Belakangan ini, kembali marak beredar isu bahwa bentuk bumi itu datar, bukan berbentuk bola pejal seperti yang lebih populer dikumandangkan oleh ilmu pengetahuan modern. Kali ini saya belum ingin membahas tentang isu bumi ini. Namun yang pasti bumi itu adalah ciptaan Sang Maha Pencipta, Rabb Izzati wal Jalalah. Dan yang lebih pasti, adalah bahwa kita, manusia, tinggal di permukaan bumi ini. Sejak kapankah manusia tingal di permukaan bumi ini? Mengapa manusia dijadikan untuk tinggal di bumi ini? Apa yang harus dilakukan manusia selama hidup di bumi ini? Mari kita lihat jawabannya melalui kisah seorang manusia mulia, yang dirinya merupakan satu-satunya manusia yang diciptakan secara langsung oleh Sang Maha Pencipta dengan tangan-Nya.
Ya, dialah Adam alaihis salam. Adam, manusia pertama yang ada dan juga manusia pertama yang hidup di permukaan bumi ini. Bagaimana ceritanya Adam tinggal di bumi? Apakah Adam diciptakan di bumi? Beginilah kisahnya.
Sebelum Adam diciptakan oleh Sang Maha Pencipta, oleh Allah, pada mulanya Allah telah menciptakan makhluk ciptaan-Nya untuk tinggal di muka bumi ini. Bukan manusia, namun hampir seperti manusia. Mereka mempunyai wujud, seperti halnya manusia mempunyai wujud. Mereka mempunyai nafsu, seperti halnya manusia mempunyai nafsu. Mereka mempunyai akal, seperti halnya manusia juga mempunyai akal. Mereka hampir sama dengan manusia, hanya saja Allah menciptakan mereka dari api namun manusia tidak. Mereka adalah bangsa jin. Pada mulanya, merekalah yang terpilih untuk tinggal dan menempati permukaan bumi. Mereka bebas memanfaatkan apa yang ada di bumi, seperti halnya kebebasan yang dimiliki manusia saat ini. Akan tetapi, sebagian dari mereka kemudian berbuat kerusakan di bumi. Mereka tidak lagi tunduk patuh kepada Allah, malah berbuat kerusakan pada bumi Allah. Karenanya, Allah mengutus para malaikat-Nya untuk memberi pelajaran kepada mereka yang tidak lagi tunduk kepada Allah. Maka malaikat pun dengan patuh tunduk langsung menjalankan perintah yang dititahkan kepada mereka tersebut.
Ketika menjalankan perintah, para malaikat ini kemudian menangkap pemimpin bangsa jin pada saat itu, dan membawanya bersama mereka untuk menghadap Allah. Dialah yang bernama iblis. Setelah dibawa oleh para malaikat, Allah membiarkan iblis untuk tinggal bersama para malaikat. Dan karena tinggal di alam yang dipenuhi oleh malaikat, ternyata iblis menjadi terikut oleh kebiasaan para malaikat yang selalu patuh dan tunduk, selalu beribadah kepada Allah. Iblis pun menjadi jin yang paling taat pada saat itu. Bahkan diriwayatkan tidak ada satu jengkal pun tempat yang tersisa di langit, kecuali iblis pernah sujud di tempat tersebut. Bayangkan betapa taatnya iblis waktu itu mas, mba. Kita aja sujud di satu rumah belum pernah di semua sudut saking jarangnya kita sujud untuk Allah. Apalagi tempatnya seluas langit yang Allahu a'lam luasnya. Betapa seringnya iblis sujud pada waktu itu saking taatnya dia kepada Allah. Begitulah kira-kira gambaran ketaatan iblis, setelah tinggal bersama para malaikat.
Suatu ketika, Allah ternyata ingin menciptakan makhluk lain yang serupa dengan golongan iblis. Mempunyai akal, nafsu, dan wujud, hanya saja Allah menciptakannya dalam bentuk yang bentuk penciptaan yang paling baik. Allah ingin menciptakan manusia dan akan dijadikan pemimpin dari semua makhluk yang sebelumnya udah ada di muka bumi. Hal ini sempat membuat para malaikat bingung dan bertanya kepada Allah, benarkan Allah akan menciptakan kembali makhluk yang hampir sama dengan makhluk sebelumnya, yaitu jin? Bukankah nanti kejadiannya akan sama dengan kasus para jin, yang mana mereka akan membuat kerusakan di muka bumi? Maka Allah dengan tegas menjawab pada malaikat, "Sesungguhnya Aku lebih tau dari kalian, Aku tahu apa yang kalian tidak tahu wahai para malaikat". Jawaban yang sangat tegas dari Allah kepada para malaikat. Maka sontak malaikat pun patuh sambil mensucikan Allah dengan berkata, "Maha Suci Engkau Ya Allah, sungguh tidak akan ada ilmu kami sedikit pun, kecuali apa yang telah engkau ajarkan kepada kami." Tuh manusia, jangan pernah merasa pintar, merasa berilmu, merasa alim, merasa cerdas. Malaikat aja yang jauh lebih baik dan lebih hebat dari kita ngakuin kalau mereka gak punya ilmu sedikit pun, kecuali Allah yang ngasih ilmu itu ke mereka. Gimana ceritanya sekarang manusia tidak mau melakukan perintah Allah cuma karena katanya gak masuk akal, cuma karena gak logis, cuma karena ilmunya gak sampai? Manusia memang bodoh ternyata, kecuali mereka yang dikaruniai ilmu oleh Allah. Semoga kita termasuk orang yang dikaruniai ilmu oleh Allah. Dan sebaik-baik ilmu pasti adalah ilmu agama.
Lanjut, ternyata kabar penciptaan manusia ini sampai di telinga iblis. Iblis dengan kabar bahwa manusia ini malah nanti bakal jadi pemimpin semua golongan makhluk di bumi, tanpa terkecuali. Berarti dia juga termasuk, fikir iblis. Ternyata iblis gak terima dengan hal itu, karena iblis mikir dia udah cukup. Dia udah jadi yang terbaik, tertaat, terpatuh sama Allah di antara makhluk manapun di muka bumi. Iblus mikir dialah yang seharusnya jadi pemimpin di bumi. Iblis gak bisa terima Adam, manusia diciptakan.
Saat menciptakan manusia, Allah memerintahkan malaikat untuk mengambil seluruh jenis tanah yang ada di muka bumi. Dan ketika malaikat telah mengambil seluruh jenis tanah yang ada di permukaan bumi, tanpa terkecuali, Allah memilih jenis tanah terbaik untuk dijadikan bahan dasar penciptaan manusia. Allah menciptakan dari tanah itu manusia langsung dengan menggunakan ke dua tangan-Nya. Maka jadilah manusia pertama itu, Adam.
Ketika Adam telah selesai diciptakan, Allah kemudian menyuruh malaikat, para penghuni langit, untuk sujud kepada adam. Dalam perintah itu, termasuklah iblis di dalamnya karena iblis saat itu adalah termasuk penduduk langit bersama malaikat. Maka ketika Allah menyuruh malaikat yang notabene penduduk langit, maka iblis secara tidak langsung juga terikut dalam perintah tersebut. Namun iblis karena merasa dirinya lebih pantas menjadi pemimpin di banding manusia, dibanding Adam, dia tidak mau sujud pada Adam. Dan secara tidak langsung dia menolak perintah Allah, hanya karena kesombongan yang dimilikinya.
Maka kesombongan iblis ini, penolakan iblis ini, telah membuat Allah murka pada iblis. Allah kemudian menghukum iblis dengan memasukkan iblis ke dalam neraka jahannam saat hari pembalasan itu tiba. Lihatlah, padahal sebelumnya iblis jauh lebih sholeh dari kita, jauh lebih rajin ibadah dari kita, mungkin sekarang gak ada orang yang lebih rajin dari iblis dalam hal ibadah waktu itu. Tapi cuma karena sombongnya, iblis dimurkai oleh Allah, dan iblis tidak mau bertaubat dan menarik ucapannya. Semua hanya karena kesombongan. Betapa bahayanya kesombongan itu untuk siapapun. Maka jangan pernah sekalipun terbersit perasaan sombong dalam diri kita, wal iya zubillah.
Lalu apakah iblis diam saja dengan hal itu? Apakah iblis membiarkan adam dengan gampangnya tinggal di muka bumi? Bagaimana Adam bisa sampai hidup di dunia padahal dia diciptakan bukan di muka bumi? Tunggu kelanjuta kisah Adam, munculnya manusia di bumi yang berikutnya!