Tak ingatkah kau, bagaimana dulu saat pertama kali belajar bersepeda? Bahwa kau tetap ingin bisa bersepeda, meski kau telah jatuh berkali-kali dan membuat banyak luka di tubuhmu. Maka mengapa kini kau sebegitu takutnya akan jatuh, Nak? Jika keinginanmu untuk berhasil tidak lagi sebesar dulu hingga kau sebegitu takutnya jatuh, maka kuatkanlah lagi keinginanmu itu. Bulatkan lagi tekadmu untuk mendapatkannya. Jangan takut jatuh, Anakku, meski kini saat kau jatuh bukan hanya tubuhmu yang akan terluka. Tapi mungkin ia juga akan melukai hati dan jiwamu.
Tapi tenanglah. Semua luka itu pasti akan pulih. Bukankah banyaknya luka yang membuat seekor singa sang raja hutan lebih disegani? Maka tak usahlah kau risaukan ketakutanmu akan jatuh. Karena jatuh tak selamanya menyakitkan.
Bukankah kau pernah menyaksikan bahwa bintang akan lebih mengagumkan saat ia jatuh?
Bukankah kau pernah merasa bahwa hujan akan lebih menyegarkan ketika ia jatuh?
Dan bukankah kau juga pernah melihat bahwa dedaunan akan lebih indah saat ia jatuh?
Lalu mengapa kita harus takut jatuh, Nak. Semua orang pasti pernah jatuh.
--------------------------------------------------------------
Aku ingin menjadi bintang, hujan, dan daun. Agar aku bisa jatuh dengan mengagumkan, menyegarkan, dan indah. Kemudian, biarkanlah aku jatuh di hatimu. Tinggal kau pilih yang mana, aku sebagai bintangmu, hujanmu, atau daunmu. Asal untukmu, aku mau saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar