setelah puas bercanda tawa bahagia sembari piknik di tepian situ patenggang, kami akhirnya memutuskan untuk kembali ke bandung karena beberapa dari kami ada yang masih memiliki kegiatan lain di hari itu. diiringi rintik hujan gunung tang butiran tetesannya sangat kecil dan halus, kami bergerak meninggalkan situ patenggang yang anggun. semoga lain waktu bisa kembali mengunjunginya, amin.
tak lupa, diperjalanan pulang kami kembali menikmati sejenak kesejukan, kesegaran, dan keindahan yang disuguhi oleh luasnya perkebunan teh di pinggir jalan. kami kembali meminta pada abang angkot untuk berhenti sejenak. perkebunan teh yang ditata rapih kembali menjadi daya tarik bagi kami, sebelum kami harus kembali ke hiruk pikuk kehidupan bandung.
(kalo kata cipai, jadi kaya iklan sinetron fotonya)

(foto diatas, versi tanpa orang)
 ya, itu dia jalan-jalan liburan ke situ patenggang kemaren. pokoknya buat yang liburan di bandung, atau numpang tinggal di bandung, atau sekadar singgah di bandung, ini tempat harus di kunjungilah sekalian mumpung di bandung, recomended. gak mahal, kalo secara umum cuma damri 3.000, elf 10.000, angkot 10.000, masuk 5.000. total biaya cuma 60.000 kalau bolak-balik. kalau bisa nyari careteran kaya kita sih pasti lebih murah, cuma 35.000 total biaya bolak-balik. pokoknya jangan ngaku pernah ke bandung kalau belum ke sini!

4 komentar:

  1. Cieh "keluarga" :v

    Aye ke kawah Putih udah dua kali, tapi belom pernah ke Situ Patenggang (duh)

    Betewe aye juga penasaran, tiap kali aye ngangkot di Bandung dan berjumpa pengamen, sikil.. eh, skillnya pada jago jago gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. cieh :v

      wah harus nyobain sekali2 kesono bang, sabi parah lah *jempol*

      iye bang, apa lagi kalo udah nyanyi iwan fals, buset mantep pisun *jempol lagi*

      Hapus
  2. Itu kayanya si Iis mau motret keindahan ciptaan tuhan tuh bang

    BalasHapus
    Balasan
    1. subhanallah, indah pisun sih emang kayanya yang difoto si eesh

      Hapus