belanda, sebuah negara, atau mungkin lebih tepat suatu negara, yang berhasil menduduki indonesia selama kurang lebih 350 tahun, walaupun itu hanya hitungan kasar karena itu hanya dihitung dari pendudukan yang dilakukan VOC, atau lebih dikenal dengan sebutan "kumpeni", merupakan suatu negara yang pada dasarnya saat menduduki indonesia, negara ini dipandang hanya sebelah mata oleh bangsa-bangsa besar eropa lainnya, seperti sebut saja inggris, yang pada abad 19 dan awal abad 20 merupakan negara dikdaya, atau jerman, negara yang berhasil dengan sukses menjadi pemicu seluruh perang dunia yang pernah terjadi, atau spanyol, yang memang sudah memiliki suatu sistem kerajaan yang kuat dan juga dipadukan dengan peradaban yang hebat, berkah dari andalusia dan cordova, atau negara-negara lainnya di eropa yang kuat pada masa itu. belanda tidak pernah diperhitungkan sebagai suatu kekuatan yang mengancam pada saat itu.
tapi mengapa, mengapa negara-negara berkekuatan pada masa itu, yang sibuk saling serang dan perang pada masa itu seperti jerman, italia, inggris, amerika, uni soviet, tidak pernah menyerang belanda pada saat perang dunia itu terjadi? apa yang membuat belanda, yang pada dasarnya hanyalah negara kecil yang bahkan tidak kaya, bisa tidak menjadi bulan-bulanan penguasa perang di masa itu?
jawabannya hanya satu. mengapa hitler tidak menyerang belanda, adalah bukan karena ratu belanda dan raja jerman masih memiliki hubungan saudara. mengapa inggris tidak menyerang belanda, adalah bukan karena belanda memproklamirkan diri menjadi pendukung negara sekutu. alasan dibalik mengapa belanda tidak pernah diserang, tidak lain adalah negara kita tercinta ini.
ya, indonesialah jawabannya. pada saat itu, belanda memiliki jajahan yang memiliki kualitas sumber daya yang luar biasa, atau bahkan jika ada kata yang pas yang bisa digunakan, yang mendeskripsikan hal yang lebih hebat dari luar biasa, dan itulah indonesia! ya, belanda memiliki indonesia, pada saat itu. indonesialah alasan mengapa negara-negara kuat lainnya tidak pernah mau menyerang belanda, negara-negara itu tidak pernah mau menjadikan belanda sebagai musuh mereka, karena indonesia yang sangat kaya dan menguntungkan ini ada digenggaman belanda. dan pada saat itu, belanda tidak memiliki kekayaan yang cukup, bahkan mereka terlalu miskin untuk bisa memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada di indonesia ini dengan tangan mereka sendiri. pada saat itu, shell tidak bisa berbuat apa-apa untuk memanfaatkan migas di indonesia. sebab itulah di indonesia tak pernah ada kilang minyak berembel-embel perusahaan milik negeri kincir angin tersebut.
hal itulah yang kemudian dimanfaatkan negara-negara kuat lainnya. mereka tidak pernah ingin menguasai belanda secara langsung.di lain sisi, mereka bermaksud menguasai apa yang dimiliki negara jajahan belanda saat itu. indonesia. alih-alih menyarang dan menguasai belanda, negara-negara tersebut malah berlomba-lomba ingin bekerja sama dengan belanda, dengan tujuan eksploitasi sumber daya alam indonesia. itulah mengapa di indonesia yang ada malah perusahaan-perusahaan negara selain negara yang pernah menjajah negara ini. perusahaan amerika seperti caltex, atau sekarang lebih dikenal dengan chevronlah yang banyak terdapat di negara ini, bukan perusahaan milik belanda seperti shell.
itulah mengapa belanda tidak pernah mendapat serangan dari negara lain yang sedang asik berperang. karena belanda memiliki indonesia.
lalu, bagaimana saat ini? bukankah kepemilikan indonesia, negeri yang sangat kaya ini, seharusnya secara teori telah sepenuhnya jatuh kepada rakyat peribumi, bangsa indonesia itu sendiri? bukankah itu hal yang sangat berpotensi untuk dibuat menjadikan indonesia negara dikdaya, yang membuat negara-negara lain menyegani atau bahkan takut kepada negara ini, sama seperti saat belanda yang secara kasar menjadi pemilik sumber daya yang ada di tanah ini? mengapa hal itu belum terjadi saat ini?
ya, sepertinya kita masih terlalu bodoh, hingga hanya memberikan semua kekayaan yang disediakan di negara ini tanpa adanya efek samping yang memiliki imbas hebat bagi negara ini sendiri. kita masih terlalu takuk untuk menjadi kuat. sepertinya kita memang membutuhkan sosok pemimpin seperti soekarno, yang dengan gagah berani menantang dua negara yang sangat dikdaya, amerika dan uni soviet, dengan mendirikan gerakan non-blok. sudah saatnya kita menjadi negara dikdaya, dengan segala kekayaan sumber daya yang ada di tanah negeri ini.
Terkadang sih bukan cuma masalah bodoh atau silau materi gan. Suka-suka ada tekanan dari pihak yang berkepentingan, yang bikin si pengambil kebijakan ini galau.
BalasHapusKadang-kadang, saking galaunya sampai si pengambil kebijakan ini jadi super patuh dan lembek, macam presiden elu sekarang ini (eh)
Atau kayak Soeharto, yang konon katanya memutuskan ngakrab sama Sekutu gara-gara gengsi, nggak mau disamakan ama Soekarno yang anti-Sekutu.
Banyak orang (mungkin kite-kite termasuk?) masih kurang teguh berprinsip ataupun mau berjuang.
Disitulah, prinsip yang dipegang mengambil peran penting.
super sekali bung gian *jempol
Hapuskjjennwnenwenwnewe wew
BalasHapus