"allah gak ngasih kesamaan dan kesetaraan buat manusia dalam hal harta, pangkat, jabatan, kekayaan, kecerdasan, atau apapun yang sering dijadikan tolak ukur bahagia mas. gak akan sama kekayaan, harta, pangkat, jabatan, kecerdasan di antara manusia mas. ada manusia yang memang ditakdirkan kurang cerdas, ada yang sangat cerdas. ada yang kurang mampu, ada yang kaya raya. ada yang menjadi bos, ada yang menjadi pegawai. ya itu sudah digariskan mas. tentunya takdir itu baru dibilang takdir kalau udah terjadi dengan kita udah berusaha maksimal sebelumnya mas. bukan berarti kita jadi malas pasrah dengan takdir. tapi kalau kita udah berusaha, ikhtiar maksimal, dan udah tawakkal, tapi ternyata memang kita bukan orang yang kaya, bukan orang yang cerdas, bukan orang yang berpangkat, ya itu udah jadi jalan hidup kita mas. itu memang udah dibagi allah buat semua manusia jatahnya masing-masing, gak ada yang sama kalau itu mas." bapak itu panjang bercerita, aku yang sedang dipotong rambutnya mendengarkan dengan baik nasehatnya.
"tapi yang sama yang diberikan allah itu ya itu tadi mas, kebahagiaan. allah memberi kebahagiaan yang setara bagi semua hamba yang di ridhoinya, gak ada yang lebih bahagia kalau mereka sama-sama di rodhoi allah mas. mau dia kaya atau tidak, mau dia pintar atau tidak, mau dia berpangkat tinggi atau tidak, asal dia dapat ridho allah insyaallah allah limpahkan semua kebahagiaan itu ke dia. insyaallah. jadi ya kita nikmati aja tiap detik proses perjalanan hidup kita mas. mau gimanapun kondisi kita, yang perlu kita cari cuma ridho allah. jangan sampai kita sibuk mencari bahagia tapi salah kaprah sampai rebutan harta, jabatan, sampai makai cara yang allah gak ridho. bahagia gak akan kita dapat mas. jangan sampai kita melalaikan allah cuma karna mencari kecerdasan mas. allah malah bisa gak ridho walau ilmu kita tinggi mas. kita bisa mencari ridho allah dengan bagaimanapun kondisi kita kok. kita tetap bisa bahagia walau hidup pas-pasan, asal allah ridho. kalau kita emang ditakdirkan jadi yang di atas, kaya, punya jabatan, ya cari juga ridho allah dengan takdir kita itu. intinya semua carilah keridhoan allah. insyaallah kebahagiaan itu kita dapat. gak peduli gimanapun kondisi kita." bapak itu menyelesaikan nasehatnya tentang bahagia, beralih ke topik lain. aku masih mendengarkan.
itulah tadi sedikit ulasan obrolan ku dengan bapak yang berprofesi sebagai pemotong rambut, tentang bahagia. kami ngoborl sembari rambutku dipotong. subhanallah, benar memang. jangan lihat siapa yang berbicara, tapi lihat apa yang dibicarakannya. dia benar. bahagia bukan tentang berapa banyak harta yang kita punya. bukan tentang berapa perusahaan yang kita miliki. bukan tentang apakah kita menjadi CEO atau hanya CS. bukan itu. bahkan bapak ini terlihat sangat menikmati pekerjaannya, meski ia hanya bekerja di bawah pohon, hanya bekerja sendirian. sudah menginjak usia kepala 5, mungkin. tapi ku lihat ia begitu bahagia menikmati pekerjaannya. ya, mungkin memang karena allah ridho padanya. allah ridho dengan pekerjaan halal yang dilakukannya tiap hari, demi menafkahi anak istrinya. karena bahagia akan allah berikan jika ia merodhoi kita. izinkanlah kami mendapat ridhomu ya allah. semoga kita bisa istiqomah dalam mencari ridho allah, apapun yang kita lakukan. amin :)
(gambar disadur dari sini) |
nice post (y)
BalasHapusmakasih mbaaum (y)
Hapus