Halo, buat siapapun yang membaca tulisan ini, saya kasih tau dulu nih ya. Ini tulisan random, ngasal, gak jelas. Jadi dari pada buang-buang waktu, mending baca postinga-postingan saya yang sebelum ini deh (atau sesudah ini juga boleh). Yang penting yang lain aja, jangan yang ini. Yang ini useless soalnya kalau kalian baca, sumpah deh. Buang-buang waktu doang. Jadi mending liat tulisan yang lain. Ya, meskipun gak bagus, tapi lumayanlah dari pada yang ini. Mungkin bisa baca tentang hujan juga bisa merindu, melangkah bersamamu, tentang cinta (ada tiga part btw, ini yang kedua), atau tentang mendaki gunung juga boleh. Pokoknya kalau gak mau wasting time baca selain yang ini aja ya!
Karena tulisan ini, cuma tulisan yang ditulis untuk melampiaskan emosi yang tidak tersalurkan dengan baik ke hobi (bermain drum, red). Cuma tulisan yang ditulis untuk mengalihkan fikiran sejenak dari sejumlah bab pelajaran yang harus dihafal untuk tes lisan besok (tes awal praktikum, red). Cuma tulisan yang ditulis untuk mengikhlaskan beberapa kemalangan yang terjadi (kaca hp retak, red). Cuma tulisan yang ditulis untuk menyalurkan keinginan menulis (sebetulnya pengen nulis tentang yang lain tapi gagal, red). Cuma tulisan yang ditulis untuk penyemangat sebelum ujian (yang belum jelas kapan, red). Dan cuma tulisan untuk menuh-menuhin blog daripada sepi tulisan (ngejar target minimal bulanan, red).
Jadi ya, yang masih bersikeras baca tulisan ini sampai habis, ya maaf ya. Karena ini udah penghujung tulisan. Gak berisikan? Buat ending tulisannya, bikin yang bagus dikitlah biar gak terlalu rugi. Tapi endingnya cuma buat dia sih, jadi kalau bukan dia yang baca tetap useless.
Karena ini untukmu, iya kamu.
Untukmu yang saat berbicara denganmu aku menjadi gugu
Untukmu yang saat mendengarmu dunia menjadi bisu
Untukmu yang saat menatapmu senyumku tak bisa menunggu
Untukmu yang saat bersamamu aku ingin menghentikan waktu
Untukmu yang saat bermunajat pada-Nya selalu aku sebut, "Semoga dia... Boleh ya, Tuhan?"
Untukmu, boleh ya?
Untukmu yang saat berbicara denganmu aku menjadi gugu
Untukmu yang saat mendengarmu dunia menjadi bisu
Untukmu yang saat menatapmu senyumku tak bisa menunggu
Untukmu yang saat bersamamu aku ingin menghentikan waktu
Untukmu yang saat bermunajat pada-Nya selalu aku sebut, "Semoga dia... Boleh ya, Tuhan?"
Untukmu, boleh ya?
Cie ibun~
BalasHapustetep nulis ya Bun, gue rajin baca2 blog orang loh haha
Lo juga tetap nulis ya roem, gue jg rajin baca blog, tumblr, wordpress, atau apapun tulisan orang
Hapus