Diriwayatkan, setelah zaman Adam alaihi assalam berlalu, setelah beliau wafat, terdapat beberapa abad lamanya iblis dan para pengikutnya belum berhasil menyesatkan anak dan cucu keturunan Adam dari menyembah Allah. Iblis dan para pengikutnya tidak berhasil membuat manusia keluar dari ajaran yang diajarkan Adam, ajaran islam, yaitu ajaran untuk menyembah dan menghamba hanya kepada Allah. Iblis tidak berhasil membuat manusia menyembah dan beribadah selain kepada Allah dalam waktu yang sangat lama, terhitung sejak iblis diturunkan bersama Adam dan Hawa ke permukaan bumi.
Barulah setelah 10 abad lamanya, iblis dan para pengikutnya berhasil menyesatkan manusia. Baru setelah berlalu 1000 tahun lamanya, iblis dan tentaranya berhasil menghadirkan kesyirikan dalam kehidupan keturunan Adam. Iblis memakai strategi berkala dalam menyesatkan manusia dalam dosa yang tidak bisa diampuni Allah ini. Rencana iblis dimulai setelah wafatnya 5 orang shaleh pada masa itu, yang disebutkan di dalam surat Nuh mereka adalah Wadda, Suwa'a, Yaghusa, Ya'uqa, Nasra. Ketika orang-orang shaleh tersebut wafat, iblis membisikkan kepada manusia agar membuat gambar dari orang-orang tersebut agar manusia bisa mengingat nasehat-nasehat yang diberikan oleh orang-orang shaleh tersebut. Bisikan iblis ini didengar oleh generasi saat itu dan dibuatlah gambar, tanpa ada tujuan kesyirikan sedikit pun. Setelah generasi ini berlalu, iblis membisikkan kepada generasi setelahnya agar membuat patung dari ke 5 orang shaleh tersebut agar lebih gampang diingat dan dikenal oleh generasi setelahnya. Bisikan iblis ini kembali didengar oleh generasi itu dan dibuatlah patung 5 orang tadi. Barulah di generasi setelah itu, iblis membisikkan bahwa patung-patung itu dibuat oleh pendahulu mereka adalah sebagai perantara agar permohonan manusia bisa sampai kepada Allah. Maka disembahlah patung-patung tersebut karena dianggap jika ingin meminta kepada Allah, harus melalui mereka.
Akibat munculnya kesyirikan di muka bumi ini, maka Allah mengutus dan memilih satu manusia terbaik pada saat itu, salah satu manusia terbaik sepanjang masa, untuk dijadikan utusan Allah yang pertama. Allah memilih Nuh alaihi assalam sebagai rasul pertama yang diutus-Nya di muka bumi ini, untuk menyebarkan agama Allah yang benar. Karena inilah dakwah Nabi Nuh sangat berat, tidak ada orang yang bisa dijadikan contoh dalam cara berdakwah oleh beliau. Tantangan yang dihadapi Nuh sangat berat. Beliau berdakwah selama 950 tahun, siang malam tanpa berhenti sehari pun. Betapa tabahnya Nabi Nuh dalam berdakwah, kepada generasi buruk pertama yang ada di muka bumi. Maka Allah menjadikan Nuh sebagai salah satu dari 5 rasul Allah yang terbaik, yang kita kenal dengan Ulul Azmi.
Setelah hampir 10 abad berdakwah menyeru kepada manusia agar kembali menyembah Allah semata tanpa perantara, untuk meninggalkan kesyirikan, Nabi Nuh merasa tidak akan ada lagi manusia yang bisa berubah dari kufur menjadi beriman. Maka setelah 950 tahun berdakwah siang malam tanpa henti, Nuh berdoa kepada Allah agar dibinasakan saja orang yang tetap tidak mau kembali beriman kepada Allah dan menyembah hanya pada-Nya. Dan Allah mengabulkan doa rasul-Nya ini. Maka Allah memusnahkan semua manusia yang ada saat itu dengan bencana berupa banjir yang sangat besar, banjir yang bahkan menenggelamkan gunung tertinggi yang ada di muka bumi. Namun, Nabi Nuh sempat bersedih karena istri dan anaknya yang sangat dicintainya saat itu termasuk orang-orang yang tidak mau beriman dan kembali menyembah hanya pada Allah. Nabi Nuh sedih, ia gagal mengajak dan menyelamatkan anak dan istrinya dari murka Allah yang akan datang.
Sebelum Allah menenggelamkan seluruh manusia, Allah memerintahkan Nuh untuk membangun sebuah bahtera. Bahtera inilah yang kemudian menyelamatkan Nuh dari azab Allah yang akan membinasakan seluruh manusia tanpa terkecuali. Maka Nabi Nuh pun membuat bahtera seperti yang diperintahkan oleh Allah padanya. Allah mengatakan dalam Alqur'an surat Alqalam, bahwa yang diselamatkan oleh Allah adalah Nuh. Allah ingin membinasakan semua manusia, kecuali Nuh. Allah tidak menyebut orang yang beriman bersama Nuh dalam surat Alqalam tersebut, karena hanya Allah ingin menyelamatkan Nuh, rasul Allah yang pertama di bumi yang memiliki tugas untuk memberantas kesyirikan dari muka bumi. Akan tetapi, orang yang beriman kepada Nuh, percaya dengan apa yang dikatakan Nuh untuk menyembah Allah dan bahwa bencana akan datang, dan kemudian mengikutinya di atas bahtera, orang-orang ini ikut terselamatkan karena mereka mengikuti Nuh. Karena mereka terikut selamat akibat naik di atas bahtera Nuh. Maka selamatlah Nuh, bersama dengan orang-orang beriman yang mengikutinya, yang terikut selamat bersamanya.
Dari cerita Nabi Nuh tersebut Imam Malik bin Anas, salah satu ulama besar yang juga merupakan salah satu dari empat imam mazhab, beliau mengatakan bahwa sunnah Rasulullah alaihis sholatu wassalam adalah seperti bahteranya Nabi Nuh. Di mana berarti bahwa Allah akan menyelamatkan Rasulullah, dan orang-orang yang ikut di atas sunnah Rasulullah terciprat keselamatan yang sebenarnya Allah berikan untuk Rasulullah. Seperti Allah menyelamatkan Nuh, dan kemudian orang-orang yang ikut di atas bahtera Nuh terciprat keselamatan yang diberikan Allah kepada Nuh. Maka orang-orang yang tidak mau mengikuti Rasulullah di atas sunnah beliau, akan bernasib sama dengan orang-orang yang tidak mau mengikuti Nuh di atas bahteranya. Mereka akan merasakan azab Allah. Wal iya zubillah.