Jumat, 06 Maret 2015

Bahkan Hujan pun Merindu

Hujan. Padahal baru kemarin dia turun dan seakan bercerita tentang kisahnya pada bumi. Namun sore ini hujan kembali datang membasahi bumi. Hujan sore ini terasa begitu menyenangkan, begitu menyejukkan, begitu menyegarkan. Sore ini, hujan seperti sedang melepas rindunya pada bumi.

Dan aku pun begitu. Hari ini lagi-lagi aku merindu, rindu akan hadirnya dirimu di dekatku. Deras rinduku ini, adakah tempiasnya sampai di hatimu? Aku tak tahu bagaimana bersama denganmu bisa menjadi semenyenangkan ini. Aku selalu ingin bersamamu, berada di dekatmu, walau hanya untuk sekadar melakukan hal remeh. Bersamamu, hal remeh itu bisa menjadi sangat bermakna. Karena ternyata maknanya bukan tentang apa yang kita lakukan, tapi ini adalah tentang kita melakukannya bersama. Buatku, setiap detik kisah kita bisa menjadi sangat bermakna.

Selalu ada senyuman dan tawa di saat kita bersama, mengukir indah cerita untuk di masa nanti. Kita seakan tak pernah peduli apapun yang terjadi. Hujan pun bukan menjadi halangan buat kita untuk bisa menghabiskan waktu bersama. Seperti yang kamu katakan; kalau kita selalu mnunggu hujan reda, kita takkan pernah tahu apakah perjalanan itu akan dimulai sama sekali. Itu mengajarkanku satu hal; aku tak perlu takut kehujanan, jika ada kamu yang menemaniku bermain hujan. Karena dinginnya hujan di malam hari pun takkan mungkin bekukan kita. Selalu ada kehangatan ketika kita bersama.

Namun waktu seakan menjadi hukuman buat kita. Ia berlalu begitu singkat bila kita lalui berdua. Andai saja aku bisa memperbudak waktu, akan ku perintahkan dia berhenti bila kita sedang bersama. Agar aku tak perlu dengan tega membunuh rindu tiap kali ia muncul. Berat sekali melakukan hal itu, karena itu berarti aku harus menikam hatiku hampir setiap detik. Aku tak tahu bagaimana aku bisa menjadi seperti hujan, yang selalu merindukan bumi hingga ia turun tiap harinya untuk bertemu dan berbagi kisah. Dan aku ingin kamu menjadi bumiku, yang selalu mau menerima kedatanganku dengan tangan terbuka dan senyum hangatmu. Hujan dan bumi, yang selalu bersama tapi tetap saling merindukan. Karena hujan dan bumi tercipta untuk selalu bersama dan saling sempurnakan. Kita juga begitukan.

2 komentar: