Sering didengar orang berkomentar, "Jika rokok diharamkan, lalu bagaimana nasib jutaan rakyat Indonesia yang hidup bergantung dari rokok, seperti para petani tembakau, para pedagang, dan para buruh di pabrik rokok yang jumlahnya sangat banyak, apakah yang mengharamkan rokok bisa memberi mereka makan?"Andai komentar ini berasal dari non-muslim mungkin permasalahan tidak terlalu besar karena mereka memang tidak mau mengerti bahwa rezki datang dari Allah. Namun yang paling mengenaskan, sebagian umat Islam ikut mendendangkan komentar tersebut. padahal pernyataan ini mengandung kesyirikan yang merusak tauhid Rububiyah, yaitu meyakini bahwa rezki mereka bergantung kepada rokok bukan kepada Allah. - Dr. Erwandi Tarmizi, MA
Senin, 08 Agustus 2016
Kutipan #14
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ntap Bun. Dan padahal kalo kata dosen gue yang bergelut di QTI (quit tobacco Indonesia) beliau bilang, yang diomongin media tentang buruh tembakau itu lebay; karena sebenarnya buruh di pabrik rokok nggak sebanyak itu, dan kalo orang berdagang rokok juga pasti ga cuma rokok aja gitu. CMIIW ya.
BalasHapusRokok emang begitu ty, cuma rokok produk yang penjualnya ngancam. Coba minuman atau makanan ada tulisan 'minuman ini membunuhmu, gak ada kayanya yg bakal beli. Tapi rokok tetap laku ya ada tuisan begitu juga, warbyasah
Hapus